- Kehlani, Tinashe, dan banyak artis lainnya telah mengkritik Lana Del Rey karena mengunggah foto dan video dari protes Los Angeles tanpa mengaburkan wajah mereka yang terlibat.
- Aktivis di lapangan telah berulang kali menyerukan mereka yang berpartisipasi atau mendokumentasikan protes untuk tidak memasukkan fitur yang dapat mengidentifikasi individu karena takut akan serangan balik dari polisi atau supremasi kulit putih.
- Reaksi tersebut menyusul kritik yang dihadapi Lana Del Rey minggu lalu ketika ia membuat komentar kontroversial tentang musisi berkulit hitam.
- Lana Del Rey menghadapi serangan balasan menyusul partisipasinya dalam protes Los Angeles selama akhir pekan.
Pelantun lagu "Born to Die" turun ke jalan untuk bergabung dengan pengunjuk rasa yang berbaris demi keadilan bagi George Floyd, seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun yang diketahui meninggal pada Senin lalu, dan tak terhitung korban kulit hitam lainnya dari kebrutalan pihak polisi. Dalam sebuah video (yang sekarang telah dihapus) yang diunggah di Instagramnya, Lana Del Rey berbagi rekaman yang mungkin memberatkan sesama pengunjuk rasa, sebuah tindakan yang para aktivis ajak agar para peserta tidak melakukannya, karena itu dapat berakibat pada reaksi oleh polisi dan supremasi kulit putih.
Kehlani menulis di Twitter, "Tolong hapus unggahan Instagram Anda. Itu berbahaya dan ini adalah waktu yang sangat buruk untuk mengunggahnya. Tentu saja protes boleh dilakukan, tapi JANGAN membahayakan orang-orang dengan platform besar Anda."
Tinashe juga memanggil Lana Del Rey dengan menulis di Twitter, "Kenapa Anda mengunggah orang menjarah toko di halaman Anda secara harfiah, APA MASALAH ANDA?"
Penyanyi Justine Skye juga angkat bicara, "Kami tidak perlu dokumentasi Anda. Jika Anda ingin menyuarakan tentang perdamaian, Anda akan mendorong anak-anak kulit putih yang menyebabkan kehancuran hanya untuk hiburan egois mereka semata untuk dapat BERHENTI! Membuat PROTESTER yang sebenarnya terlihat buruk. Begitulah cara Anda membantu dalam situasi itu. "
Kritik yang memanas itu mengikuti kontroversi baru-baru ini yang melibatkan Lana De Rey, di mana penyanyi itu membandingkan dirinya dengan berbagai musisi wanita berkulit lain.
"Pertanyaan untuk budaya," ia menulis dalam sebuah unggahan Instagram, "Sekarang Doja Cat, Ariana [Grande], Camila [Cabello], Cardi B, Kehlani, Nicki Minaj, dan Beyoncé telah tampil dengan lagu tentang menjadi seksi, tidak mengenakan pakaian, bercinta, selingkuh, dll - dapatkah saya kembali bernyanyi tentang menjadi merasa cantik dengan jatuh cinta walaupun hubungan itu tidak sempurna, atau menari demi uang - atau apa pun yang saya inginkan - tanpa dipaksa atau dikatakan saya mengagungkan kekerasan??????"
Banyak yang melihat komentarnya — yang datang seminggu setelah Doja Cat, Nicki Minaj, Beyoncé, dan Megan Thee Stallion mendapatkan posisi dua teratas di tangga lagu Billboard Hot 100, menjadikan sejarah sebagai artis solo wanita kulit hitam pertama yang melakukannya — sebagai sebuah perjuangan dan pengalaman yang dilalui seniman kulit hitam.
(Penulis: Chelsey Sanchez; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar US)