16 Etika Berkunjung ke Coffee Shop Pada Masa PSBB Transisi

Sebelum melepas rindu dengan suasana gerai kopi favorit, simak apa saja yang sebaiknya Anda lakukan saat berkunjung di masa transisi.



Kopi bukan sekadar minuman pemuas hati dan pembangkit energi, tetapi sekarang sudah menjadi bagian gaya hidup yang amat melekat di tengah masyarakat kita. Di pagi hari, tak sedikit orang yang mengarahkan mobilnya menuju gerai kopi favorit sebelum melangkahkan kaki ke kantor dengan segelas kopi di tangannya. Kedai kopi juga tak jarang menjadi tempat pilihan untuk mengadakan pertemuan bisnis bersama rekan kerja. Segelas kopi terkadang menemani mereka yang ingin melepas penat di sore hari seusai bekerja seharian penuh. Demikian pula momen bercengkrama bersama sahabat di akhir pekan yang rasanya tak lengkap tanpa ditemani dengan racikan menu kopi kesukaan.

Namun semua kebiasaan tersebut sempat berubah sejak pandemi menyerang. Sekitar hampir tiga bulan lamanya kita hanya dapat memesan kopi dari gerai-gerai tertentu lewat layanan pesan-antar online. Memasuki masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar yang diterapkan di Jakarta dan kota-kota lainnya, saat ini sudah banyak gerai kopi yang melayani fasilitas dine-in yang tentunya menjadi angin segar bagi penikmat kopi. Well, siapa yang tidak rindu disambut dengan aroma wangi kopi dan senyuman ramah barista favorit saat memasuki coffee shop andalan?

Di saat Anda sudah bisa berkunjung ke sana, perlu diingat bahwa ada peraturan tertentu yang diterapkan oleh setiap gerai kopi demi mengurangi risiko paparan virus Covid-19. Selain mempraktikkan physical distancing serta etika kebersihan hingga berhati-hati saat menggunakan reusable cup, simak hal lain apa saja yang sebaiknya Anda lakukan saat mendatangi coffee shop di mana pun.




1. Patuhi dan hormati peraturan yang diterapkan di setiap gerai kopi

Setiap gerai kopi menerapkan aturan-aturan tertentu demi mematuhi meminimalisir penyebaran virus dan menjaga kenyamanan bersama. Tak perlu kesal bila sekarang Anda harus siap diperiksa suhu tubuh dan mencuci tangan sebelum memasuki tempat umum, tak terkecuali saat berkunjung ke coffee shop.


2. Tidak membuka pintu menggunakan tangan

Gagang pintu menjadi persinggahan virus dan bakteri karena kerap disentuh oleh siapa saja yang melewatinya. Karenanya, alangkah baiknya jika kita membuka pintu dengan cara mendorongnya menggunakan siku atau kaki. Bila terpaksa harus menggunakan tangan, gunakan tisu untuk memegang gagang pintunya. Jangan lupa untuk tetap sopan ketika ada seseorang yang hendak masuk setelah Anda dengan menahan pintunya terbuka sejenak.


3. Antre sesuai batas yang sudah disediakan

Umumnya, tanda antre sebagai panduan yang tertempel di lantai berjarak masing-masing satu meter. Hal ini dilakukan guna menerapkan aturan physical distancing dan mengurangi risiko paparan virus.



4. Bila datang berkelompok, silakan antre secara perwakilan

Alangkah baiknya Anda menunjuk satu atau dua orang teman Anda ketika datang berkelompok. Selain keterbatasan ruang karena harus saling menjaga jarak, Anda juga tidak membuat orang lain yang antre di belakang Anda kesal dan cemas karena menunggu terlalu lama.


5. Tetap sopan dan ramah kepada barista

Anda mungkin sudah mengenal beberapa barista yang kerap melayani setiap pagi dan tahu benar racikan kopi yang Anda inginkan. Akan tetapi, masa-masa sulit yang kita lalui bersama kali ini mungkin tidak lagi mempertemukan Anda dengan sang barista favorit. Ketika Anda menerima sapaan ramah dari mereka, segera letakkan telepon genggam dan lepas airpods yang menggantung di telinga. Balas sapaan mereka dengan hangat dan sampaikan pesanan Anda sejelas mungkin. Pada akhirnya, ucapan terima kasih dan senyuman yang Anda berikan cukup membantu mencerahkan hari orang-orang yang Anda temui.


6. Melakukan pembayaran non-tunai

Seiring berjalannya waktu, pembayaran non-tunai sudah menjadi hal yang lumrah karena kemudahan dan keuntungan lainnya. Terlebih lagi di saat pandemi, pembayaran non-tunai gencar diterapkan , termasuk di kedai-kedai kopi di Jakarta, untuk mengurangi kontak serta kekhawatiran terhadap bakteri dan virus yang dapat menyebar lewat uang tunai.


7. Gunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah transaksi serta setelah menerima minuman

Selain di pintu masuk, botol hand sanitizer juga disiapkan di depan meja pemesanan untuk mempermudah Anda membersihkan tangan setelah menerima gelas atau kartu pembayaran Anda yang berpindah tangan.


8. Berhati-hati saat membawa reusable cup

Kebiasaan membawa tumbler pribadi atau reusable cup saat membeli minuman di gerai kopi dulu giat dilakukan demi mengurangi jumlah sampah plastik dan kertas. Namun untuk kali ini penggunaan disposablecup dinilai lebih aman. Gerai-gerai Starbucks di luar negeri untuk sementara tidak melayani pembelian minuman yang dituang langsung ke tumbler pribadi Anda. Sementara di Jakarta, Anda dihimbau untuk membungkus tumbler Anda menggunakan plastik saat memesan kopi pilihan. Cara lain yang bisa Anda gunakan adalah dengan meletakkan reusable cup di atas nampan atau piring kecil. Barista akan mengambil nampan tersebut dan menuang minuman Anda tanpa menyentuh gelas.


9. Mintalah tisu atau gula tambahan dengan sopan

Tak perlu kaget jika sekarang Anda tidak mendapati fasilitas self-service demi mengurangi banyaknya sentuhan tangan dalam satu wadah. Jika Anda memerlukan gula tambahan, paper straw, atau tisu, jangan ragu untuk memintanya kepada pelayan dengan sopan.


10. Tetap mengenakan masker kecuali saat makan dan minum

Saat ini masker layaknya sebuah aksesori esensial yang tak boleh lepas dari wajah Anda. Penggunaan masker pun merupakan salah satu protokol yang wajib dilakukan oleh setiap orang baik di dalam maupun di luar ruangan demi kenyamanan bersama.


11. Membersihkan meja dan tempat duduk menggunakan spray disinfektan atau tisu basah

Para pekerja di kedai kopi favorit Anda tentu sudah membersihkan setiap sudut ruangan sebaik mungkin, tetapi tak ada salahnya jika Anda kembali menyemprotkan cairan disinfektan ke meja dan kursi yang akan Anda tempati atau mengusapnya dengan tisu basah demi kenyamanan sendiri.


12. Tidak memindah atau mengubah tatanan kursi sesuka hati

Tak hanya soal batas antrean, tempat duduk pun telah ditata sedemikian rupa untuk menjaga physical distancing dan mematuhi peraturan pemerintah untuk hanya mengisi kapasitas ruang sebanyak 50 persen. Jika Anda memerlukan kursi tambahan, jangan ragu untuk memintanya kepada petugas yang berjaga.



13. Tidak sharing makanan

Virus akan cepat menyebar setelah mengontaminasi makanan dan peralatan makan yang dipakai bersama-sama. Oleh karena itu Anda tidak berbagi makanan dari satu wadah dan sendok, garpu, atau pisau yang sama untuk saat ini.



14. Tahu waktu saat menggunakan meja

Fungsi coffee shop yang dulu kerap menjadi tempat bercengkerama dan bekerja selama berjam-jam kini sudah tak lagi sama. Sebaiknya Anda bijak menggunakan tempat mengingat kapasitas gerai yang hanya dapat terisi setengahnya dan masih banyak orang lain yang ingin menikmati kopi seperti Anda. Lagipula, siapa yang ingin berlama-lama di luar rumah di tengah pandemi yang mengancam nyawa?


15. Tidak meninggalkan sampah di meja

Etika yang satu ini harus terus dibiasakan di masyarakat kita. Selain untuk menjaga kebersihan bersama, dengan membuang sampah sendiri berarti Anda juga telah membantu mengurangi risiko orang lain terpapar bakteri dan virus.


16. Jangan lupakan etika batuk dan bersin

Guna mencegah penyebaran penyakit lewat udara dan sentuhan, terapkan etika batuk dan bersin dengan benar saat Anda berada di tempat umum, tak terkecuali di coffee shop. Tutup hidung dan mulut menggunakan tisu atau arahkan wajah ke siku saat Anda hendak batuk dan bersin. Setelahnya, segera bersihkan tangan dengan hand sanitizer.




(Foto: Courtesy of Tony Lee on Unsplash, Instagram: @ombekoffie, @115coffee, @starbucks, @giyanticoffee)