Ulangi setelah kami: stretch mark adalah normal. Hampir setiap orang pasti memiliki setidaknya beberapa, bahkan para selebriti juga tak dapat menghindari masalah ini. Anda bahkan dapat memilih untuk memandang stretch mark sebagai hal yang baik atau buruk, karena itu adalah tanda nyata dari transformasi yang terjadi dalam tubuh, dan cara kulit Anda berkomunikasi tanpa benar-benar berucap dengan suara. “Stretch mark adalah bagian alami kulit dan perubahan yang kita alami selama hidup kita,” kata Samantha Ellis, dokter kulit bersertifikat dan instruktur klinis dermatologi di University of California, Davis.
Wajar untuk berharap bahwa stretch mark — atau perubahan kulit yang tiba-tiba dan mengejutkan — tidak ada dan tak terjadi kepada Anda. “Stretch mark adalah jenis bekas luka yang terjadi ketika area kulit mengembang atau berkontraksi dengan cepat. Perubahan mendadak ini akan merusak serat struktural utama kulit, kolagen dan elastin, yang akan meninggalkan bekas atau stretch mark saat kulit sembuh,” jelas Samantha.
Dan merawat atau menyembuhkan bekas luka membutuhkan pendekatan proaktif. Baca terus untuk mengetahui panduan untuk mencegah, merawat, dan menerima stretch mark.
DARI PERSPEKTIF MEDIS, APAKAH STRETCH MARK ITU?
Perlu diketahui, sebenarnya "stretch mark" sebenarnya bukan kata yang tepat untuk mendefinisikan bekas luka tersebut — istilah medis yang sebenarnya adalah striae, "yang dalam bahasa Latin berarti alur," papar Samantha. “Stretch mark yang baru muncul akan menjadi merah dan sedikit menonjol; ini disebut striae rubrae. Seiring berjalannya waktu, kemerahan tersebut akan memudar dan tanda tersebut akan berubah menjadi keriput halus, dan tahap ini disebut dengan striae albae, dan biasanya akan membekas secara permanen. Stretch mark yang terbentuk selama masa kehamilan disebut striae gravidarum, tetapi sebenarnya merujuk dengan stretch mark lainnya.”
APA PENYEBAB STRETCH MARK?
Kehamilan adalah salah satu faktor paling terkenal di balik munculnya stretch mark, serta di masa pubertas. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kenaikan berat badan secara tiba-tiba adalah alasan utamanya. "Apa pun yang memicu perubahan cepat dalam ukuran tubuh dapat menyebabkan stretch mark," ungkap Samantha. Ini termasuk penurunan berat badan yang cepat, atau pembentukan otot secara cepat.
Atau, Anda mungkin lahir dengan tipe kulit yang secara alami dan secara cepat sering berubah. “Faktor genetika juga memainkan peran penting dalam menentukan apakah seseorang mengembangkan striae atau tidak,” tambah dokter kulit tersebut. Dengan kata lain? Jangan terlalu cepat menyimpulkan stretch mark Anda tanpa tahu faktor penyebabnya — mis. kenaikan atau penurunan berat badan yang drastis — dan ingatlah bahwa penyebab di baliknya harus menjadi fokus utama perhatian Anda, bukan reaksi kulit yang sepenuhnya normal.
BAGAIMANA ANDA DAPAT MENCEGAH STRETCH MARK?
Dan sekarang, jawaban atas pertanyaan yang ada di benak semua orang — dapatkah Anda memastikan bahwa kulit Anda tidak pernah memiliki bekas luka seperti ini sama sekali? “Sayangnya, tidak ada cara untuk sepenuhnya mencegah munculnya stretch mark,” ungkap Samantha. Meskipun demikian, ia menyarankan bahwa makan makanan yang sehat, mempertahankan berat badan tanpa perubahan yang drastis, dan "menjaga kelembapan kulit dengan benar dapat membantu." Anda dapat memilih pelembap tubuh yang mengandung vitamin E, C, dan A, serta kandungan ceramide dan minyak alami serta butters seperti jojoba dan shea.
Berikut beberapa rekomendasi produk untuk menghilangkan stretch mark kurasi Bazaar:
Clarins Body Partner Stretch Mark Expert
920.000 rupiah
Sebamed Anti Stretch Mark Cream
430.000 rupiah
Bio Oil
280.000 rupiah
Innoshape Series Stretchmark Stretchmark Lessening Cream
298.000 rupiah.
(Penulis:Madge Maril; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar US, Clarins, Sebamed, Bio Oil, Dewi Sri Spa)