Bagaimana Cara Mengontrol Keuangan Anda Secara Mandiri?

Panelis di acara International Women‘s Day Harper‘s Bazaar UK berbagi saran bagi para wanita untuk mengatur keuangan agar lebih baik



Pada 5 Maret lalu, Harper‘s Bazaar Inggris mengundang pembaca dan rekan-rekannya untuk merayakan International Women‘s Day. Acara hasil kerja sama dengan UBS dan De Beers tersebut digelar di Mandarin Oriental, mengajak mereka yang hadir untuk mencicipi sampanye Laurent-Perrier serta menikmati jamuan hidangan mewah sembari mendengarkan bincang-bincang penuh inspirasi dari sederet pembicara kelas atas. Di sana hadir tiga orang panelis brilian yaitu Helen Lewis selaku penulis buku Difficult Women: A History of Feminism in 11 Fights, editor program BBC Today yakni Sarah Sands, dan Christina Dean yang merupakan pendiri Redress dan R Collective. Mereka membagikan wawasanya tentang bagaimana wanita mengatur keuangan dan memiliki kendali yang lebih besar pada kekayaan pribadinya.


Helen Lewis, penulis dan jurnalis


“Dalam sebuah hubungan, uang memiliki kekuatan. Alasan mengapa para pria dulunya harus mengontrol suatu hubungan adalah karena mereka yang memegang keuangan rumah tangga. Mereka akan memberikan sebagian uang untuk wanita di akhir minggu untuk keperluan rumah tangga. Hal itu sudah berubah, tetapi ada masanya ketika hidup para wanita bergantung pada belas kasihan orang lain, misalnya saat mereka berganti karir atau cuti usai melahirkan. Sebagai wanita, kita berusaha keras untuk bisa mandiri secara finansial. Apapun yang Anda lakukan, jangan menyerah pada titik ini. Ketika saya bercerai saya hanya memiliki sedikit tabungan, tetapi uang saya cukup untuk membayar deposit tempat tinggal baru. Tanpa hal kecil itu, situasi akan menjadi lebih berat. Jika Anda mampu melakukannya, sisihkan sedikit uang Anda dalam tabungan sekarang. Sekali lagi karena itu adalah cara Anda memiliki kontrol atas hidup Anda dan bukan orang lain.”


Sarah Sands, editor program BBC Today


“Saya orang yang galak jika membahas tentang kemandirian secara finansial, namun sedikit kurang bersuara soal keuangan pribadi. Saya menjalankan Sandseconomics yang menghitung penawaran sebagai simpanan yang sebenarnya. Jadi jika saya membeli gaun seharga 300 Pound Sterling yang sudah didiskon dari harga 500 Pound Sterling, saya mendapat keuntungan sebesar 200 Pound Sterling. Tetapi saya sudah mempelajari dari Anne Robinson untuk berperilaku seperti seorang pemilik toko ketika ia bernegosiasi dengan seseorang. Anda harus melihat warna putih dari bagian matanya dan lihat persiapan mereka untuk membayarnya. Akhinya, saran tersebut saya berikan kepada siapapun wanita yang merencanakan simpanan pensiunnya. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi di masa depan.”


Christina Dean, pendiri Redress dan R Collective


“Setelah saya menikah 17 tahun yang lalu, saya berhenti untuk terlalu banyak memperhatikan keuangan saya. Saya menyerahkannya kepada suami karena prinsip menghasilkan kekayaan adalah hal yang tidak menyenangkan. Titik baliknya adalah ketika saya secara tidak sengaja mengetahui bahwa investasi yang ia buat terhubung dengan perusahaan judi online dalam kapasitas yang sangat kecil. Bagi saya, hal ini merupakan suatu pengkhianatan terhadap nilai yang saya anut. Tentu bukan hal yang disengaja, tetapi ini terjadi karena saya tidak menaruh perhatian pada apa yang terjadi dengan uang saya sendiri. Dampaknya, saya bangkit dan bertanggung jawab atas keuangan yang kami bagi bersama yang kemudian menjadi pengalaman yang membuat saya sangat berdaya karena saya akhirnya mengetahui bahwa mengatur keuangan bukanlah hal yang rumit! Saya ingin mengatakan kepada wanita-wanita lainnya untuk bekerja demi pendidikan keuangan kalian, jangan takluk dan biarkan orang lain melakukannya untuk Anda.”

Christina Dean adalah salah satu bagian dari UBS Global Visionaries.


(Penulis: Frances Hegdes; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Erlissa Florencia; Foto: Courtesy of Bazaar UK)