Orang tua adalah sebuah peran krusial dan penting dalam kehidupan seseorang. Sejak dilahirkan, anak-anak akan menjalani berbagai pengalaman pertamanya bersama dan di bawah pengasuhan kedua orang mereka. Dengan demikian, peran sebagai orang tua tidak hanya memiliki tanggung jawab luar biasa besar, tetapi juga komitmen untuk bersama, ayah dan ibu, mengasuh anak-anaknya.
Hal serupa dirasakan oleh aktris sekaligus model, Sandra Dewi yang kali ini berbincang dengan Dave Hendrik dalam episode terbaru Brunch With Dave Hendrik. Sejak menikah dengan sang suami, Harvey Moeis, empat tahun lalu, ia telah dikaruniai dua orang putra, Raphael dan Mikhael Moeis yang kini tengah menginjak usia tiga dan satu tahun. Sandra pun membagikan pengalaman dan tantangannya membesarkan dua putra generasi Alfa selama tiga tahun terakhir.
“Memang generasi alfa, anaknya kritis sekali. Kalau diberi tahu, kita harus memiliki alasan yang tepat, ‘Kenapa ini begini?’. Pokoknya generasi ini tuh, kalau dikasitahu banyak pertanyaannya,” ungkap perempuan 37 tahun tersebut. Dengan kedua buah hatinya yang masih dalam tahap perkembangan awal, Dave pun mengungkapkan rasa penasaran terkait kedua anak Sandra, “Sudah mulai kelihatan enggak sih, San? Perbedaan karakter anak-anakmu di antara keduanya?”
Sandra pun langsung menjawab dan menekankan karakter dua putranya yang jauh berbeda, “Beda banget. Anak pertama lebih seperti saya, ada unsur art-nya, lebih suka ngobrol. Kalau ikut aku syuting dia senang sekali, tetapi sama orang baru, ia butuh waktu, sedangkan adiknya lebih cuek, anak kedua kali ya sering dicuekkin,” canda sang aktris yang kemudian mengundang tawa keduanya, “Anak kedua lebih ketemu siapa saja, ketemu apa saja tidak takut, tetapi lebih cuek, Dave.”
Selain perbedaan karakter dua buah hatinya, tantangan lain yang Sandra temukan adalah perbedaan latar belakang dengan sang suami sehingga cara keduanya membesarkan anak-anak pun membutuhkan penyesuaian. “Tadi Sandra juga bilang, kalau Sandra dan suami juga memiliki perbedaan pola pendidikan dan background yang berbeda. Boleh diceritain enggak perbedaannya apa yang Sandra rasa?”
Perempuan kelahiran Pangkal Pinang tersebut pun mengungkapkan, “Saya terbiasa dimarahi sama orang tua, dikurung di kamar, sudah menjadi makanan sehari-hari saya dan adik-adik saya. Kalau suami saya tidak pernah dimarahi, tidak pernah dihukum.” Pengalaman tersebut yang kemudian memengaruhi respons keduanya ketika anak mereka melakukan kesalahan, “Jadi kalau anak-anak saya salah, pasti saya agak keras gitu, mau tidak mau sebagai ibu, saya harus kasih tahu. Pakai nada tegas dan melotot saja cukup, tetapi menurut suami saya, anak tidak perlu dimarahi, kasitahu pun jangan pakai emosi. Pelan-pelan saja,” ungkap Sandra.
Dalam hal berbeda, Sandra pun mengungkapkan nilai penting yang menjadi dijaga oleh sang suami, yakni menjaga sikap ketika berada di depan anak-anaknya. “Tolong bersikap sebagaimana Anda ingin anak-anak Anda bersikap,” jelas Sandra tentang sang suami jika membicarakan sesuatu hal yang tidak perlu didengar kedua buah hatinya.
Bagi Sandra, membesarkan dan mendidik anak adalah sebuah pelajaran, terlebih anak-anak yang tumbuh dan berkembang di era teknologi, mulai dari menegaskan hal-hal serius hingga menjelaskan alasan atas larangan yang diberikan kepada anak, “Saya belajar memberi intonasi atau nada tegas kepada hal yang serius,” ungkap Sandra. “Namun, dengan anak yang pertama, saya harus pintar-pintar mencari cara sehingga ia mau menerima sesuatu karena ia kritis sekali.”
Ibu dua anak tersebut juga berbincang dengan Dave tentang sosok jodoh ideal bagi para perempuan serta membagikan rencana akhir tahunnya yang terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Perbincangan Sandra Dewi dan Dave Hendrik dalam episode terbaru Brunch With Dave ini dapat segera Anda saksikan melalui kanal YouTube Harper’s Bazaar Indonesia!
Baca Juga: Pandangan Sandra Dewi Tentang Sosok Jodoh yang Ideal
Baca Juga: Sandra Dewi Rayakan Penutupan Tahun 2020 di Dalam Kenyamanan Rumah
(Penulis: Vanessa Masli)