Pemotretan Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara

Sesaaat setelah Nadine dan Dimas melangsungkan pernikahannya, mereka bermain ke studio Harper's Bazaar untuk melakukan wawancara eksklusif.



Kira-kira dua minggu setelah pernikahan Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara yang digelar sebanyak tiga kali, pengantin baru ini bermain ke 5tudio Jakarta, Wisma MRA. Mereka berdua datang dengan busana kasual. Ya, terbayang, sebab konsep pernikahan mereka yang kemarin pun mengambil tema free spirit!


Di sela persiapan pemotretan, Nadine dan Dimas bercerita banyak tentang konsep pernikahan yang mereka lakukan di Bhutan, Lombok, dan Jakarta. Misalnya untuk pemilihan busana, Nadine menceritakan bagaimana ia mendaur baju pernikahan milik sang ibu yang usianya nyaris lebih dari 20 tahun.



"Bentuknya masih sangat bagus dan layak pakai, tidak ada yang berlubang atau sobek. Kalaupun dijahit, itu karena ukurannya harus dikecilin. Pasti ibu saya menyimpan gaun tersebut dengan apik, dan merawatnya secara baik," cerita Nadine.



Sedangkan tentang busana yang mereka gunakan di Bhutan, Nadine dan Dimas memilih kain tenun Indonesia yang diambil dari Sumba. "Kain kami memiliki motif serupa. Kami tidak membuat pola untuk busana upacara di Bhutan. Kami langsung memakainya dengan diikat, dan ada yang perlu hanya dijahit pada kedua sisi," tambah Nadine lagi.



Bicara tentang konsep kasual yang diusung oleh Nadine dan Dimas, tidak serta merta merupakan hanya kehendak keduanya. Nyatanya mereka juga izin dan berdiskusi dengan kedua orang tua mereka untuk melangsungkan tema pernikahan yang tak biasa tersebut.

Apalagi Nadine yang dikenal sebagai sosok aktivis pencinta alam dan lingkungan ini juga mengambil konsep Eco Wedding pada pernikahannya. "Sebisa mungkin kami menggelar pernikahan yang ramah lingkungan. Tidak menyampah, tidak memakai plastik, memakai daun dan ranting pohon yang sudah berjatuhan," kata Dimas.

Lalu Nadine juga menambahkan jika mereka tidak memaku pohon-pohon, ia sendiri tidak menggunakan bunga asli melainkan dari mutiara. Kemudian mereka juga lebih memilih menyebar undangan lewat undangan elektronik atau e-invitation, dan untuk pernikahan di Jakarta mereka menggunakan bahan yang dapat didaur ulang.

Nadine dan Dimas juga mengaku menyiapkan aksesori secara personal untuk para pengiring pria dan wanita. Begitu ditanya mengapa pengiring pria lebih banyak dibandingkan pengiring wanitanya, Nadine sambil tertawa menjelaskan, "Itu sebenarnya ada dua teman pria saya, yang saya titipkan menjadi pengiring pria Dimas. Karena, tidak mungkin mereka ikut menjadi pengiring wanita."


Sedangkan ini hasil pemotretan Nadine dan Dimas bersama Harper's Bazaar Indonesia.



Lihat video interview Bazaar dengan Nadine dan Dimas di bawah ini, sebab mereka mengungkap kejadian lucu saat di Bhutan:


(Foto: Insan Obi, Videografer: Krisnaji Iswandani, Editor: Erica Arifianda; Stylist: Michelle Othman, Makeup: Ranggi Pratiwi, Hair: Eva Pical; Wardrobe: Coast, Tangan)