Spirit Wanita Prancis yang Sporty dan Feminin Terlihat Digelorakan Pada Koleksi Longchamp Musim Fall/Winter 2021

Label mode ini tampak kembali membangkitkan DNA yang telah didirikan oleh Jean Cassegrain 73 tahun lalu.



Ketika mendengar brand Longchamp, tentu hal pertama yang langsung tergambar di benak Anda adalah seseorang yang sedang menunggangi kuda bukan? Ya, telah menjadi ikon dari label mode mewah asal Prancis semenjak pertama kali diperkenalkan pada dunia 73 tahun yang lalu, pacuan kuda memang sudah sangat melekat dengan DNA dari label ini.


Dalam semarak memamerkan koleksi musim gugur/dingin 2021 yang dipresentasikan selama Paris Fashion Week, label yang didirikan oleh Jean Cassegrain dan sekarang berada di bawah arahan cucunya, Sophie Delafontaine, tampaknya kembali mengusung DNA yang selama ini telah diwariskan dan dipegang teguh dengan memilih arena pacuan kuda Battesti yang terkenal di Paris untuk mempertunjukkan koleksi teranyarnya.

Selain terlihat kembali pada DNA intinya, ada sosok lain yang turut menjadi inspirasi dari proses pembuatan koleksi musim ini, dan sosok tersebut adalah seorang desainer furnitur dan interior kenamaan yang dihormati asal Prancis, Pierre Paulin. Sophie pun membagikan alasan di balik terpilihnya Pierre menjadi inspirasi dari koleksi musim gugur/dingin 2021. “Dengan pendekatan inovatifnya pada garis, fungsi, warna, dan material membuatnya selaras dengan semangat kreatif dari Longchamp. Selain itu karya-karyanya juga memiliki kualitas yang sensual dan komprehensif (salah satu karya terbesar Pierre adalah lekuk sofa ikonisnya dengan desain quilting dan teknik layering yang tak jarang menjadi tema utama yang menonjol),” jelas Sophie.

Paduan antara sisi sporty yang diseimbangkan dengan sentuhan feminin terasa kencang dihembuskan dengan pilihan warna-warna yang menenangkan, seperti hitam, putih, biru, merah, cokelat, dan hijau.


Jaket safari hitam yang dikenakan di atas sweater dengan model skinny-rib berwarna merah dan celana pendek putih yang kemudian dipermanis dengan sepatu bot hitam dan kaus kaki panjang berwarna merah yang dikenakan oleh penampil pembuka, Mica Arganaraz, menjadi contoh sempurna untuk menggambarkan apa yang ingin disampaikan oleh Longchamp di musim ini.


Ingin tampilan busana yang lebih kasual? Sophie sudah mempersiapkannya dengan matang. Dengan menghadirkan dua setelan bersiluet oversized yang hadir dalam pilihan warna pink peony dan bahan korduroi warna abu-abu yang lembut yang tak lupa dipasangkan dengan sepatu pantofel putih lengkap dengan sentuhan hiasan acetate chains yang chunky.

(Dari kiri ke kanan: Le Pliage, Roseau, Le Foulonné)

Selain nuansa hangat yang berhasil menyelimuti seluruh koleksi ready-to-wear, cita rasa ini juga tak ketinggalan terinjeksi pada koleksi aksesori. Tak kalah menarik dengan koleksi RTW, beberapa kreasi yang berhasil menyita perhatian adalah tas Le Pliage ikonis yang diinterpretasikan ulang dan hadir dalam model padded dari bahan kulit domba berlapis kain. Sementara tafsiran ulang dari tas Roseau juga tak ketinggalan tersedia dengan acetate toggle dan chain bernuansa vintage. Kemudian, Sophie juga menghidupkan kembali Le Foulonné yang merupakan warisan Longchamp yang kali ini diterjemahkan dalam bentuk tas persegi yang apik.

Selain menghadirkan berbagai interpretasi teranyar dari sederet koleksi khas label yang telah eksis sejak tahun 1948 ini, Sophie pun juga membawa mahakarya baru yang menjadi bintang utama dengan memperkenalkan tas Brioche yang modelnya terinspirasi dari pastry khas asal Perancis yang memiliki tekstur halus dan empuk dengan nama yang sama.

Terakhir, yang tak kalah dari segala sorotan yang telah dijelaskan di atas adalah bucket hat berbahan kanvas motif jacquard LGP yang tentunya berhasil menangkap energi "nakal" dan pesona misterius dari perempuan Prancis.

Baca juga:

Brioche: Tas Terbaru Lansiran Longchamp yang Terinspirasi Dari Bentuk Pastry

(Foto: Courtesy of Longchamp)