The Crown Adalah Salah Satu Serial dengan Karakter yang Sulit untuk Diperankan, Ini Tantangan Saat Casting

Mulai dari pemeran Putri Diana hingga sosok Michael Fagan, laki-laki yang berhasil menyusup ke dalam Istana Buckingham.



Pengumuman aktor pemeran tokoh-tokoh dalam serial The Crown sama menyenangkannya dengan pemutaran musim terbaru. Sebagian keseruan terletak ketika penonton menebak-nebak siapa yang terpilih untuk memerankan tokoh-tokoh ternama seperti Putri Diana dan Margaret Thatcher, serta sosok yang akan memerankan Ratu Elizabeth.

Aktor musim keempat dari serial drama kreasi Peter Morgan tersebut diseleksi oleh Robert Sterne, yang memenangkan beberapa Piala Emmy selama menjadi bagian dalam serial tersebut bersama dengan Nina Gold (keduanya menyeleksi aktor musim pertama hingga ketiga, dan bertanggung jawab atas aktor-aktor yang terlibat dalam Game of Thrones). Bukan hal yang mengejutkan, pemilihan aktor The Crown menghadapi berbegai tantangan yang belum pernah dialami dalam pembuatan serial lainnya.

“Tidak hanya Anda harus menemukan aktor yang berhasil menjiwai tokoh-tokoh yang dikenal banyak orang, tetapi perlu dipastikan adanya kelanjutan dari sosoknya ketika masih muda hingga dewasa,” ungkap Robert. “Siapa yang pernah melakukan sebelumnya, siapa yang akan melakukan berikutnya, dan siapakah mereka sebenarnya?”

Robert, yang tengah menjalani proses audisi untuk musim kelima dan keenam menambahkan, “Proses yang menegangkan karena masyarakat memiliki perhatian besar pada tokoh-tokoh sesungguhnya. Anda menghabiskan banyak waktu di depan layar dengan mereka dan jatuh cinta dengan interpretasi mereka, serta Anda harus mencari aktor berikutnya setiap dua tahun.”

Proses pemilihan para pemain setiap musim dimulai satu tahun sebelum proses syuting dimulai dengan Peter menjelaskan bagaimana perjalanan karakter tersebut pada musim berikutnya. Sebanyak 262 karakter yang berdialog pada musim keempat dan Robert memilihnya secara langsung. Sang penata peran mencatat bahwa ia perlu berpikir jangka panjang dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, tidak hanya penampilan sang aktor yang mirip dengan sosok asli.

“Mereka harus mampu, secara fisik menggambarkan sosok yang mereka perankan,” ungkap Robert. “Namun di saat yang sama, mereka harus menjiwai tokoh-tokoh tersebut.” Berikut, Robert memaparkan proses di balik layar ketika membangun rangkaian aktor The Crown.

Menyempurnakan sosok Putri Diana

“Diana adalah peran yang besar,” ungkap Robert, mengonfirmasi tantangan pemilihan aktor terbesar dalam serial The Crown. “Sudah jelas ketika kita memasuki tahun 1980an, ia akan menjadi perannya yang besar dalam serial. Kami pun memulai kisah Diana pada masa awal hidupnya, kita tidak hanya mencari ikon dari foto karya Mario Testino.”

Tim pemilihan aktor serial ini melakukan pencarian berskala internasional untuk menentukan aktor yang cocok memerankan mendiang sang putri, melakukan pencarian aktris di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Mereka tidak hanya mengaudisi aktris profesional. “Terbuka untuk semua orang,” ungkap Robert. “Kami mengunjungi sekolah-sekolah untuk seseorang yang cocok untuk memerankannya, terlebih kita akan bertemu dengannya pada usia 16 tahun, selagi mencari aktris yang berpengalaman.”

Pencarian besar mereka menemukan Emma Corrin. Robert melihat proses casting Emma ketika melakukan audisi untuk musim ketiga. Makan siang yang canggung antara Camilla Parker-Bowles (Emerald Fennell) dan Diana dalam episode ketiga dari musim keempat digunakan sebagai audisi untuk Camilla dan Emma hadir untuk membacakan peran Diana.

“Saya biasanya membaca di dalam pertemuan, tetapi kami memutuskan bahwa ini adalah adegan besar ini kita membutuhkan seseorang untuk mengisi peran Diana,” jelas Robert. “Kami meminta Emma untuk mengisi peran tersebut, tidak berpikir untuk mencari pemeran Diana saat ini. Namun, ketika ia membaca dengan para calon pemeran Camilla, seluruh sutadara dan kru lebih memerhatikannya dan bukan aktor yang memerankan Camilla, yang tentu tidak akan saya sebutkan namanya. Ketika kami memikirkan sosok Diana satu tahun kemudian, nama Emma tercatat dalam buku saya.”

Menghadirkan Margaret Thatcher

Sejak awal, Robert telah diberitahu bahwa fokus utama pada musim keempat ini terletak pada tiga perempuan: Sang Ratu, Diana, dan Margaret Thatcher. Mencari aktor pemeran Margaret yang telah dipotret oleh banyak aktor sebelumnya, terasa berbeda, karena aktris Gillian Anderson adalah kekasih Peter dan sang kreator yang menawarkan Gillian, peran tersebut.

“Selalu ada satu nama dalam daftar,” ungkap Robert. “Kami selalu memikirkan dan membicarakannya, tetapi selalu tahu bahwa Gillian Anderson sangat luar biasa. Rasanya menjadi sesuatu yang segar dan menarik. Kami sangat beruntung ia bersedia melakukannya, Gillian adalah aktris yang luar biasa.”

Meski Gillian memiliki reputasi yang cukup besar, Robert dan Nina tidak selalu mencari bintang papan atas untuk menjadi bagian dari The Crown. Melibatkan aktor seperti Gillian diseimbangkan dengan melibatkan aktor yang tidak banyak diketahui seperti Emma.

“Salah satu kebahagiaan terbesar mengerjakan ini, bekerja bersama Peter Morgan dalam proyek ini adalah keterbukaan dan benar-benar membuka kesempatan untuk menemukan aktor yang terbaik untuk setiap perannya,” jelas Robert. “Kami dapat menemukan aktor yang kami percaya memiliki keahlian yang terbaik dan hubungan dengan tokoh yang diperankan, dibandingkan merasa harus memilih nama-nama besar setiap waktu.”

Mengembangkan tokoh Charles

“Ia adalah sosok yang kompleks,” jelas Robert terkait Pangeran Charles. “Banyak aspek dalam karakter tersebut. Ia harus menjalani sebuah perjalanan hidup.” Penting bagi sang aktor untuk dapat bertumbuh dalam waktu dua dekade, memerankan sosok Charles semasa muda maupun sosok dewasa pada musim keempat.

Kinerja Josh O’Connor dalam film God’s Own Country yang disutradari Francis Lee pada 2017 silam, mendorong Robert untuk memilih Josh sebagai Pangeran Charles. “Ia sangat menjiwai perannya dalam God’s Own Country memerankan sosok yang jauh berbeda dari siapa dirinya yang sesungguhnya. Kami mengira, ‘Astaga, jika laki-laki tersebut dapat melakukan hal tersebut dan berperan sebagai karakter yang jauh berbeda dari dirinya yang asli, sesuatu hal yang menarik.’ Ketika kami mulai bekerja dengannya, sudah jelas bagi kami bahwa aktor tersebut adalah Josh.”

Secara fisik, Josh memiliki kesamaan dengan Charles, secara khusus bentuk telinga mereka, tetapi Robert menginginkan seseorang yang dapat membentuk peran mereka sendiri dan tidak hanya mengikuti tokoh tersebut, sesuatu yang penting untuk menggambarkan musim keempat.

“Sangat penting bahwa Anda tidak mendapatkan peniruan,” ungkap Robert. “Mereka harus menjiwai setiap karakter. Kami memiliki tim yang luar biasa untuk membantu bagaimana suara dan gerakan yang sesuai, aspek teknis, tetapi Anda membutuhkan seseorang yang mempelajari secara teknik dan kemudian membiarkan perasaan Anda membawanya. Josh berhasil melakukannya sejak awal.”

Menemukan Pangeran William dan Harry muda

Kedua pangeran, William dan Harry tampil pertama kali pada musim keempat sebagai anak-anak kecil, dan kemiripannya dengan tokoh aslinya hampir akurat. Sosok bayi William muncul pada episode keenam ketika Charles dan Diana menjalani tur ke Australia dan Selandia Baru pada 1982, sedangkan Harry ditampilkan seiring musim tersebut berlanjut. Berbeda dengan tokoh kerajaan yang sudah dewasa, Robert fokus pada penampilan fisik ketika memilih aktor anak-anak.

“Mereka harus dapat dikenal sebaik mungkin,” jelasnya. “Mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengatakan banyak dialog, jadi hanya pada visual. Anda ingin orang-orang merasa ketika melihat keduanya.”

Robert mengatakan kesulitan untuk mencari aktor peran anak-anak bervariasi, tergantung pada situasinya. Pencarian dilakukan ke berbagai sekolah di Britania Raya dan mengunjungi sekola teater utuk anak-anak. “Anda harus terus mencari hingga Anda mendapatkan orang-orang yang Anda rasa kredibel,” ungkap Robert

Mencari karakter tambahan maupun yang tampil satu kali

Meski musim keempat dari serial The Crown lebih banyak fokus pada hubungan Charles dan Diana, serta relasi Margaret dengan Sang Ratu, beberapa episode yang berdiri sendiri menghadirkan tokoh-tokoh yang sama pentingnya dalam alur cerita. Dalam episode ketujuh, The Hereditary Principle mengisahkan Putri Margaret mengetahui sepupu keluarga kerajaan yang disembunyikan di sebuah rumah sakit jiwa. Kedua perempuan, Nerrisa dan Katherine Bowes-Lyon adalah sepupu pertama dari Ratu Elizabeth II dari sang ibu dan keduanya memiliki keterbatasan untuk belajar. Robert Sterne dan Nina Gold memilih Trudie Emery sebagai Katherine dan Pauline Hendrickson sebagai Nerissa. Kedua aktris mengalami keterbatasan dalam kehidupan nyata.

Trudie Emery sebagai Katherine Bowes-Lyon dan Pauline Hendrickson sebagai Nerissa Bowes-Lyon pada musim keempat The Crown episode tujuh, The Hereditary Principle.

“Kami memiliki beberapa foto kedua perempuan tersebut dan melakukan riset mendalam tentang kehidupan dan pengalaman mereka, serta melakukan pencarian nasional ke sekolah teater dan rumah asuh untuk menemukan sosok yang mengalami keterbatasan belajar dan mirip dengan sosok asli, serta tertarik untuk berakting,” ungkap Robert. “Kami merekrut banyak orang dengan keterbatasan belajar dan menempatkan mereka pada adegan bersama Trudie dan Pauline. Kami ingin menemukan orang yang benar-benar mengalami kterbatasan tersebut sehingga tergambar dengan baik. Tidak banyak peluang seperti yang Anda harapan, dana ketika kami melakukan pencarian, kami menemukan banyak sekali di dalam grup drama.”

Hal serupa terjadi pada episode kelima, Tom Brooke yang memerankan sosok pria Inggris, Michael Fagan yang menyusup ke dalam Istana Buckingham untuk bertemu Ratu, momen kunci untuk memahami situasi pemerintahan Inggris pada tahun 1980an.

Tom Brooke sebagai Michael Fagan dalam The Crown musim keempat episode lima, Fagan.

“Kami tahu bahwa akan ada episode tentangnya,” ungkap Robert. “dan saya ingat membaca berita tentangnya dan banyak sekali foto dirinya. Untuk karakter seperti itu, Anda perlu melihat video tentangnya dan membaca tentangnya. Sebuah peran yang luar biasa untuk dimainkan sehingga Anda ingin mencari aktor luar biasa cerdas yang mirip dengan Michael. Tom adalah seorang aktor yang memiliki jiwa yang kuat dan Anda ingin Michael memiliki jiwa seutuhnya.”

Robert menambahkan, “Kisah Michael menjadi cara untuk mengeksplorasi kondisi Inggris di bawah kepemimpinan Margaret yang tidak secara otomatis tergambarkan jika pusat cerita hanya berada pada keluarga kerajaan dan perdana menterinya, yang biasanya menjadi pusat serial The Crown.”

(Penulis: Emily Zemler; Alih Bahasa: Vanessa Masli; Artikel ini disadur dari BAZAAR UK; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)