Kasus virus corona masih terus bertambah di berbagai negara di dunia, tetapi berita tragis tentang Kelly Preston yang meninggal dunia setelah berjuang selama dua tahun melawan kanker payudara mengingatkan kita bahwa masih ada masalah kesehatan yang tidak seharusnya kita abaikan. Pilihan terbaik saat ini memang dengan tetap tinggal di rumah, namun para ahli meminta wanita untuk tidak menunda melakukan screening kanker payudara.
“Karena angka kasus yang sangat tinggi di New York, tidak ada pasien yang datang untuk melakukan screening,” kata dokter Stephanie Bernik, Chief of Breast Service di Mount Sinai West dan Associate Professor of Surgery di Ichan School of Medicine at Mount Sinai. “Bahkan ketika angka kasus menurun, pasien masih ragu untuk datang. Situasi sedikit berubah saat ini.”
Stephanie menyampaikan bahwa menunda pemeriksaan kanker payudara akan menimbulkan konsekuensi. “Kita melakukan deteksi untuk mencoba menemukan sel kanker sebelum Anda menyadarinya. Karena ketika Anda dapat merasakannya, sel kankernya sudah besar dan berkembang. Tidak selalu demikian, tetapi biasanya seperti itu. Cara yang ideal untuk mendeteksi kanker adalah sebelum Anda merasakannya. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan screening,” jelasnya.
Pada bulan Maret lalu, yayasan Komen merekomendasikan agar “wanita menunda rutinitas mereka melakukan deteksi kanker payudara untuk mengurangi risiko terinfeksi Covid-19 dan membantu para tenaga kesehatan untuk fokus menangani pandemi.” Akan tetapi, yayasan tersebut sekarang mendorong wanita yang berada dalam kondiri sehat untuk tidak menunda menghubungi dokter mereka dan membuat jadwal mammogram.
Hubungi penyedia fasilitas screening sebelum Anda datang ke sana untuk menanyakan protokol kesehatan yang mereka terapkan kepada pasien dan pekerjanya. “Kantor, klinik, dan rumah sakit berusaha untuk memastikan keamanan pasien-pasiennya, jadi keuntungan melakukan pemeriksaan dan tes untuk mendeteksi dini potensi kanker yang dapat disembuhkan sekarang bisa menadi lebih penting dibandingkan dengan risiko yang kita lihat di awal epidemi ini,” kata dokter Sylvia Adams selaku Director of the Breast Cancer Center di NYU Langone’s Perlmutter Cancer Center. Artinya, jika Anda melewatkan jadwal pemeriksaan bulan lalu atau seharusnya dilakukan dalam waktu dekat, segera hubungi dokter Anda sekarang.
Jika Anda berusia di bawah 40 tahun serta belum mulai menjalani program mammogram dan ultrasound untuk mendeteksi kanker payudara secara rutin, ahli menyarankan untuk melakukan tindakan pencegahan. Diet sehat yang rendah lemak dan tinggi serat serta olah raga rutin untuk menurunkan kadar lemak dalam tubuh terbukti dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara di banyak penelitian. “Ketika Anda kelebihan berat badan, tingkat sirkulasi esterogen menjadi lebih tinggi dan diperkirakan dapat menstimulasi kanker payudara,” imbuh Stephanie.
Jika Anda mengonsumsi wine lebih banyak selama masa karantina ini, cara terbaik untuk mengurang risiko adalah juga dengan mengurangi atau menghindari minuman beralkohol. Penelitian baru juga menyebutkan bahwa asupan vitamin D yang rendah, paparan cahaya artifisial di malam hari, dan paparan zat kimia dari lingkungan sekitar juga menjadi faktor yang memungkinkan Anda berisiko terkena kanker payudara.
Banyak wanita yang sudah terbiasa melakukan deteksi setiap bulan saat mandi, namun dokter mengatakan bahwa sekarang deteksi mandiri seperti ini kurang membantu. “Tingkat hasil positif palsu dari cara ini tinggi,” ucap Stephanie. “Pasien akan sering merasakan sesuatu dan menjadi khawatir yang kemudian membuat mereka terlalu cemas lalu terkadang mengarah pada operasi. Saya tidak mengatakan untuk tidak melakukan deteksi mandiri, namun saya meminta wanita untuk familiar dengan payudara mereka dan mengetahui jika ada sesuatu yang jelas berubah.”
Jika Anda menyadari ada perubahan yang tidak biasa pada kedua buah dada atau di bawah ketiak, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menghubungi dokter atau ginekolog Anda. Mereka akan membuat jadwal janji temu atau mengarahkan Anda ke spesialis. “Beberapa institusi juga telah mendirikan klinik yang menagani kekhawatiran terhadap kanker selama pandemi Covid-19 yang menawarkan koordinasi membuat janji temu untuk memfasilitasi pemeriksaan,” tambah Sylvia.
Hal terpenting untuk diingat adalah jangan menundanya. “Jika Anda tidak dapat menghubungi dokter Anda, Anda harus terus berusaha,” Stephanie menyarankan. “Jangan mengabaikan ini.”
(Penulis: Jenna Rosenstein; Artikel ini disadur dari: Bazaar US; Alih bahasa: Erlissa Florencia; Foto courtesy of: Bazaar US)