Hian Tjen Menampilkan Koleksi Terbarunya di Tengah Ilalang

Romantisme gaya konservatif yang klasik digabungkan Hian Tjen menjadi sederet gaun megah.



Apa yang terjadi ketika desainer Hian Tjen yang khas akan garis desainnya yang mengadopsi unsur romantis, tradisional, feminin dan elegan, menggabungkan DNA dengan busana khas kaum Amish? Sebelumnya, mari kita membahas terlebih dahulu apa itu komunitas Amish yang mencuri perhatian sang desainer dan menjadikan mereka sebagai pedomannya dalam proses melahirkan koleksi Perfect10n.

Komunitas Amish atau The Amish adalah kelompok sekaligus anggota persekutuan gereja Kristen Tradisional yang awalnya bermula di Anabaptis Jerman-Swiss pada tahun 1600-an. Dikenal juga sebagai plain people, mereka memiliki ciri khas berbusana yang polos. Kepolosan dalam berbusana terlahir dari ideologi konservatif dan tradisional yang dianut oleh komunitas Amish itu sendiri. Konsep tradisional, konservatif dan klasik yang melekat di kaum Amishmemiliki beberapa kesamaan dengan DNA sang desainer.

Bertajuk Perfect10n, Hian merayakan hari jadi label eponim miliknya dengan meredefinisi gaya berbusana komunitas Amish menjadi lebih relevan untuk dikenakan para wanita modern. Ditampilkan di panggung berlatar belakang tanaman ilallang yang indah, berikut beberapa look terbaik dari koleksi ini.


Gaun malam dengan lekukan hourglass corset pada bagian torso dihiasi lengan aksen tumpuk yang dijahit menggunakan material tulle.


Gaun berleher bulat disandingkan dengan lengan bouffant yang menciptakan kesan vintage dan aksen apron yang termasuk dalam unsur pakaian wanita kaum Amish.


Di look ini, Hian bereksplorasi dengan butterfly sleeve yang dijahitkan menyeluruh hingga ke bagian pinggang dan kemudian dipasangkan dengan rok midi berhiaskan detail mewah.


Lengan dengan volume atau puff adalah ciri khas komunitas Amish, namun di sini Hian memodernisasikan unsur busana kaum Amish menjadi sebuah ansambel one suit dengan aksen bra di bagian leher yang jauh dari kata konservatif.


Bahan tulle dan jacquard mendominasi koleksi Perfect10n.Kali ini dalam bentuk gaun malam yang dipadankan dengan cropped jacket bertabur hiasan embellishment.


Atasan bustier yang membalut lekuk tubuh diimbangi dengan siluet bagian rok gaunloose serta lengan bouffant berukuran besar yang dramatis.


Ansambel ini dikemas dengan unsur konservatif di busana kaum Amish yang kemudian di modernisasikan dengan garis leher plunge yang modern.


Metode cross stitch diaplikasikan Hian di atas kain putih. Di koleksinya kali ini ia banyak mengombinasikan warna-warna klasik yaitu broken white, abu-abu, hijau lumut, dan nude.



Menyulap busana kaum Amish untuk dapat terlihat lebih relevan tak tanggung-tanggung ia lakukan. Di look ini ia menjelmakanimage kaum Amish menjadi seorang wanita bergaya tangguh dengan jumpsuit off the shoulder, berlengan puff dan over the knee boots bahan kulit.



Gaun bersiluet dropped waist dihiasi dengan ilustrasi yang digambar oleh tangan dalam rangka merepresentasikan aktivitas wanita di komunitas Amish setiap hari, yakni berkebun dan beternak.


(FOTO: Courtesy of Esther Susanto)