Presentasi Gucci Fall/Winter 2019 di Bangkok

Alessandro Michele kembali mengangkat konsep tematik dalam detail kian distingtif.



Bagi yang mengikuti perjalanan Alessandro Michele di Gucci tentu mengenal gaya desainnya yang quirky dan dramatis dengan detail glamorama. Di koleksi Fall/Winter 2019, ia memperkaya rancangannya dengan unsur punk dan sejumlah elemen tidak tertebak.



Dan minggu lalu, Bazaar secara eksklusif diundang oleh Gucci untuk melihat lebih dekat kreasinya di Glass House at Park of Nai Lert, Bangkok.


Inspirasi koleksi musim gugur kali ini digarap dari buku tahun 1958 ciptaan seorang filsuf, Hannah Arendt berjudul The Human Condition. Translasi dari sang desainer pun merujuk kembali pada gubahan yang unik, seperti kehadiran topeng berduri, yang bisa dibilang “fantasy mask” dan kneepads.


Meski estetika retro masih tampak begitu kental lewat siluet era ’80-an, di antaranya adalah jas berbahu tegas, konstruksi oversized, dan penggunaan material vintage, namun detail yang hadir kian dreamy dan spektakular. Uniknya, sejumlah busana juga diperkaya aksen raw dan unfinished stitches dalam tampilan atraktif.


Terdapat pula kombinasi hal-hal yang familier dan tak diketahui, nyata tapi surreal, kasual namun glamor. Misal, kemunculan gold-plated choker, penutup telinga berlapis emas, chunky cocktail ring, atau sneakers dua warna yang dilapisi palet perak sebagai pelengkap konsep “kostum” ini.


Tak terlewatkan, lini tas Gucci Zumi lagi-lagi tampak dalam sentuhan kian menarik seraya dengan ciptaan kompartemen dan alas kaki bersifat versatile dan klasik.
Terlebih lagi, lokasi presentasi berupa rumah kaca yang disekelilingi dedaunan dan paparan sinar matahari menata karya Alessandro kian semarak.

(Foto: Michelle Othman)