Scarlett Johansson Ajukan Gugatan Kepada Disney atas Perilisan Streaming Black Widow

Aktris ini dilaporkan kehilangan lebih dari 50 juta US Dollar, karena keuntungan streaming yang tidak menjadi bagian kontrak film dari awal.

Courtesy of Bazaar US


Salah satu aktris Hollywood dengan bayaran tertinggi, sedang menghadapi salah satu konglomerat terbesar di industri hiburan.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa Scarlett Johansson mengajukan gugatan terhadap Walt Disney Company pada hari Kamis di pengadilan tinggi Los Angeles, mengklaim bahwa ada pelanggaran dalam kontrak mengenai film Marvel terbarunya, Black Widow, yang dirilis secara bersamaan di bioskop dan di layanan streaming perusahaan, Disney+. Kontrak asli Scarlett dengan Disney dan Marvel Entertainment menjanjikan hanya untuk rilis teater eksklusif dan gaji keseluruhannya sebagian besar didasarkan pada kinerja box office film tersebut, menurut WSJ. Karena tidak disebutkan tentang keuntungan streaming dalam kontrak Scarlett, aktris tersebut mengklaim bahwa ia kehilangan lebih dari 50 juta US Dollar dengan rilis daring Black Widow, menurut sumber yang mengetahui rincian kontraknya.

Courtesy of Bazaar US

Black Widow menjadi salah satu debut box office paling ditunggu di industri film, setelah jeda setahun karena bioskop ditutup akibat pandemi Covid-19. Film ini meraup 80 juta US Dollar di bioskop dan tambahan 60 juta US Dollar dalam pendapatan streaming untuk akhir pekan pembukaannya, WSJ membeberkan. Pengajuan tersebut juga mengklaim bahwa Scarlett berusaha untuk menegosiasikan kembali kontraknya sebelum rilis streaming film, tetapi Disney dan Marvel tidak menanggapi permintaan tersebut. Black Widow juga menandai penampilan terakhir Scarlett dalam film Avengers, yang telah ia bintangi sejak Iron Man 2 tahun 2010.

"Disney dengan sengaja membuat Marvel melanggar perjanjian, tanpa pembenaran, untuk mencegah Scarlett melakukan tawar-menawarnya dengan Marvel," bunyi gugatan itu. Disney belum juga mengomentari pengajuan tersebut.

Pengajuan Scarlett juga mewakili apa yang bisa menjadi perubahan besar bagi industri hiburan di dunia pasca-covid. Sampai virus sepenuhnya selesai, studio film mengandalkan rilis daring untuk mengimbangi keuntungan teater yang lebih rendah dari biasanya. Film-film yang diantisipasi seperti In the Heights dan Space Jam yang juga akan rilis di teater dan daring musim panas ini.

"Ini pastinya bukan kasus terakhir di mana talenta Hollywood menentang Disney dan memperjelas bahwa, apa pun yang mungkin dilakukan perusahaan, ia memiliki kewajiban hukum untuk menghormati kontraknya," kata pengacara Scarlett, John Berlinski.

(Penulis: Bianca Betancourt; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih Bahasa: Gracia Sharon; Foto: Courtesy of Bazaar US)