Diet Ala Beyoncé Dikritik Oleh Beberapa Ahli Gizi, Kenapa?

Penyanyi itu menjelaskan program diet 22 hari di channel YouTube miliknya.



Dalam video YouTube yang dirilis 2 minggu lalu (dan saat ini sudah ditonton hampir 2 juta kali), Beyoncé menjelaskan bagaimana ia menurunkan berat badannya untuk pertunjukan Coachella 2018.

Penyanyi itu mengungkapkan bahwa ia mengikuti program22 Day Plan oleh Macro Borges selama 44 hari untuk menurunkan berat badan yang ia inginkan untuk pertunjukan itu. Dan sekarang, sang musisi telah bekerja sama dengan penulis untuk mempromosikan pola makan nabati yang ketat. Tetapi, tidak semua ahli gizi setuju dengan ide tersebut.

Dalam video berjudul 22 Days Nutrition, Beyoncé mulai dengan melangkah ke timbangan dan mengatakan bahwa ini adalah "mimpi buruk setiap wanita" dan menjelaskan bahwa ia memiliki "jalan yang harus ditempuh."

"Saya kembali ke panggung setelah melahirkan anak kembar. Saya adalah seorang wanita yang merasa seolah tubuh saya bukan milikku," ujar penyanyi itu, sebelum ia dan Macro menjelaskan program diet yang diikuti.

22 Day Plan pada dasarnya adalah diet nabati total yang memotong beberapa kelompok makanan. Dalam film dokumenter Homecoming-nya, Beyoncé memecahnya menjadi: "Tidak ada roti, tidak ada karbohidrat, tidak ada gula, tidak ada susu, tidak ada daging, tidak ada ikan, tidak ada alkoho ... dan saya pun kelaparan"


Alasan lain mengapa banyak ahli tidak setuju dengan diet Beyoncé adalah bagaimana itu akan secara realistis diterjemahkan ke kehidupan orang normal.

"Beyoncé menjual mimpi," kata ahli gizi Daniel O'Shaughnessy kepada BBC. "Ini mengkhawatirkan karena ia memiliki sejumlah penggemar remaja yang gampang terpengaruh perkataan orang lain. Beyoncé adalah pintu gerbang ke jutaan orang."


Charlotte menambahkan bahwa banyak penggemar yang tidak memiliki akses seperti Beyoncé agar berhasil mengikuti diet ketat seperti itu, yang dapat dengan mudah mengakibatkan kegagalan.

"Beyoncé pastinya memiliki tim dokter, koki, dan ahli gizi. Hal ini kemungkinan besar tidak dimiliki oleh para penggemar remajanya,” katanya kepada kami. "Itu berarti ia bisa mendapatkan makanan seimbang yang dibuatkan khusus untuknya, dan membuat rencana makanannya tampak mudah diikuti. Tanpa tim tersebut, diet ketat ini kemungkinan besar akan gagal.”

Singkatnya, dukungan Beyoncé terhadap diet ketat semacam itu dapat berdampak negatif terhadap banyak penggemar remajanya.

”Diet dapat berdampak buruk pada banyak orang, dan bahkan bisa berdampak pada kesehatan mental juga, terutama jika rencana dan target tidak realistis, seperti Beyonce," tambah Charlotte. "Jauh lebih baik untuk mengambil pendekatan individual terhadap kesehatan Anda. Lihatlah beragam aspek yang Anda dapat ubah, serta alasan Anda ingin melakukan perubahan itu. Menetapkan tujuan kecil untuk meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan jauh lebih mungkin untuk dilakukan, dan akan berdampak baik untuk tubuh dan kesehatan mental Anda juga!”

(Penulis: -; Artikel ini disadur dari Bazaar UK ; Alih bahasa: Evelyn Sunyoto; Foto: Courtesy of Bazaar UK)