Pameran Viktor&Rolf: Peleburan Mode & Seni Sesungguhnya

Simak perpaduan antar seni dan mode dalam ekshibisi yang memamerkan karya retrospektif Viktor & Rolf



Menyambut 25 tahun kolaborasi duo Viktor Horsting dan Rolf Snoeren yang menjadi partner kreatif sejak tahun 1992, dipamerkan sejumlah karya retrospektif mereka, Viktor&Rolf: Fashion Artists.

Pameran ini diadakan di National Gallery of Victoria, Melbourne, dari 21 Oktober 2016 sampai 26 Februari 2017 mendatang, dan merupakan yang pertama dari pemutaran di dunia.


Sebanyak 40 karya ikonis dan avant-garde Viktor&Rolf dipamerkan di sini, yang dipilih oleh kurator Thierry-Maxim Loriot (yang juga menjadi kurator di balik kesuksesan pameran The Fashion World of Jean Paul Gaultier). Busana-busana ini sebagian dipinjam dari arsip mereka sendiri dan dari beberapa museum di Belanda.

Di antaranya adalah koleksi Cutting Edge Couture dari Museum Boijmans Van Beuningen, Rotterdam, yang meminjamnya dari Han Nefkens Fashion on the Edge Foundation.


Pameran ini hendak menunjukkan betapa radikal konsep dan eksplorasi Viktor&Rolf tentang ‘wearable art’. Karya yang dipamerkan memang bukan untuk dikenakan sehari-hari, tapi lebih kepada pernyataan dan respon terhadap seni, namun dibungkus dalam teknik busana.


Dikemas dalam susunan yang menarik, busana atau karya Viktor&Rolf ini tidak hanya dikenakan oleh manekin, tapi ada beberapa yang dibuat dalam ukuran boneka atau miniaturnya. Ini adalah bagian dari proyek Dolls, yaitu replika boneka antik yang mengenakan busana-busana ikonis mereka.

Di penghujung pameran terdapat ruang khusus yang dibuat seperti sebuah miniatur panggung runway, dan sebuah boneka akan muncul seolah-olah sedang ber-fashion show.




Tidak hanya itu, yang lebih menarik lagi adalah bagian Atelier: Viktor&Rolf For Kids. Di sini pengunjung dapat berkreasi dengan kertas crepe yang telah disediakan, lengkap dengan gunting, staples, benang, dan selotip, yang semuanya berwarna putih!

Terdapat meja-meja ‘workshop’ disusun memanjang, dengan petunjuk cara pembuatan collar (kerah), topi, dan aplikasi busana untuk dibuat dari kertas crepe tadi.



Di ruangan yang sama juga terdapat tiga photo booth dengan tiga tema berbeda. Cara melakukan swa-foto ini ‘dipandu’ oleh anjing dachshund milik Rolf, bernama Zwaantje (artinya angsa kecil atau little swan), tentunya dalam format kartun.

Satu foto yang dipilih dari tiga pose kemudian dikirimkan melalui e-mail dan menjadi kenang-kenangan yang menyenangkan.

Foto: Febe R.S