Anda termasuk penggemar musik beraliran jazz? Maka nama penyanyi wanita yang satu ini pasti sudah tidak asing. Monita Tahalea atau biasa akrab disapa Monita memulai kariernya sebagai penyanyi di ajang Indonesian Idol musim ke 2.
Karakter manis dengan suara lembut menjadi magnet tersendiri bagi penikmat musik di Tanah Air. Ketimbang mengikuti tren musik pop yang cenderung mainstream, wanita berdarah Ambon ini memantapkan idealisme bermusiknya terhadap aliran musik jazz.
Bagi Anda para pembaca Bazaar yang mengikuti keseharian Monita di akun Instagram pribadi miliknya, pasti tahu benar bahwa traveling menjadi hobi lain yang ia miliki, selain tentunya musik. Bukan sekali dua kali ia mengunggah foto-fotonya kala melakukan perjalanan liburan.
Mulai dari indahnya panorama matahari terbenam di sela pegunungan, tekstur deburan ombak di tepi pantai, objek anak-anak hingga pesona setangkai bunga cantik kerap menjadi sejumlah objek fotografi favoritnya. Lihat saja album musik terakhirnya di tahun 2015 yang bertajuk “Dandelion.” Keindahan bunga dandelion serta makna harapan yang tersirat di baliknya sukses mencuri hati penyanyi bersuara “malaikat” ini.
Namun, tidak hanya sekadar bersenang-senang. Bagi Monita, traveling menyimpan makna lebih. Hal ini terlihat jelas dari sejumlah unggahan foto di media sosialnya yang menampilkan fotonya bersama dengan anak-anak di berbagai pelosok negeri dengan seragam sekolah baru mereka. Vokalis kelahiran 1987 ini memang tergabung dalam komunitas Wahana Visi Indonesia.
Sebuah organisasikemanusiaan yang mengemban visi mulia untuk membantu anak-anak di berbagai pelosok Tanah Air. Salah satunya dengan memberikan seragam sekolah baru bagi anak-anak yang membutuhkan.
Ragam unggahan sejumlah foto traveling dari Monita ternyata sukses menarik perhatian para peminat media sosial. Hal ini terbukti dari angka pengikut Instagram pribadinya yang mencapai angka lebih dari seratus ribu pengikut.
Kepada Bazaar, wanita berparas semampai ini mengungkap 7 destinasi liburan yang paling berkesan baginya. Mulai dari eksotisme alam Indonesia, atmosfer romantis kota Paris hingga konsep futuristik dari museum khas negara Jepang turut menjadi pilihannya.
Simak lebih lanjut suguhan visual menarik serta komentar Monita Tahalea mengenai sejumlah destinasi pilihannya berikut ini.
1. Ambon
“Sebagaiseorang berdarah Maluku yanglahir dan besar di Jakarta, menginjakkan kaki di tanah Maluku selalu membangkitkan rasarindu saya kepada Tanah Air.Kota Ambon adalahtempat saya pertama kali melihat Maluku dan lautnya.”
2. Jepang
“Masih ada duanusim yang ingin saya lihat danbanyak lagi museum yang ingin saya kunjungi di Jepang. Saya rasa setiap kembali kesana saya akan selalupulang dengan puisi baru. Saya kagum akanbudaya mereka, mempertahankantradisi namun punya pemikiran yang maju.”
3. Flores, Nusa Tenggara Timur
“Labuan Bajo, Danau Kelimutu, dan lain-lain. Segalanya tentang Flores adalah indah. Saya berharap setiap orang yang mengunjungi setiap bagian dari pulau Flores jatuh cinta dan ingin sama-sama menjaganya.”
4. Lombok, Nusa Tenggara Barat
“Ada duabukit yang membuat sayaterpana, saya bisa dudukdisanasambil memandanglangit lembayung, yakni Bukit Wairinding di Sumba dan Bukit Merese di Lombok. Saat itu gerimis danlangit berwarna abu-abu, saya duduk menghadap ke laut dari atas BukitMerese, Lombok sambil berdoa di dalam hati. Di perjalanan turun terbentang pelangi, doa saya terkabulkan, maka saya selaluingat tempat tersebut.”
5. Pulau Moyo, Nusa Tenggara Barat
“Di tengahhutan di dalam pulau, saya melihat bungaberwarna ungu yangcantik nan kesepian, terlebih lagi mata air yang begitu biru dan segar. Pulau tersebut bagi saya seperti harapan yang tersembunyi.”
6. Paris
“Saat itusaya mengunjungi museum Louvre untuk bertatap muka langsung dengan Monalisa. Satu bagian dari museumtersebutsaja belum saya selesaikan, saya pasti akan kembali. Bagi saya, Paris seperti mesin waktu.”
7. Yogyakarta
“Kota ini selalu menjadipilihan ketikaberliburbersama keluarga dan teman-teman. Saya sangat menikmati berenang di laguna Pantai Wedi Ombo. Tetapi alangkah baiknya untuk datang tidak terlalu pagi atau sore dikarenakan airlaut sedang pasang.”
(Foto: Shadtoto Prasetio; Courtesy of Monita Tahalea)