Kamala Harris mencalonkan diri sebagai presiden.
Hari ini, tak lama setelah Presiden Joe Biden mundur dari pencalonan, Wakil Presiden saat ini mengumumkan bahwa ia akan maju sebagai kandidat dari Partai Demokrat.
"Saya merasa terhormat mendapatkan dukungan dari Presiden dan saya berniat untuk meraih serta memenangkan nominasi ini," kata Kamala dalam sebuah pernyataan. "Saya akan melakukan segala yang saya bisa untuk menyatukan Partai Demokrat— dan menyatukan negara kita — untuk mengalahkan Donald Trump dan agenda ekstrem Proyek 2025-nya. Kita memiliki 107 hari hingga Hari Pemilihan. Bersama, kita akan berjuang. Dan bersama, kita akan menang." Jika berhasil, ia akan menjadi presiden wanita pertama di Amerika Serikat.
Dalam pernyataannya, wakil presiden memuji kepemimpinan luar biasa Joe, menyatakan bahwa ia telah mencapai lebih banyak dalam satu masa jabatan dibandingkan banyak presiden dalam dua masa jabatan. "Dengan tindakan tanpa pamrih dan patriotik ini, Presiden Joe kembali menunjukkan bahwa ia selalu mengutamakan rakyat Amerika dan negara kita di atas segalanya," kata Kamala.
Kabar bahwa Kamala akan mencalonkan diri sebagai presiden datang setelah Joe mengeluarkan pernyataan tertulis pada Minggu sore, menyatakan bahwa ia percaya langkah terbaik untuk negara adalah mundur dari pencalonan. Joe juga mengucapkan terima kasih kepada Kamala karena menjadi mitra yang luas biasa. Keputusan Joe ini muncul setelah berminggu-minggu mendapat tekanan dari sesama demokrat, politisi, dan pemilih yang mendesaknya untuk tidak mencalonkan diri lagi karena usia dan kondisi kesehatannya yang menurun.
Meskipun pernyataan awal Joe tidak menyebutkan siapa penggantinya, ia segera mengumumkan dukungannya untuk wakil presiden Kamala Harris sebagai calon dari Partai Demokrat melalui media sosial. "Rekan-rekan Demokrat, saya memutuskan untuk tidak menerima pencalonan dan akan memusatkan semua energi saya pada tugas-tugas sebagai Presiden hingga akhir masa jabatan," tulisnya di X (sebelumnya Twitter).
"Keputusan pertama saya sebagai calon pada tahun 2020 adalah memilih Kamala Harris sebagai wakil presiden. Itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat. Hari ini, saya ingin memberikan dukungan penuh dan merekomendasikan Kamala sebagai calon dari partai kita tahun ini," katanya.
Para pendukung Wakil Presiden telah melakukan kampanye diam-diam untuknya selama beberapa bulan terakhir — bahkan sebelum Joe memutuskan untuk mundur dari pemilihan. Survei menunjukkan bahwa Kamala Harris memiliki peluang lebih baik melawan Donalnd Trump dibandingkan Joe Biden.
"Demokrat — ini saatnya bersatu dan mengalahkan Donalnd Trump. Ayo kita lakukan," tulis Joe dalam dukungannya untuk Kamala. Hanya waktu yang akan menjawab apakah pemilih sependapat.
BACA JUGA:
Bagaimana Cara Mengetahui Pekerjaan yang Tepat untuk Saya?
Mengenal Sosok Anak dan Cucu Presiden Amerika Serikat ke-46 Joe Biden
(Penulis: Maya Ernest; Artikel ini disadur dari: BAZAAR US; Alih bahasa: Vanesa Novelia; Foto: Courtesy of BAZAAR US)