Kim Kardashian memakai rasa "belas kasih dan empati" terhadap penyakit bipolar yang diderita suaminya, setelah Kanye membagikan beberapa pernyataan sembarang beberapa waktu lalu.
Lewat beberapa pernyataan panjang yang diunggah di Instagram stories, bintang reality show sekaligus businesswoman tersebut merasa harus memberi komentar karena stigma dan kesalahpahaman mengenai kesehatan mental.
"Seperti yang Anda semua ketahui, Kanye menderita bipolar," tulis Kim. "Siapa pun yang menderita penyakit itu atau memiliki orang yang dicintai dengan penyakit itu, tahu bagaimana rasa yang membingungkan serta menyakitkan untuk dipahami."
Ia melanjutkan, "Siapa yang mengerti tentang kesehatan mental dan bahkan terpaksa tahu tentang itu, pasti mengerti jika keluarga menjadi tak berdaya kecuali yang menderita adalah anak-anak. Orang-orang yang tidak paham atau yang jauh dari pengalaman seperti ini, bisa saja dihakimi dan tidak dimengerti bahwa sebenarnya pribadi mereka perlu dirangkul sebagai bentuk proses pertolongan, bagaimana sulitnya keluarga dan sahabat mencobanya."
Kanye sebelumnya mengumumkan rencananya dirinya maju sebagai calon presiden, namun tidak cukup mendapat tanda-tangan untuk mendapat surat pemungutan suara di South Carolina. Ia membagikan sejumlah cuitan sembarang beberapa hari lalu, beberapa di antaranya melibatkan keluarganya, walau kini tulisan tersebut sudah dihapus.
Kim mengakui jika suaminya yang high profile tentu akan mudah dikritik, apalagi aksinya kala itu sangat mungkin menciptakan opini dan emosi yang kuat. Ia juga meminta banyak pengertian, dengan menambahkan "siapa pun yang dekat dengan Kanye tahu isi hatinya, dan mengerti bahwa perkataannya kadang tidak sesuai dengan maksudnya."
"Hidup dengan penyakit bipolar tidaklah menyurutkan atau menurunkan impian Kanye, dan ide-ide kreatifnya, tidak peduli seberapa besar atau tidak mungkin ia rasakan," tulis Kim. "Itu adalah sisi genius dari dirinya dan tentu sudah kita saksikan, banyak impian-impian besar Kanye yang sudah terwujud."
"Kita sebagai masyarakat bicara tentang memberi kasih untuk masalah kesehatan mental secara keseluruhan, namun kita juga seharusnya memberikan itu kepada individu yang hidup dengannya (penderita bipolar) di saat-saat mereka paling membutuhkan."
"Saya meminta dengan hormat kepada media dan publik memberikan kami belas kasih dan empati sehingga kami bisa melewati ini."
(Penulis: Bazaar UK; Alih bahasa: Erica Arifianda; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Foto: Courtesy of Bazaar UK)