Terapi berbasis aroma merupakan contoh pengobatan alternatif yang kini kian ramai diperbincangkan.
Fenomena ini kerap menggunakan essential oil yang diklaim alami sehingga terbitlah sebuah anggapan bahwa cairan ini bukan hanya dapat dimanfaatkan sebagai biang untuk mengharumkan ruangan melalui perangkat diffuser, namun juga dioles pada kulit sampai diminum secara oral lewat kapsul maupun diteteskan langsung ke bagian bawah lidah.
Tak sedikit dari minyak esensial itu yang membawa keuntungan tersendiri bagi masing-masing orang. Akan tetapi, datanglah berbagai pertanyaan pula soal efek samping dari essential oil tersebut saat sejumlah keluhan timbul di luar biasanya.
Sebut saja wajah yang lebih rentan terhadap sinar UV, melepuhnya salah satu bagian tubuh, dan lain-lain. Apabila Anda merupakan pemakai komoditas ini, tak ada salahnya agar bersikap ekstra hati-hati dan lebih mempertimbangkan hal-hal penting yang bersangkutan seperti di bawah ini:
Ketika diaplikasikan pada kulit, minyak esensial yang mempunyai bahan dasar buah dari keluarga citrus seperti contohnya jeruk nipis (lemon) dapat membuat permukaannya lebih rentan terbakar sinar matahari. Pada wanita hamil, hal ini malah bisa berimbas pada plasenta dan atau janin.
Menelan essential oil meski hanya sedikit, terutama apabila dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama, bisa mengakibatkan pusing serta kelelahan atau bahkan gejala keracunan.
Menurut Tennessee Poison Center, ekstrak wintergreen, camphor, dan tea tree oil yang dikonsumsi dalam jumlah banyak secara berkelanjutan dapat berujung pada pada radang tenggorokan, muntah atau bahkan kejang-kejang.
Minyak eucalyptus memiliki senyawa phenol yang jika dihirup bisa menyebabkan iritasi saluran pernapasan, terutama pada bayi. Beberapa ahli dermatologi tidak menyarankan pemakaian essential oil untuk remaja ataupun anak-anak karena dapat mengganggu keseimbangan hormon.
Jika Anda tengah mengandung, sebaiknya hindari menelan minyak esensial tertentu seperti pennyroyal karena berpotensi mengakibatkan keguguran. Uap dari diffuser yang di dalamnya terdapat essential oil pun pernah tercatat menyebabkan ruam pada kelopak mata.
Menambahkan peppermint oil pada pelembap bibir obat kumur dapat pula mengakibatkan bengkak pada bagian mulut dan sekitarnya.
Bila ingin tetap menggunakan essential oil, pastikan Anda membeli produk yang telah terbukti bermutu tinggi dan dapat dipercaya. Sebelum memakainya, bacalah keterangan instruksi secara hati-hati. Ingat, penggunaan secara berlebihan bisa memicu berbagai reaksi alergi seperti contohnya kemerahan pada kulit yang muncul secara tiba-tiba dan masih banyak lagi.
Sebaiknya, konsultasikan segala sesuatunya dengan dokter terpercaya serta terapis berpengalaman.
(Foto: Madeleine Steinbach/Shutterstock/Click Photos)