Dunia fashion tengah berduka pasca diumumkannya berita bahwa perancang busana Hubert de Givenchy telah tutup usia. Desainer asal Prancis yang turut berkontribusi dalam membentuk citra Parisian chic sejak era '50-an ini meninggal di usia 91 tahun.
Hubert de Givenchy lahir di kota Beauvais, Prancis, pada tahun 1927. Sejak kecil ia telah bercita-cita menjadi perancang busana, dan di usia ke-17 tahun ia memutuskan untuk hijrah ke Paris demi menimba ilmu di École des Beaux-Arts.
Ia memulai kariernya di industri fashion pada tahun 1945 ketika ia bekerja untuk Jacques Fath. Setelah itu ia bekerja untuk Pierre Balmain dan Christian Dior (ketika itu kedua rumah mode legendaris tersebut masih dalam tahap berkembang), lalu ia bekerja bersama desainer avant-garde Schiaparelli dari tahun 1947-1951.
Di tahun 1952, Hubert de Givenchy memutuskan untuk membangun rumah mode atas namanya sendiri pada usia yang sangat muda yakni 25 tahun.
Berbeda dengan garis rancang Dior yang cenderung bernuansa konservatif, Hubert de Givenchy justru mencengkeramkan cakarnya di dunia fashion dengan desain yang penuh inovasi kendati menggunakan material yang relatif lebih murah (akibat kesulitan ekonomi di awal berdirinya rumah mode Givenchy) bila dibandingkan dengan couture house lainnya.
Ia merupakan desainer pertama yang memperkenalkan konsep setelan lewat presentasi couture pertamanya pada tahun 1952, meluncurkan lini high-end ready-to-wear, serta mencetuskan rancangan baby-doll dress dan balloon dress.
Nama Hubert de Givenchy pun kian melambung setelah ia menjalin hubungan pertemanan dengan aktris Hollywood, Audrey Hepburn. Salah satu karyanya (berupa little black dress yang dipadukan dengan kalung mutiara) dikenakan oleh sang aktris dalam film Breakfast at Tiffany's, yang kemudian menjadi salah satu rancangan fashion paling ikonis hingga saat ini.
Jalinan persahabatan antara keduanya pun terus berjalan. Hubert de Givenchy kerap mendandani Audrey Hepburn dengan rancangan-rancangannya yang memukau, dan Audrey Hepburn pun mendukung peluncuran parfum pertama Givenchy yang bertajuk L'interdit, dengan tampil sebagai bintang kampanye iklan perdananya secara cuma-cuma.
Dalam waktu yang cukup singkat, daftar klien Givenchy semakin bertambah mulai dari selebriti, editor fashion, hingga keluarga kerajaan. Desainnya yang inovatif namun tetap elegan dan timeless menjadi keunggulan rancangan Hubert de Givenchy yang terus dijadikan sebagai referensi bagi begitu banyak desainer dari generasi penerus.
Di tahun 1988 Hubert de Givenchy menjual labelnya, Givenchy Couture Group, ke LVMH kemudian ia memutuskan untuk pensiun pada tahun 1995
Label ini lantas dikepalai oleh desainer-desainer muda mulai dari John Galliano, Alexander McQueen, dan Julien MacDonald. Ketiganya hanya bertahan dalam periode yang tergolong singkat.
Pada tahun 2005 Riccardo Tisci pun didaulat sebagai direktur kreatif Givenchy. Ia bekerja untuk Givenchy selama 12 tahun sebelum Clare Waight Keller hadir sebagai direktur kreatif perempuan pertama yang menakhodai rumah mode prestisius ini.
Hubert de Givenchy dikabarkan meninggal di tengah tidurnya pada tanggal 10 Maret 2018 lalu. Pemakaman akan dilakukan secara privat, dan pihak keluarga meminta agar karangan bunga diberikan dalam bentuk donasi untuk UNICEF atas nama sang desainer legendaris.
(Foto: Getty Image, courtesy of Givenchy)