Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Kelly Tandiono Tekankan Kerja Keras dan Independen Dalam Dunia Modeling

Sang model dan juga aktris bagikan perjalanan kariernya selama 17 tahun di industri kreatif ini.

Kelly Tandiono Tekankan Kerja Keras dan Independen Dalam Dunia Modeling

Seri Brunch with Dave Hendrik akhir pekan ini kembali hadir untuk berbincang dengan Kelly Tandiono, seorang aktris, model, dan juga entrepreneur tentang perjalanan kariernya selama 17 tahun berlenggang di atas panggung busana serta kini menjalani kehidupannya sebagai seorang entrepreneur. “Kel, have you always known that modeling hanya sebagai pembuka pintu kesempatan, that it is not the finish line for you?” tanya Dave.

“Iya sih sebenarnya. Even when I started, saya sudah menetapkan saya ingin modeling sampai umur 30 tahun. From then on, any opportunities that I have from 17 years of modeling, saya akan melanjutkan ke yang lain,” ungkap perempuan berusia 33 tahun tersebut. Ketika memulai kariernya dalam industri, Kelly sudah memahami bahwa modeling bukanlah pekerjaan yang bertahan lama, “However, with modeling, it gave me a lot of jump start to a lot of things,” tambahnya ketika membicarakan modeling sebagai pembuka pintu kesempatannya untuk terjun ke dunia akting. 

Dengan perjalanan Kelly berada di dalam industri modeling selama 17 tahun, baik nasional maupun internasional, Dave pun menanyakan nasihat yang dapat diberikan Kelly kepada para model-model muda yang tengah meniti karier. “First of all, you guys have to work really hard for it, karena terus terang semua butuh proses, enggak ada namanya jalan pintas,” ujar Kelly. Ia kemudian membagikan perjalanan kariernya yang ia lalui dengan berbagai proses audisi dan tidak luput dari berbagai penolakan. 

“Pastinya mukanya harus tebal,” ungkap sang aktris dengan tawa mengingat momen-momen dirinya menerima kritik dan penolakan, “I mean for me, the experience I had especially seperti fashion week. I actually did London Fashion Week during that time. Itu pun, how many castings that I have to go through, how many rejections I have to go through. Saya hanya dapat tiga [fashion showfor that whole week.”

Selain kerja keras, Kelly juga mengungkapkan pikiran yang positif dalam menjalani semua prosesnya dapat menjadi faktor kesuksesan dalam dunia modeling. Ia juga mengakui bahwa model adalah salah satu profesi tersulit karena standar yang telah dimiliki para pencari model, “Pastinya harus selalu berpikiran positif. You have to be confident with yourself, love yourself in a way that enggak boleh sampai terbawa depresi,” tambah Kelly.

Dave pun kemudian melanjutkan perbincangan dengan menanyakan pandangan Kelly tentang situasi industri modeling Tanah Air dengan kehadiran berbagai model dari ranah internasional, “Semakin ke sini, hadirnya model-model di Indonesia berarti kan kuenya dibagi-bagi. Mungkin ada beberapa model Indonesia yang merasa insecure by the industry atau by the demands, apa opini Kelly mengenai hal itu?”

Kelly pun mengungkapkan bahwa dirinya merasa bahwa para model Indonesia belum berani untuk mengepakkan sayap mereka di ranah internasional, “Entah karena dimanja atau bagaimana. Everybody here can have a manager, assistant, bookers atau apa. Kalau, di luar-luar enggak ada yang manager apa. Kalau aku lihat di sini seperti dilindungi terus sama agensi atau manajernya jadi mereka mau keluar itu kayak takut,” ungkap perempuan kelahiran Singapura tersebut.

Pengalamannya untuk mencapai impiannya masuk ke industri modeling internasional – mulai dari mengirimkan portofolionya sendiri hingga menantikan kesempatannya untuk dapat memulai karier di luar negeri - membuat Kelly menekankan pentingnya keberanian dan kemandirian yang perlu dilakukan oleh lebih banyak model-model dalam negeri. “Karena menurut saya, model-model di Indonesia tuh enggak jauh kalah, dari Sabang sampai Merauke, wajah-wajah kita unik-unik semua and then we have character juga.”

Selain berbincang tentang kariernya selama menjadi model, Kelly juga membagikan ceritanya kepada Dave tentang perjalanan baru dalam hidupnya merintis sekolah pembentukkan karakter serta bikini line Cover Me Not yang telah ia rintis sejak empat tahun lalu. Simak perbincangan menariknya dalam seri Brunch With Dave Hendrik yang dapat Anda segera saksikan di kanala YouTube Harper’s Bazaar Indonesia.

Baca Juga: Perjalanan Kelly Tandiono Merintis Brand Cover Me Not

Baca Juga: Kelly Tandiono Lakukan Aksi Sosial Melalui Koleksi Terbarunya

(Penulis: Vanessa Masli; Foto: Courtesy of Instagram @bazaarindonesia & @kellytandiono)