Fakta Budaya dalam AADC 2

Detail film AADC 2 yang akan memperkaya pengetahuan Anda tentang talenta anak muda Indonesia



Tak kalah dengan demam film superhero Hollywood, para penggemar film Indonesia pun telah siap menyambut film Ada Apa Dengan Cinta 2. Sekuel dari film AADC yang rilis 14 tahun lalu ini kembali hadir menyapa para penggemarnya yang sudah tidak sabar melihat bagaimana kelanjutan hubungan Cinta dan Rangga.

Pada film AADC pertama yang rilis di tahun 2002 lalu, keberadaan seni sastra dan buku puisi Chairil Anwar menjadi salah satu bagian penting film yang kemudian menimbulkan demam sastra di kalangan penontonnya.

Kali ini dalam AADC 2, duet sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana berusaha menghadirkan detail-detail yang diharapkan akan membawa demam kebudayaan Indonesia di antara para penonton.

1. Seniman Eko Nugroho

Sosok Cinta yang memang sejak SMA menyukai segala bentuk seni, kemudian berkembang menjadi salah satu fans seniman Tanah Air, Eko Nugroho. Seniman asal Yogjakarta ini sendiri memang memiliki prestasi yang luar biasa. Namanya begitu populer di ranah seni kontemporer lokal dan internasional. Beberapa karyanya juga tersebar di berbagai galeri besar di mancanegara. Eko Nugroho bahkan pernah berkolaborasi dengan Louis Vuitton dalam membuat scarf yang menampilkan hasil karyanya.

2. Pertunjukan Papermoon Puppet Theatre

Kelompok seni asal Yogjakarta ini terkenal dengan pertunjukan boneka tangannya yang mengangkat narasi dan tema yang menggelitik serta kritis. Didirikan oleh pasangan suami istri Ria dan Iwan Effendi, kelompok Papermoon Puppet Theatre telah melakukan pentas di berbagai lokasi mancanegara.

3. Kain batik kontemporer

Mengangkat kekayaan kain nusantara, Cinta dan anggota genk Cinta dalam AADC 2 terlihat begitu cantik dalam balutan kain batik kontemporer dari brand lokal, seperti Sejauh Mata Memandang dan Populo Batik. Kedua brand ini terkenal dengan motif batik kontemporer yang tetap diproduksi dengan cara-cara tradisional.

4. Sastra Kontemporer

Dalam AADC 2 seluruh puisi yang dibuat merupakan karya dari M. Aan Mansyur. Sebelumnya Aan telah menelurkan beberapa buku, seperti Melihat Api Bekerja (2015) dan Kukila (2012). Sementara itu untuk AADC 2 seluruh puisi karyanya diterbitkan dalam buku kumpulan puisi berjudul Tidak Ada New York Hari Ini (2016).


Baca Juga:

Personal Style: Dian Sastrowardoyo

5 Menit bersama Dian Sastrowardoyo

Saksikan Video 60 Detik Bersama Dian Sastrowardoyo

Cara Dian Sastro Memilih Warna Rambut


(Daniar Cikita. Foto: Courtesy of Eko Nugroho; Courtesy of Papermoon Puppet Theatre; Courtesy of Sejauh Mata Memandang; Courtesy fo Populo Batik; Courtesy of Gramedia; Courtesy of Miles Production)