Di sebuah suite hotel Sofitel So, Bangkok, Liv Tyler bercerita mengenai sisi perfeksionisnya, definisi cantik di matanya serta pendapatnya mengenai Kate Moss. Ikuti wawancara eksklusif Harper's Bazaar Indonesia dengan aktris berusia 35 tahun ini.
(Liv melangkah masuk seusai sesi pemotretan cover Bazaar lalu merebahkan dirinya disamping saya yang sedang duduk di sisi tempat tidur.)
Bazaar: Anda selalu terlihat tenang dan santai.
Liv: Saya justru selalu gugup dan sedikit neurotic! Hidup saya penuh dengan kekhawatiran. Saya selalu siaga dan memperhatikan segala sesuatu secara berlebihan. Kebiasaan ini kadang berdampak buruk pada diri saya. Oleh karena sifat perfeksionis ini saya harus berusaha keras untuk tidak merasa khawatir, terus menenangkan diri dan membiarkan hal terjadi apa adanya. Kemampuan ini sepertinya datang dengan bertambahnya usia.
Bazaar: Sebagai brand ambassador dari kosmetik Givenchy dan Pantene, pasti Anda harus selalu terlihat sempurna. Apa definisi cantik dimata Anda?
Liv: Saya selalu memiliki pandangan yang sama dalam menilai kecantikan. Menurut saya esensi yang keluar dari wanitalah yang membuat saya berkata: “wow, wanita ini sangat menarik”. Saya baru saja membeli The Kate Moss Book, sebuah buku berisi foto-foto favorit Kate yang ia pilih sendiri. Saya sendiri telah mengenal Kate dari usia 13 atau 14 tahun dan ketika saya melihat buku itu, saya sempat terkagum melihat esensi dan aura magis yang terpancar dari dalam dirinya. Ia hampir terlihat seperti silent film star. Setiap orang tertarik dengan hal yang berbeda-beda. Bagi saya, kecantikan itu terlihat dari semangat dan kekuatan yang dipancarkan seorang wanita.
Bazaar: Apakah Anda setuju dengan botox, fillers dan operasi plastik?
Liv: Topik ini belum terlalu mengkhawatirkan diri saya, namun saya cukup penasaran. Setelah melahirkan, tubuh saya melalui transformasi besar. Tentunya saya tidak menyukai tampilan yang terlalu ‘plastik’, namun saya percaya akan pentingnya maintenance dan apapun yang membuat Anda merasa lebih baik,
Untuk berita terbaru dan wawancara lebih lengkap, simak artikel cover story di Harper's Bazaar Indonesia edisi Februari 2013.
(Text: Karina Lopulisa, Photographer: Nicoline Patricia Malina, Stylist: Michael Pondaag)
