30 Film Natal Klasik Terbaik Sepanjang Masa

Mulai dari “It's a Wonderful Life” sampai “Meet Me in St. Louis”.

Courtesy of BAZAAR US


Apakah rasanya benar-benar sudah musim liburan jika Anda tidak menyalakan setidaknya satu film Natal klasik?

BACA JUGA:Semua Penampilan Karpet Merah dari Gotham Film Awards 2025

Meski tontonan Desember biasanya dipenuhi judul-judul wajib seperti Elf dan Love Actually, ada banyak film era Old Hollywood yang sama mempesonanya yang bahkan mungkin lebih dibandingkan film-film modern tersebut. Entah itu berarti menikmati lantunan Bing Crosby dan Ingrid Bergman dalam The Bells of St. Mary’s, atau menyusuri nostalgia bersama James Stewart dan Donna Reed dalam It’s a Wonderful Life, ada begitu banyak pilihan klasik untuk menyambut Natal. Tidak tahu harus mulai dari mana? Harper’s Bazaar telah mengumpulkan 30 film Natal klasik terbaik di bawah ini.

Sedang mencari tontonan lain yang bisa meningkatkan semangat liburan Anda? Silakan lihat juga rekomendasi kami untuk film Natal terlucu, film Natal terbaik di Netflix, dan kumpulan film musim dingin terbaik sepanjang masa.

1. It’s a Wonderful Life (1946)

Courtesy of BAZAAR US

Lebih bagus berwarna atau tidak? Itulah satu-satunya perdebatan soal klasik karya Frank Capra ini, yang kini menjadi tontonan wajib musim liburan. Sulit menolak lima penghargaan Oscar, pesan hidupnya yang membekas, James Stewart, dan adegan kolam renang yang ikonis.

2. Meet Me in St. Louis (1944)

Courtesy of BAZAAR US

Judy Garland berperan sebagai Esther Smith dalam musikal Technicolor tentang sebuah keluarga yang bersiap pindah permanen ke New York. Ceritanya mencakup satu tahun penuh sebelum kepindahan mereka, jadi bagian Natal sebenarnya kecil, namun versi sendu Judy menyanyikan “Have Yourself a Merry Little Christmas” sudah cukup membuat film ini layak masuk daftar. Selain itu, film ini juga tampil dalam favorit liburan lainnya: The Family Stone.

3. Scrooge (1951)

Courtesy of BAZAAR US

Juga dikenal dengan judul A Christmas Carol, drama tahun 1951 garapan Brian Desmond Hurst ini menampilkan salah satu Ebenezer Scrooge terbaik lewat Alastair Sim. Seperti biasa, kisahnya diadaptasi dari novella Charles Dickens yang begitu dicintai dan telah melahirkan banyak versi ulang, namun entah bagaimana, versi ini tetap menjadi mercusuar penuh belas kasih di musim liburan.

4. Miracle on 34th Street (1947)

Courtesy of BAZAAR US

Pemenang tiga Oscar, kisah mukjizat Big Apple garapan George Seaton ini menceritakan Santa yang harus membuktikan di pengadilan bahwa dirinya memang Santa. Dirilis pada 2 Mei 1947, film ini terus diputar setiap tahun sejak itu. Fakta menarik: Natalie Wood, pemeran Susan kecil yang tak percaya Santa, sebenarnya masih percaya pada Santa saat syuting berlangsung.

5. 3 Godfathers (1948)

Courtesy of BAZAAR US

Dalam kisah ulang tahun 1948 tentang Tiga Orang Majus, John Wayne, Pedro Armendáriz, dan Harry Carey Jr. berperan sebagai tiga koboi yang menemukan seorang perempuan hamil di tengah badai pasir gurun. Mereka menolongnya hingga ia melahirkan bayi laki-laki. Sebelum wafat, sang ibu menunjuk mereka sebagai ayah baptis putranya dan meminta mereka berjanji menjaga si bayi setelah kepergiannya.

6. The Bells of St. Mary’s (1945)

Courtesy of BAZAAR US

Dibintangi oleh Bing Crosby dan Ingrid Bergman, film keluaran 1945 ini menampilkan kisah seorang pastor dan biarawati yang awalnya berselisih, namun akhirnya bekerja sama untuk menyelamatkan sebuah sekolah Katolik di kota besar dengan membangun gedung baru menjelang hari raya. Kisah klasik ini semakin hidup berkat lagu-lagu Bing Crosby, performa Ingrid yang memikat, serta tema tentang iman, harapan, dan semangat kebersamaan.

7. A Tree Grows in Brooklyn (1945)

Courtesy of BAZAAR US

Francie Nolan tumbuh besar di Brooklyn pada awal 1900-an. Meski keluarganya hidup dalam kemiskinan dan bergulat dengan alkoholisme, ia bertekad keluar dari apartemen kecil mereka seperti pohon tunggal yang tetap bertahan di luar jendelanya. Diadaptasi dari novel klasik, film ini menghadirkan adegan Natal yang begitu mengharukan hingga mampu menyaingi momen keluarga Cratchit.

8. Santa Claus Is Comin’ to Town (1970)

Courtesy of BAZAAR US

Film stop-motion memikat dari tahun 1970 ini menceritakan asal-usul Santa Claus. Seorang bayi yatim ditemukan dan diasuh oleh keluarga Kringle, para elf pembuat mainan. Mereka menamai bayi itu Kris dan membesarkannya sebagai bagian dari mereka. Ketika dewasa, Kris bertekad mengirimkan mainan kepada anak-anak Sombertown, meski wali kota yang pemurung melarang keberadaan mainan di desa tersebut.

9. A Christmas Carol (1938)

Courtesy of BAZAAR US

Memilih adaptasi favorit dari kisah Charles Dickens merupakan perjalanan yang sangat personal. Bagi kami, salah satu yang terbaik adalah versi ramah keluarga garapan Edwin Marin tentang Scrooge dan para arwah yang mengunjunginya. Dibuat pada era keemasan Hollywood, film ini minim unsur menyeramkan dan penuh keceriaan Natal dan itu bukan masalah sama sekali.

10. Beyond Tomorrow (1940)

Courtesy of BAZAAR US

Dalam roman yang jarang diingat dari tahun 1940 ini, Jean Parker dan Richard Carlson berperan sebagai Jean, seorang guru, dan James, seorang koboi. Dua orang asing ini mendapat undangan makan malam dari tiga insinyur kaya namun kesepian. Jean dan James langsung cocok, namun keesokan harinya ketiga insinyur itu tewas dalam kecelakaan pesawat. Meski telah tiada, mereka tetap berusaha memastikan Jean dan James memperoleh akhir yang bahagia. Sebagai arwah, mereka bersatu membantu kisah cinta sang guru dan koboi agar berhasil.

11. The Cheaters (1945)

Courtesy of BAZAAR US

Sangat dipuji namun kurang dikenal, The Cheaters berkisah tentang seorang putri dari keluarga kaya New York City yang membawa pulang seorang mantan aktor yang sedang terlantar untuk merayakan liburan. Ternyata, keluarganya sendiri juga tidak baik-baik saja. Di ambang kebangkrutan dan merencanakan pencurian harta warisan, mereka menjalani Natal yang penuh kekacauan komedi.

12. Rudolph the Red-Nosed Reindeer (1964)

Courtesy of BAZAAR US

Secara teknis merupakan spesial TV yang mungkin tak pernah membayangkan dapat bertahan lebih dari 50 tahun, Rudolph, Frosty, dan para pendamping klasik liburan lainnya tetap kami anggap sebagai tontonan berdurasi panjang. Lagi pula, apa artinya daftar tontonan Natal tanpa kisah stop-motion yang dinarasikan oleh Burl Ives?

13. A Charlie Brown Christmas (1965)

Courtesy of BAZAAR US

Sulit mencari pasangan yang lebih tepat untuk api unggun selain kastanye kecuali Peanuts. Dan jazz West Coast. Keduanya membuat A Charlie Brown Christmas karya Charles Schulz menjadi klasik liburan yang indah dan sederhana seperti pohon Natal sang tokoh utama yang ringkih namun menggemaskan.

14. Christmas Lilies of the Field (1979)

Courtesy of BAZAAR US

Meski tanpa Sidney Poitier, sequel layar kaca dari film ikonis tahun 1963 Lilies of the Field ini tetap memiliki pesonanya. Dibintangi Billy Dee Williams sebagai Homer, film ini adalah hadiah yang terus memberi kebahagiaan bahkan puluhan tahun kemudian. Saat Homer kembali ke kapel yang ia bangun bertahun-tahun sebelumnya, ia melihat para biarawati telah membuka pintu bagi anak-anak tunawisma. Tersentuh, ia langsung membantu membangun sekolah dan panti asuhan. Hati siapa pun akan dibuat hangat.

15. Babes in Toyland (1961)

Courtesy of BAZAAR US

Klasik penuh keceriaan dari Stan Laurel dan Oliver Hardy ini juga dikenal dengan judul rilis ulangnya, March of the Wooden Soldiers yang memang bukan film Natal dalam arti tradisional. Namun latarnya berada di negeri dongeng anak-anak, dan seorang pria berperut jelly berjas merah memang muncul di dalamnya. Ditambah dengan alur bak buku cerita, jeda-jeda manis, dan komedi absurd khas pasangan itu, film ini menjadi tontonan meriah ideal untuk seluruh keluarga.

16. Bundle of Joy (1956)

Courtesy of BAZAAR US

Eddie Fisher dan Debbie Reynolds memimpin film musikal yang menggemaskan (meski jelas sudah sangat ketinggalan zaman) ini tentang seorang pegawai toko serba ada, bayi yang ia temukan di panti asuhan, dan kekacauan yang muncul karenanya. Tentu saja ada banyak romansa, lagu-lagu pertunjukan, dan tarian, tetapi daya tarik sesungguhnya adalah melihat chemistry antara Debbie dan suaminya saat itu, Eddie.

17. Desk Set (1957)

Courtesy of BAZAAR US

Pesta Natal kantor tahunan Anda tak ada apa-apanya dibandingkan kekacauan yang ditampilkan dalam klasik karya Walter Lang ini. Film Technicolor yang bisa Anda streaming ini membuat palet warna permata yang cocok untuk musim liburan tampak semakin hidup. Spencer Tracy dan Katharine Hepburn berperan sebagai dua sosok dengan kepribadian bertolak belakang yang berselisih tentang masa depan jaringan mereka. Sebagian besar cerita berlangsung di kantor Manhattan (tepatnya di 30 Rock yang terkenal itu), dan pohon Rockefeller yang ikonik bahkan muncul sebagai cameo.

18. I’ll Be Seeing You (1944)

Courtesy of BAZAAR US

Shirley Temple dan musim liburan sama lekatnya seperti ginger ale dan grenadine. Setiap tahun, kita pasti melihat si aktris berambut keriting ini muncul di layar kecil menyanyikan sesuatu yang manis dan ceria. Namun di film ini, ia sudah tumbuh dewasa dan beradu peran dengan Ginger Rogers serta Joseph Cotten dalam produksi David O. Selznick tentang rahasia, drama, dan romansa yang persis seperti yang dibutuhkan musim liburan.

19. The Lemon Drop Kid (1951)

Courtesy of BAZAAR US

Anda tahu lagu klasik “Silver Bells”? Lagu itu pertama kali diperkenalkan dalam komedi kriminal ini, dinyanyikan oleh Bob Hope dan Marilyn Maxwell. Itu saja sudah cukup jadi alasan untuk menontonnya, tetapi jika Anda ingin tahu lebih banyak sebelum menekan tombol play, begini: Bob berperan sebagai Sidney Milburn, seorang penipu arena pacuan kuda yang harus melunasi utangnya kepada mafia sebelum Natal tiba. Komedi slapstick, sing-along, permen asam: apa lagi yang Anda cari?

20. The Miracle of Morgan's Creek (1943)

Courtesy of BAZAAR US

Komedi screwball dari era 1940-an memang layak dirayakan dan permata musim dingin ini adalah buktinya. Sebuah twist pada kisah kelahiran Kristus, film ini dimulai dari pesta perpisahan untuk pasukan Amerika dan berakhir dengan seorang perempuan yang terbangun dalam keadaan sudah menikah, hamil, dan tidak ingat sama sekali siapa tentara yang menjadi ayah si bayi. (Kedengarannya lebih heboh daripada kenyataannya.)

21. The Apartment (1960)

Courtesy of BAZAAR US

Komedi tentang hubungan cinta yang rumit ini karya Billy Wilder mengisahkan seorang pria yang mengizinkan para bosnya menggunakan apartemennya untuk menjalin hubungan gelap demi menaiki tangga karier. Dan meskipun Natal lebih menjadi latar cerita ketimbang penggerak utama alur, dialog brilian antara kedua bintangnya, Shirley MacLaine dan Jack Lemmon adalah jenis keajaiban yang sering dirayakan pada waktu-waktu seperti ini.

22. Meet John Doe (1941)

Courtesy of BAZAAR US

Anda tak bisa melewati musim Natal tanpa Frank Capra, namun ada lebih banyak karya klasik musiman darinya selain film ikonis yang dibintangi Jimmy Stewart, It’s a Wonderful Life. Lima tahun sebelum George Bailey tergantung di sebuah jembatan, seorang pria bernama John Doe mengancam akan meloncat dari Balai Kota pada Malam Natal. Itu sebenarnya trik untuk menyelamatkan pekerjaan seorang jurnalis, diperankan Barbara Stanwyck, namun akhirnya memicu gerakan populis dan berujung pada salah satu adegan penutup paling indah dan bersalju dalam sejarah film.

23. The Thin Man (1934)

Courtesy of BAZAAR US

Sebelum Ralphie kecil menembak matanya sendiri, Nick Charles sudah lebih dulu menembakkan peluru pada pagi Natal dengan senapan angin barunya dalam sebuah komedi kriminal tentang detektif pensiunan, istrinya, dan kasus yang mereka coba pecahkan sambil menikmati martini kering.

24. White Christmas (1954)

Courtesy of BAZAAR US

Meski beberapa orang mungkin berpendapat Holiday Inn, kolaborasi lain antara Bing Crosby dan Irving Berlin patut disebut (lagipula film itu datang lebih dahulu), White Christmas yang dibintangi Bing dan Danny Kaye tetap tak bisa dilewatkan. Berkah = dihitung.

25. The Shop Around the Corner (1940)

Courtesy of BAZAAR US

Dua pegawai toko hadiah yang saling membenci diam-diam jatuh cinta lewat korespondensi anonim sebagai sahabat pena. Kedengarannya familier? Memang. Kisah James Stewart dan Margaret Sullavan inilah yang kemudian menginspirasi film klasik karya Nora Ephron, You’ve Got Mail.

26. The Bishop's Wife (1947)

Courtesy of BAZAAR US

Ada dua dari lima nominasi Oscar pada tahun 1948 yang merupakan film liburan: film ini, dan sebuah keajaiban yang terjadi di Midtown Manhattan. Di sini, Henry Koster menyutradarai kisah tentang seorang malaikat dengan daftar tugas yang cukup padat: membantu seorang uskup, membangun gereja, dan menyelamatkan sebuah pernikahan. Kedengarannya seperti pekerjaan yang cocok untuk Denzel.

27. It Happened on Fifth Avenue (1947)

Courtesy of BAZAAR US

Fifth Avenue mungkin sudah Anda kenal, tetapi “it”-nya mungkin belum. Judul ini merujuk pada Natal ketika Trudy, putri orang terkaya kedua di dunia, pulang lebih awal dan menemukan para gelandangan serta tunawisma New York tinggal di rumah keluarganya. Cinta dan keceriaan pun mengikuti.

28. How the Grinch Stole Christmas (1966)

Courtesy of BAZAAR US

Jika hati Anda terasa membeku musim liburan ini, maka monster hijau pemarah yang akhirnya membuang kebenciannya pada Natal adalah resep yang tepat ala Dr. Seuss. Fun fact: Grinch versi Seuss aslinya hitam putih dengan mata merah muda. Chuck Jones-lah yang membuatnya hijau di layar.

29. Bell, Book and Candle (1958)

Courtesy of BAZAAR US

Bintang Hollywood klasik Kim Novak memimpin film komedi romantis yang menawan ini, dengan hari besar di bulan Desember sebagai latar cerita. Sebagai penjaga toko dengan kemampuan supernatural, ia menyihir tetangganya (Jimmy Stewart) karena ia tidak menyukai tunangannya. Tentu saja, ia tak pernah menyangka akan jatuh cinta pada pria itu.

30. Holiday Inn (1942)

Courtesy of BAZAAR US

Tak ada yang sebanding dengan cinta segitiga di waktu liburan! Dalam film klasik tahun 1942 ini, Bing Crosby dan Fred Astaire menyanyikan serenade untuk berbagai pasangan romantis mereka, dan soundtrack filmnya benar-benar tak boleh dilewatkan. Lagu liburan “White Christmas” dikomposisikan khusus untuk film ini dan akhirnya menginspirasi lahirnya film lain (yang juga dibintangi Bing Crosby).

BACA JUGA:

Debut Adele di Dunia Film Lewat Karya Baru Tom Ford yang Dinantikan Berjudul Cry to Heaven

Duchess Meghan Jadi Cameo, Ini Segala yang Perlu Diketahui tentang Film Close Personal Friends

(Penulis: Deanna Janes dan Chelsey Sanchez; Artikel ini disadur dari: BAZAAR US; Alih bahasa: Kayra Himawan; Foto: Courtesy of BAZAAR US; Edited by SS)