Komentar Kerry Washington Atas Filmnya, American Son

"Impian saya untuk film ini adalah untuk dapat memicu percakapan yang akan menyebabkan perubahan," tulis Kerry di Instagram.



- Kerry Washington berbagi ke Instagram untuk berterima kasih kepada mereka yang menonton (entah yang baru ataupun telah menonton kembali) film Netflix yang berjudul American Son (dirilis pada tahun 2019), setelah protes Black Lives Mattersedang berlangsung diseluruh Amerika.

- "Impian saya untuk film ini adalah untuk dapat memicu percakapan yang dapat membawa perubahan," tulis Kerry.


Kerry Washington mengucapkan terima kasih kepada mereka yang menonton filmnya yang dirilis pada tahun 2019 berjudul American Son, di tengah protes yang terus berlangsung untuk gerakan Black Lives Matter.

Film Netflix ini terinspirasi dari drama Broadway yang terkenal dengan nama yang sama yang mengikuti kisah pasangan yang dipaksa untuk bertemu kembali di kantor polisi Florida dan bekerja sama untuk menemukan putra remaja mereka yang hilang. Sepanjang film, karakter Kerry berjuang dengan petugas polisi yang terus memberikan rasa takut kepada dirinya dan bagaimana dirinya terus diingatkan mengenai betapa rasialnya sistem di negara tersebut.

"Itu membuat saya sangat senang bahwa orang-orang menonton #AmericanSon di @netflix untuk meningkatkan empati dan pengertian mereka," tulis Kerry di Instagram, di samping gambar poster resmi film tersebut. "Mimpi saya untuk film ini adalah untuk memicu percakapan yang dapat membawa perubahan. Pertanyaan apa yang muncul untuk Anda saat Anda menonton atau setelah Anda menonton?"



Kerry telah secara terbuka mendukung gerakan Black Lives Matter pada hari-hari setelah pembunuhan tragis George Floyd yang terjadi di tangan para pejabat polisi. Kerry baru-baru ini mengadakan sesi yoga dan meditasi yang ia pandu sendiri di Instagramnya dan membagikan berita bahwa ia akan memberikan sumbangan kepada Black Visions Collective dan Louisville Community Bail Fund untuk setiap peserta yang bergabung.

"Hari ini saya bangun dan bersyukur kepada Tuhan atas kemampuan saya untuk masih bisa bernafas. Bahkan dalam sakit hati. Dan dalam kemarahan. Dan dalam ketakutan," tulis Kerry. "Kita bernapas jika kita bisa. Dan kita harus bernapas."




(Penulis: Bianca Betancourt; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar US)