Metode Keramas Tanpa Sampo?

Tidak semua individu dapat merawat rambut tanpa produk kecantikan berbasis kimia.



Bazaar menemukan bahwa Tidak semua individu dapat merawat rambut tanpa produk kecantikan berbasis kimia, bahkan di antara mereka ada yang kembali menerapkan cara keramas tanpa sampo. Ikuti penelusuran Bazaar berikut ini.

Wanita Eropa di era Victoria pada abad ke-19 belum mengenal sampo sebagai produk pembersih rambut. Meskipun demikian, bukan berarti mereka tidak memperhatikan kecantikan rambutnya. Wanita di kala itu memiliki resep alami untuk membersihkan rambut, yaitu dengan menggunakan castile soap, baking soda dan cuka apel. Wanita Indonesia pun memiliki resep warisan nenek moyang untuk merawat mahkota mereka, di antaranya memakai merang padi, lidah buaya dan minyak kemiri.

Berkaitan dengan metode di atas, belakangan ini Bazaar mendengar adanya sebuah gerakan No Shampoo Movement. Di zaman serba komersial ini, mereka rupanya terinpsirasi untuk meninggalkan sampo dan produk hair treatment lainnya dari ritual perawatan rambut. Perjalanan tanpa sampo tersebut diawali dengan berhenti keramas dengan memakai sampo selama enam minggu.

Pada dua minggu pertama rambut akan mengalami transisi terburuk yakni rambut akan sangat berminyak, kotor serta kusam. Untuk mengatasi rasa tidak nyaman pada fase itu, mereka menggunakan resep zaman dahulu, mengikuti kebiasaan peradaban abad ke-19, yaitu melarutkan baking soda dengan air sebagai pembersih kulit kepala, kemudian helai rambut disemprot dengan campuran cuka apel yang sudah dicampur dengan air sebagai kondisioner rambut. Dan mereka mengaku rambut menjadi lebih sehat, tidak mudah berminyak serta tidak perlu keramas setiap hari karena rambut tidak cepat kotor.

Bazaar kemudian bertanya kepada ahli dermatologi dari Smart Skin Clinic, dr. Harsono Martowijono SpKK mengenai anggapan sampo tidak baik untuk rambut, "Sebenarnya semua sampo di pasaran itu memiliki manfaat untuk rambut kita. Ketika Anda merasa rambut lebih sehat tanpa sampo, Anda perlu menelusuri cara pakai dan pemilihan sampo sebelumnya apakah sudah tepat atau justru salah," ujar dr. Harsono.

Faktor lain pun perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk meninggalkan sampo, seperti iklim tempat Anda tinggal, kondisi kesehatan kulit kepala dan jenis aktivitas sehari-hari yang tentu saja turut mempengaruhi rambut.

(Ardani Sesotyasari; Model: Yo Klosowska (Wynn Models); Foto: Rinal Wiratama)