Solo travel merupakan salah satu cara berpelesir yang kian hari semakin populer khususnya di kalangan wanita. Pernyataan ini didukung oleh laporan dari ABTA di tahun 2018. Asosiasi travel di Inggris tersebut menyatakan bahwa jumlah wisatawan yang bepergian sendiri telah meningkat hampir sepertiga kalinya sejak tahun 2011.
Keinginan untuk melakukan solo travel pun kini tidak lagi tergantung pada status hubungan asmara. Sebagai bukti, kita bisa melihat peninjauan yang dilakukan oleh Flash Pack. Perusahaan travel yang khusus menangani perjalanan para pelancong solo berusia 30 hingga 40 tahun tersebut telah membuat survei terhadap 2.000 orang. Hasilnya, mereka menemukan bahwa 47 persen orang Inggris yang telah memiliki pasangan ingin berwisata sendirian dengan tujuan untuk mencari pengalaman baru dan bertemu dengan individu lain yang bervisi sama. Laporan tersebut dirilis oleh situs Lonely Planet yang juga melaporkan jika sebanyak 60 persen orang yang bepergian seorang diri adalah mereka yang tengah menjalin hubungan asmara atau sudah menikah.
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan yang satu ini pun tidak sedikit. Selain penuh kesan, solo travel juga memberi kebebasan bagi diri Anda sendiri dan memaksimalkan me time. Lalu, adakah pengaruhnya terhadap kehidupan asmara Anda? Seorang pembina sekaligus penulis ahli di bidang percintaan yakni Laura Yates menjelaskan bahwa berlibur sendirian tanpa ditemani oleh kekasih nyatanya dapat meningkatkan kualitas hubungan Anda. Mengapa?
1. Anda bisa bebas mengikuti passion dengan melakukan solo travel.
Laura mengatakan jika melancong seorang diri membuka kesempatan untuk mengeksplorasi passion Anda. Bukan hanya itu, solo travel juga memungkinkan Anda untuk mendapat beragam pengalaman baru dan belajar bertanggung jawab terhadap kebahagiaan Anda sendiri. Ketiga hal tersebut merupakan unsur yang penting dalam menjaga keseimbangan dan kesejahteraan diri seorang individu.
“Memiliki pasangan bukan berarti Anda selalu mengandalkan kekasih sebagai satu-satunya sumber kebahagian. Hubungan asmara juga tidak seharusnya membuat Anda berhenti untuk mengembangkan diri,” ujarnya. Ia kemudian melanjutkan, “Kebahagiaan datang ketika kita diberi kebebasan untuk mendalami passion kita sendiri, juga ketika kita bertemu dengan orang-orang baru dan melakukan kegiatan yang belum pernah kita kerjakan sebelumnya. Selain itu, solo travel juga turut andil dalam pengembangan diri. Kita akan selalu dibuat penasaran dan bertanya-tanya tentang dunia. Sejumlah manfaatnya bisa Anda rasakan saat menjalin hubungan asmara.”
2. Jarak yang jauh akan membuat hati Anda terasa semakin dekat.
Sebuah studi yang dibuat oleh para peneliti di Universitas Queen di Ontario menyimpulkan bahwa jarak yang semakin jauh dapat meningkatkan komunikasi serta menciptakan hubungan yang lebih intim dan menyenangkan.
Kehidupan asmara biasanya menjadi stagnan karena orang-orang cenderung terjebak dalam kebiasaan dan rutinitas. Waktu berduaan pun kemudian terlewati begitu saja. Justru ketika Anda jarang bertemu dengan pasangan, dialog yang terjadi ketika Anda bersua akan menjadi semakin menarik sehingga hubungan yang Anda bangun akan semakin hidup. Dengan demikian, terciptalah pasangan yang benar-benar saling menghargai sebab mereka kerap merindukan satu sama lain.
3. Solo travel membuat Anda lebih mandiri.
Hubungan percintaan kerap menegang dan terasa menyiksa ketika dua insan selalu bergantung satu sama lain. Di satu sisi, hal ini memang baik untuk menunjukkan bahwa masing-masing individu saling mendukung baik secara fisik maupun emosional. Kendati demikian, alangkah baiknya bila Anda dapat melakukan hal-hal tertentu tanpa bantuan pasangan.
Solo travel akan menempatkan Anda pada situasi di mana Anda harus bisa menjadi orang yang mandiri. Sikap ini penting sebagai bekal dalam hidup dan tentunya juga berpengaruh dalam menciptakan hubungan asmara yang lebih luwes dan menyenangkan.
4. Berpeluang untuk melihat hal-hal baru yang ada dalam diri Anda.
Dengan melakukan vakansi seorang diri, kita akan keluar dari zona nyaman sehingga kita dapat memahami dan mengenal hal-hal baru yang ada dalam diri sendiri. Saat menjalani hubungan asmara, kita bisa dengan mudah terjebak dalam rutinitas dan melakukan hal yang sama berulang-ulang. Bahkan, kita bisa saja kehilangan identitas diri. Hal ini umumnya disadari ketika hubungan percintaan telah kandas.
Oleh karena itu, tak ada salahnya bila ingin bepergian tanpa ditemani oleh pasangan Anda. Perjalanan akan terasa lebih menyenangkan dan leluasa sehingga Anda pun dapat mengembangkan diri dan menemukan banyak keterampilan baru. Selain itu, Anda bisa belajar untuk melihat situasi melalui sudut pandang yang baru serta menstimulasi kerja otak dan indra dengan beragam cara. Dengan demikian, kita akan semakin tumbuh sebagai individu yang lebih dinamis dan hubungan dengan pasangan menjadi lebih berkembang.
5. Perencanaan yang praktis.
Penelitan juga menunjukkan bahwa cuti tahunan menjadi salah satu faktor yang dimanfaatkan oleh orang-orang Inggris untuk solo travelling. Hasil surveinya menyatakan bahwa satu di antara lima orang mengaku bahwa mereka berlibur sendirian sebab pasangannya tidak dapat ikut menemani. Selain itu, alasan cuti liburan yang tidak selalu mudah didapat menjadi faktor mengapa orang-orang berusia sekitar 30 tahun tidak bisa pergi bersama dengan keluarga atau teman secara rutin.
Maka dari itu, bepergian solo akan mudah terwujud bila kedua individu saling memberikan pengertiannya dan dapat mencapai kesepakatan bersama. Dengan demikian, perencanaan liburan akan terasa lebih mudah bagi setiap pasangan. Mereka pun dapat mencari jalan untuk saling menyesuaikan dengan agenda kerjanya masing-masing.
(Penulis: Ella Alexander; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Erlissa Florencia; Foto: Courtesy of Bazaar UK)