Parade Busana Tak Mengenal Musim di Gucci Epilogue

Alessandro Michele menutup rangkaian aturan fashion lampau dengan menelurkan koleksi seasonless yang tak lekang waktu.

Courtesy of Gucci


Setelah Alessandro Michele membuka ruang backstage untuk para hadirin di presentasi Gucci bertajuk An Unrepeatable Ritual, ia menjadikan Gucci Epilogue sebagai momen konklusi atas rangkaian penyampaian yang terkandung di koleksinya.

Jika sebelumnya para tim yang bekerja di atelier sang rumah mode tampak muncul di atas panggung presentasi, di Gucci Epilogue, Alessandro mengajak para pembuat setiap potong pakaian di koleksi Gucci untuk memeragakan koleksi Epilogue.

Setiap tim yang terlibat, ditampilkan Alessandro dalam format look book digital yang ditampilkan melalui live streaming selama 12 jam lamanya yang menampilkan setiap detail persiapan dari pagi hingga selesainya foto kampanye dibidik.

Menanggapi keputusan Alessandro untuk tidak lagi membuat koleksi musiman dan mengusung tema seasonless, yang mana ia memilih untuk merancang koleksi yang tak mengenal musim. Tentu saja, dibutuhkan pertimbangan saat mendirikan koleksinya dengan mengusahakan setiap potong pakaian yang terlibat dapat dikenakan baik di musim dingin maupun musim panas dan tak mudah lekang oleh waktu.

Selain berfokus kepada busana yang tak kenal musim, Alessandro turut menjadikan momen Gucci Epilogue sebagai perjalanan kilas balik dirinya mengunjungi motif-motif kreasinya selama 5 tahun belakangan.Beberapa di antaranya adalah potongan dan motif ikonis seperti blus dengan detail necktie, cardigan panjang, kaos, tas Dionysus, Ophidia, dan Jackie 1961.

Selain motif-motif yang sudah pernah ia rilis sebelumnya, siluet yang menjadi ciri khas sang desainer kembali diungkapkan lewat koleksi ini yang mana Alessandro selama ini gemar bereksplorasi dengan siluet khas '70-an dengan infusi motif dan palet warna vivid dan playful. Infusi arsip dari desainer era '70-an ditelusuri Alessandro dengan menilik karya-karya desainer Amerika yang hidup di Milan bernama Ken Scott. Dari karya Ken, kemudian Alessandro mengadopsi inspirasi motif garis-garis pelangi dan botanikal yang penuh semarak.

Inspirasi lainnya yang menjadi faktor utama di koleksi ini juga datang dari benak Alessandro yang menjadikan sosok sang nenek yang gemar mengenakan shirt dress dan memiliki ciri khas gaya elegan menjadi narasi styling di koleksi ini. Tak ketinggalan, Alessandro yang kerap merasa tertarik dengan ragam hal jenaka kembali menginjeksikan karakter kartun masa kecil seperti Donald Duck, Doraemon, Dewey dan Louie ke dalam desain-desainnya di Gucci Epilogue.

Berikut beberapa look dari koleksi Gucci Epilogue yang favorit Bazaar.


Simak koleksi lengkapnya di sini.


(FOTO: Courtesy of Gucci)