Serba-Serbi Veneer Gigi

Ingin gigi Anda seputih mutiara? Coba cara ini!



Sudah pernah mendengar tentang veneer tapi masih ragu soal pengerjaan, harga, risiko, dan lain sebagainya? Jangan khawatir, Bazaar menggelar sesi tanya jawab drg. Erta Rahmawati dari Malika Dental Clinic di Jakarta demi mengupas tuntas soal teknik pemutihan gigi yang kian naik daun ini.

Harper’s Bazaar Indonesia (HBI): Apakah yang dimaksud dengan veneer itu sendiri?

drg. Erta Rahmawati (ER): Pada dasarnya, veneer adalah teknologi untuk melapisi permukaan gigi (dengan warna tertentu). Veneer sendiri ada dua macam, direct dan indirect.


HBI: Apa perbedaan antara keduanya?

ER: Direct veneer biasanya bisa langsung dikerjakan tanpa mengirimkannya ke laboratorium gigi. Sementara itu, indirect veneer menuntut proses lebih mendetail.

Baca juga: Efek Samping dari Kebiasaan Mencium Makanan


HBI: Apa saja persiapan yang harus dilakukan?

ER: Kondisi mulut Anda pastinya akan diperiksa terlebih dulu untuk mengecek sesuai atau tidaknya gigitan dengan indikasi veneer sehingga dokter bisa memprediksi seberapa banyak lapisan gigi yang akan diasah. Tak lupa foto rontgen serta pencocokan warna yang semirip mungkin dengan gigi asli ataupun sesuai keinginan pasien.


HBI: Bagaimana tahapan selanjutnya?

ER: Pada direct veneer, dilakukan tindakan berupa pelapisan mahkota gigi dari bahan komposit. Sebelum dilapis, akan ada preparasi minimal untuk menyesuaikan gigitan pasien. Lalu setelahnya, veneer dipoles hingga licin.


HBI: Kira-kira bisa diselesaikan dalam berapa kali kunjungan ke klinik?

ER: Dalam kasus indirect veneer, gigi Anda akan dicetak saat kunjungan pertama untuk dikirim ke laboratorium gigi. Pada kunjungan kedua, hasil cetakannya akan diproduksi ulang untuk veneer sementara. Lalu, gigi akan diasah sesuai keperluan sebelum akhirnya difoto dan dicetak lagi pasca pengasahan.

Sementara cetakannya dikirim ke laboratorium, pasien boleh pulang dengan veneer sementara. Anda akan mendapatkan insersi veneer tetap ketika mendatangi sesi berikutnya. Kontrol di kemudian hari juga sangat dianjurkan.

Baca juga: Standardisasi Pemutihan Gigi


HBI: Apakah veneer menimbulkan rasa sakit?

ER: Setiap orang memiliki ambang sakit yang berlainan. Kalau menurut satu orang rasanya ngilu, bukan berarti semua individu akan mengalami itu. Akan tetapi, dampak ini bisa diantisipasi dengan anestesi.


HBI: Berapa harga masing-masing tindakan?

ER: Khusus direct veneer, Anda hanya perlu menyiapkan dana mulai dari 500 ribu rupiah hingga 900 ribu rupiah per giginya. Sedangkan untuk setiap gigi yang menerima indirect veneer akan dikenakan biaya sebesar tiga sampai lima juta rupiah.


HBI: Sampai kapan veneer bisa bertahan?

ER: Asalkan rutin dikontrol, direct veneer memiliki ketahanan minimal setahun sampai tiga tahun lamanya. Sedangkan indirect veneer bisa bertahan lima hingga 10 tahun tau bahkan seumur hidup alias permanen jika dikontrol secara rutin.


HBI: Apa saran Anda untuk mempertahankan kualitas veneer?

ER: Apabila ingin mengonsumsi makanan yang bertekstur cenderung keras seperti contohnya apel, sebaiknya dalam bentuk potongan kecil-kecil saja. Selain itu, berkumur-kumurlah dengan air putih setiap habis meminum teh maupun kopi atau terutama setelah merokok.

Last but not least, sikatlah gigi dengan bulu sikat yang lembut serta lakukan kontrol dan scaling gigi rutin ke dokter gigi setiap empat bulan atau setidaknya enam bulan sekali.


Baca juga:

Servis Instan Pengencang Vagina

Spa Mineral Laut Untuk Rejuvenasi Maksimal

10 Moisturizer untuk Kulit Dehidrasi


(Foto: Subbotina Anna/Shutterstock/Click Photos)