Cara Delevingne Eksplorasi Identitas Seksual dalam Seri Baru

“Saya hanya dapat membayangkan apa artinya menyaksikan serial ini ketika saya berusia 14 tahun.”



Cara Delevingne tengah berbincang dengan HBO dan BBC Three untuk membuat sebuah serial televisi yang fokus membahas tentang gender dan seksualitas.

Model dan aktris ini membagikan pengalamannya tentang identitas seksualnya dalam acara tersebut – yang diberi judul Planet Sex – ketika ia mengalami kesulitan untuk memahami hal tersebut selama bertahun-tahun.

“Saya hanya dapat membayangkan apa artinya menyaksikan serial semacam ini ketika saya berusia 14 tahun yang sulit untuk memahami perasaan yang dianggap tidak umum atau berbeda,” ungkapnya kepada salah satu media.

“Jika serial ini dapat membantu seseorang untuk dapat membicarakan hal tersebut kepada orang tua mereka, kami akan mencapai salah satu tujuan utama kami dalam membuat serial ini,” ungkapnya dalam serial tersebut, yang mengulas tentang seksualitas, menilik isu tentang hubungan, sensualitas, dan pornografi.

Cara dikabarkan mengakui dirinya sebagai panseksual – yang diartikan sebagai tertarik terhadap seseorang secara seksual tanpa memandang jenis kelamin, gender, maupun identitas gender. Beberapa waktu lalu, ia mengakhiri hubungannya dengan aktris Ashley Benson setelah dua tahun. Sang model tidak takut untuk bersikap jujur tentang kehidupan seks dan percintaan serta mengatakan bahwa ia cenderung ‘sangat patuh’ ketika menjalin hubungan dengan laki-laki.

“Dalam menjalin hubungan, kekuasaannya setiap orang sangatlah menarik, dan berbeda dengan laki-laki maupun perempuan,” ungkap Cara. “Saya sangat patuh dengan laki-laki. Sedangkan dengan perempuan, saya sebaliknya. Hal yang sangat aneh.”

Ia juga mengungkapkan bahwa ia lebih nyaman untuk memberikan cinta dan kesenangan, dibandingkan menerimanya.

“Saya sangat mudah memberikan cinta tetapi tidak muda menerimanya,” jelas Cara. “Ketika berhubungan intim, saya lebih sulit menerima cinta atau kepuasaan sehingga saya lebih suka memberi. Saya dapat merasa bahagia tetapi sulit menemukannya dalam diri orang tersebut. Namun, saya pernah menemukan hal itu sebelumnya.”

(Penulis: Jessica Davis; Alih Bahasa: Vanessa Masli; Disadur dari BAZAAR UK; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)