Siapa yang tidak familier dengan nama Mety Choa dan Monica Ivena? Tidak cuma dikenakan oleh selebriti lokal, karyanya juga diapresiasi oleh sejumlah A-listers Hollywood, seperti Gwen Stefani, Gigi Hadid, Tracee Ellis Ross, Taylor Swift, hingga bintang reality show Khloe Kardashian.
Bernaung di bawah The Clique HK, sebuah brand management yang berbasis di Hong Kong ini baru saja menggelar peragaan busana dengan tajuk Women. Namun tahukah Anda ada tiga wanita yang bersatu di malam itu? Selain kedua desainer tadi, sosok pendiri The Clique HK, Faye Liu, pun turut meramaikan malam spesial yang berlangsung di Grand Hyatt Ballroom ini.
Tema yang terlahir dari pembicaraan mereka ini terinspirasi dari latar belakang yang serupa, yaitu sebagai profesional yang aktif, istri, dan juga ibu dari anak-anak mereka. Dalam kata lain adalah peran perempuan yang beragam.
Maison Met
Dibuka dengan label Maison Met karya Mety Choa, koleksi yang diberi nama Ignite ini sengaja ia bagi dalam tiga segmen, yaitu rose, diamond, dan fireworks. Masing-masing menjadi bentuk representasi sosok perempuan. Pada segmen rose, gaun yang menyerupai tekstur rose petal dengan tambahan swarovski dan sequin berwarna senada ini menjadi lambang dari kelembutan seorang perempuan. Sedangkan diamond yang didominasi warna gelap seperti ice blue dan silver ini menggambarkan sisi perempuan yang tangguh.
Koleksi Ignite pun akhirnya ditutup dengan segmen bertajuk fireworks. Hadir dengan nuansa lebih gelap dan bold, segmen ini menjadi bentuk representasi terhadap perempuan yangberani dan tak takut akan perubahan.
Tidak meninggalkan ciri khasnya, Mety Choa tak lupa menghadirkan teknik drapery yang identik dengan karyanya.
Monica Ivena
Masih dengan tema Women, desainer Monica Ivena meminjam inspirasinya dari sosok elegan negeri Prancis. Seorang perempuan bernama Marie Antoinette. Monica mendedikasikan koleksi terbarunya yang bertajuk Le Marie kepada perempuan kuat masa kini yang kreatif dan punya pengaruh besar di industrinya masing-masing. “Tidak ada dari mereka yang menunjukkan pekerjaannya sebagai beban, mereka menghadapinya,” ucap Monica.
Esensi tadi ia terjemahkan menjadi potongan korset, siluet ball gown, dan permainan volume dalam 20 look koleksinya. Sentuhan khas Monica tentu terlihat di koleksi Le Marie, seperti pilihan materi dari bahan tule dan shantung, hingga permainan detail terutama pada embroidery dan beading.
Warna-warna pastel yang menjadi nuansa di koleksi Le Marie ini tidak sedikit pun mengurangi nilai kuat pada kaum perempuan, justru mengemasnya dengan kelembutan.
(Foto: Courtesy of Axioo)