Menjadi identitas material Chanel sejak lama, sang Direktur Kreatif, Virginia Viard, nampaknya tergugah untuk mendedikasikan material tweed pada koleksi Chanel Fall/Winter 2022. Lihat saja dari apa yang ditampilkan Chanel di atas panggung yang menjadi penutup ajang Paris Fashion Week ini. Mulai dari undangan, busana dan aksesori, hingga properti panggung pun hadir dengan menggunakan materi tweed.
Berlokasi di Grand Palais Éphémère, set panggung dibuat dengan tweed monokrom raksasa yang memperkuat konsep "Infinite Tweed". Para model berjalan di atas runway yang diselimuti karpet dengan jalur menyerupai bentuk sungai yang meliuk-liuk. Kemudian tampilan busana yang didominasi warna-warna yang memanjakan mata, seperti dominasi pink, pastel maupun warna klasik diolah dari tweed dalam berbagai pilihan gaya.
Jaket tweed Chanel itu sendiri pertama kali diciptakan oleh Gabrielle “Coco” Chanel di tahun 1954. Dengan siluet desain yang terinspirasi dari menswear, jaket tweed buatan Chanel menawarkan kenyamanan dengan ruang gerak yang lebih bebas. Desainnya yang mengikuti lekuk tubuh saat bergerak jadi gebrakan baru, mendobrak tren pakaian wanita di era '50-an saat itu.
Kain tweed yang menjadi material ikonis Chanel sebenarnya dulu bukan dianggap tekstil mewah. Awalnya tweed diproduksi di pabrik twill Skotlandia, kemudian Chanel melihat bahwa ada nilai di balik bahan tersebut. Alhasil, Chanel mengolah tweed menjadi lebih feminin dengan menambahkan warna, material, dan tekstur, yang saat itu benar-benar mengejutkan industri fashion dan menjadikan Chanel sebagai pelopor dalam penggunaan tweed untuk koleksi fashion.
Hal ini membuat Virginia Viard tertarik untuk mengangkat kembali segala tentang tweed pada perhelatan Chanel musim dingin. Ia pun mengungkap fakta-fakta menarik di balik inspirasi Chanel Fall/Winter 2022. Berikut ulasannya.
1. Sungai Tweed di Skotlandia
Ternyata, nama tweed itu sendiri diambil dari nama sungai River Tweed yang terletak di antara Inggris dan Skotlandia. Hal ini membuat Virginia ingin mengangkat kembali tentang Gabrielle Chanel dan Sungai Tweed.
“Kami mengikuti jejak Gabrielle Chanel di sepanjang Sungai Tweed, untuk membayangkan warna-warna tweed yang diambil dari warna lanskap ini. Seperti mantel merah muda panjang berbintik-bintik biru dan ungu, atau setelan merah anggur dengan kilau emas halus. Inilah yang akan dilakukan oleh Gabrielle Chanel dalam perjalanannya menyusuri pedesaan Skotlandia, ia akan mengumpulkan pakis dan buket bunga untuk memberi inspirasi para artisan lokal untuk mendapatkan warna yang ia inginkan," ungkap Virginia.
2. Kisah Cinta Coco Chanel dengan Bangsawan Inggris
Virginia mengaku bahwa ia juga terilhami dari kisah cinta Coco Chanel dengan bangsawan Inggris Duke of Westminster, yang diketahui bahwa sang desainer kerap memakai busana milik kekasihnya, yaitu jaket tweed yang oversized
"Tak ada yang lebih seksi selain mengenakan busana milik seseorang yang Anda cintai," tutur Virginia.
3. Inggris di era 1960-an
Inspirasi ini bisa dilihat dari pilihan desain sepatu yang melintasi panggung Fall/Winter 2022. Selain pump, Chanel kali ini menampilkan boots dalam berbagai material. Ada pula koleksi . "Saya terpikirkan akan Inggris di era 1960 an, dan desain album musik penuh warna," jelas Virginia mengenai ide koleksi sepatu dan kaus kaki.
4. Tribute to Karl Lagerfeld
Di tengah momen yang begitu banyak terinspirasi dari Gabrielle Chanel, koleksi ini juga terasa seperti penghargaan untuk Karl Lagerfeld dengan keahliannya dalam menenun tweed menjadi siluet modern, menciptakan sepatu boots Wellingtons di Musim Gugur 1997, sertarain boots yang sempat viral diperkenalkan pada Musim Semi 2018.
5. Versi Anyar Tas Ikonis 11.12 dan Chanel Boy
Rasanya tidak lengkap jika membahas Chanel tanpa menyinggung soal kreasi tasnya. Di jajaran aksesori Fall/Winter 2022 ini, Chanel turut menampilkan sejumlah tas dalam bahan tweed yang dimodifikasi menjadi versi teranyar, seperti tas ikonis 11.12 yang hadir dalam sematan beads, Chanel Boy tampil dalam siluet baru, dan juga opsi baru berupa tas model hobo. Selain itu, ikut meramaikan koleksi tas mungil yang hanya sebagai pemanis tampilan saja.
(Foto: Courtesy of Chanel)