J.K. Rowling Menanggapi Kritik atas Pernyataannya di Twitter

Ia menerbitkan pernyataan terperinci di mana ia mendiskusikan pengalamannya tentang kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual.



J.K. Rowling merespons kritik atas komentar yang baru-baru ini dibuatnya mengenai komunitas transgender.

Dalam pernyataan dengan total 3.600 kata itu, sang penulis mengatakan perasaannya tentang masalah trans yang berasal dari pengalamannya tentang pelecehan domestik dan kekerasan seksual. Komentarnya telah memicu perdebatan sengit dan mengundang kemarahan di media sosial, mendorong bintang Harry Potter, seperti Emma Watson dan Daniel Radcliffe untuk berbagi pesan dukungan kepada siapa saja yang mengidentifikasi sebagai trans.



"Saya menyebutkan hal-hal ini sekarang bukan dalam upaya untuk mendapatkan simpati, tetapi karena solidaritas dengan sejumlah besar wanita yang memiliki sejarah seperti saya, yang telah dicerca sebagai fanatik karena memiliki kekhawatiran di sekitar ruang-ruang dengan satu jenis kelamin," ia menulis.

J.K. Rowling mengunggah serangkaian tweet selama akhir pekan tentang hal ini, termasuk yang berbunyi: "Jika seks tidak nyata, maka realitas hidup wanita secara global akan terhapus. Saya tahu dan mencintai orang-orang trans, tetapi menghapus konsep seks itu berarti menghilangkan kemampuan banyak orang untuk membahas kehidupan mereka secara bermakna."

Penulis tersebut juga mengatakan ia termotivasi untuk berbicara tentang masalah trans setelah membaca tentang "sertifikat konfirmasi gender" yang diusulkan di Skotlandia, yang akan memungkinkan orang trans untuk mengubah jenis kelamin pada akta kelahiran mereka berdasarkan pada bagaimana mereka mengidentifikasi diri mereka dan bukan berdasarkan laporan medis ataupun psikiatris. Ia percaya bahwa wanita trans yang belum menjalani terapi hormon atau transisi bedah tidak boleh diizinkan untuk menggunakan ruang dengan jenis kelamin tunggal.


Rupert Grint, J.K. Rowling, Daniel Radcliffe dan Emma Watson di acara premiere dari film pertama Harry Potter bertajuk "Harry Potter and the Philosopher’s Stone", pada tahun 2001.


"Ketika Anda membuka pintu kamar mandi dan ruang ganti untuk pria mana pun yang percaya atau merasa ia seorang wanita - dan, seperti yang telah saya katakan, sertifikat konfirmasi gender sekarang dapat diberikan tanpa perlu adanya operasi atau hormon - maka Anda membuka pintu bagi siapa saja dan semua orang yang ingin masuk ke dalam. Itu adalah kebenaran yang sederhana, ”tulisnya.

Ia mengatakan bahwa kritik itu telah membuatnya "di tempat yang sangat gelap di dalam kepalanya, karena ingatan tentang kekerasan seksual yang ia alami di usia 20-an. Serangan itu terjadi pada suatu waktu dan di ruang di mana ia rentan, dan seorang pria memanfaatkan kesempatan itu. Saya tidak bisa menutup ingatan itu dan saya merasa sulit untuk menahan amarah dan kekecewaan saya."




(Penulis: Harper's Bazaar UK; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar UK)