Kanye West Putuskan Mundur dari Pencalonan Presiden AS

Beberapa hari setelah pengumuman awalnya, rapper itu tampaknya telah keluar dari "perlombaan".



- Hanya beberapa hari setelah mengumumkan bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan 2020, Kanye West tampaknya memutuskan untuk mundur dari perlombaan tersebut.

- Terlambatnya Kanye mengumumkan diri ikut mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun 2020, berarti bahwa ia telah melewatkan tenggat waktu pengajuan untuk tampil di berbagai surat suara.

- Untuk mengantisipasi kampanye kepresidenannya, Kanye juga menyampaikan bahwa ia tidak lagi mendukung Presiden Donald Trump.


Presiden Ye tampaknya tidak lagi memungkinkan untuk ikut dalam pemilihan bursa pencalonan presiden tahun 2020. Hanya beberapa hari setelah Kanye West mengumumkan bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai kandidat dari poros ketiga, rapper dan mantan pendukung Donald Trump itu dilaporkan telah keluar dari "kompetisi" tersebut.


Kemarin, Steve Kramer mengatakan kepada Intelligencer bahwa Kanye mengakhiri upayanya untuk melaju ke Gedung Putih. "Saya tidak memiliki respons (baik positif maupun negatif) yang dapat saya bagikan mengenai Kanye," katanya kepada Intelligencer.

"Setiap orang memiliki keputusan pribadi tentang mengapa mereka membuat keputusan tersebut. Mencalonkan diri sebagai presiden pasti menjadi salah satu hal tersulit bagi seseorang." Ia menambahkan bahwa "setiap kandidat yang mencalonkan diri sebagai presiden untuk pertama kalinya harus melalui masa ini."


Terlambatnya Kanye mengumumkan diri ikut mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun 2020 juga berarti bahwa ia melewatkan tenggat waktu pengajuan untuk tampil di berbagai surat suara. Steve mengatakan kepada Intelligencer bahwa Kanye mempekerjakannya untuk membantu memasukkan namanya dalam pemungutan suara di Florida dan South Carolina.



Rapper itu juga baru-baru ini mengatakan kepada Forbes bahwa ia telah menggantung topi MAGA merahnya. "Saya melihat itu sebagai sebuah kekacauan besar," katanya tentang pemerintahan saat ini. "Saya tidak suka bahwa ia bersembunyi di bunker," tambahnya, merujuk pada saat presiden dilaporkan bersembunyi di bunker rahasia sementara demonstran Black Lives Matter melakukan unjuk rasa atas kematian Ahmaud Arbery, George Floyd, dan Breonna Taylor di luar Gedung Putih.


Meski begitu, pendapat Kanye tentang Joe Biden, calon presiden dari Partai Demokrat, adalah sesuatu yang kita setujui. "Barack adalah sosok yang spesial. Donald juga demikian. Kami juga merasa Kanye West adalah sosok yang spesial. Amerika membutuhkan orang-orang spesial untuk memimpin negara ini. Bill Clinton? spesial juga," ia berpendapat. "Namun Joe Biden? ia tidak spesial."


(Penulis: Chelsey Sanchez; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar US)