Perayaan Natal merupakan salah satu perayaan paling exciting tiap tahun bagi mereka yang merayakan. Tak hanya dinanti sebagai momen keagamaan, namun perayaan ini juga ditunggu karena bisa jadi salah satu momen kumpul-kumpul bersama keluarga, teman, atau kerabat yang mungkin jarang terjadi dalam kurun waktu satu tahun atau lebih. Oleh karena itu, sajian yang dihidangkan di atas meja untuk menerima tamu tentu berbeda-beda di tiap negara. Latar belakang budaya dan sumber daya alam nyatanya melatarbelakangi pemilihan ragam jamuan yang tersaji di dining table.
Penasaran apa saja sajian unik yang ada di beberapa negara? Bahwa sesungguhnya hidangan Natal Bukan Hanya roasted chicken, wine, Yorkshire pudding, atau Christmas pie. Masih banyak sekali jenis menu Natal yang mungkin belum pernah Anda ketahui sebelumnya. So, cek delapan hidangan dalam artikel Kali ini, yuk. Mungkin Anda sudah pernah coba salah satunya atau malah belum pernah sama sekali.
1. Kiviak (Greenland)
Mungkin salah satu hidangan Natal paling langka dan tidak biasa di dunia adalah kiviak. Kiviak adalah sajian tradisional Greenland yang terbuat dari fermentasi burung laut utuh (biasanya burung auk) yang dibungkus di dalam kulit anjing laut yang telah dilubangi. Sejumlah burung ini dimasukkan rapat-rapat ke dalam anjing laut lalu kemudian dikeluarkanlah udaranya. Setelah itu, kulit anjing laut ini kemudian dijahit rapi dan disimpan di bawah bebatuan selama beberapa bulan. Maka saat Natal tiba, burung-burung yang difermentasi itu sudah melunak dan dapat dimakan mentah-mentah. Meski bukan untuk semua orang, namun hidangan ini merupakan salah satu tradisi berharga bagi komunitas Inuit di Greenland. Jika tradisi ini berhenti dilakukan, mungkin makanan khas Natal ini akan hilang dan tidak akan pernah diketahui lagi wujud dan cara memprosesnya.
2. Feast of the Seven Fishes (Italia)
Di Italia, terutama di bagian selatan dan di kalangan keluarga Italia-Amerika, malam Natal selalu dirayakan dengan sebuah acara yang disebut Feast of the Seven Fishes atau Pesta Tujuh Ikan. Tradisi ini meniadakan daging dalam hidangannya dan menghadirkan ragam hidangan laut sebagai gantinya. Biasanya, hidangan yang disajikan berjumlah tujuh jenis, namun kadang juga tersaji lebih. Hidangan yang dimaksud bisa berupa cumi goreng, ikan kod asin (baccalà), kerang, udang, hingga gurita atau belut. Setiap keluarga mungkin juga memiliki interpretasi yang berbeda atas acara ini. Namun, adanya Feast of the Seven Fishes justru mencerminkan kelimpahan dan kelezatan kuliner Italia yang begitu kaya dan tidak melulu tentang pasta.
3. Julbord (Swedia)
Julbord adalah sajian prasmanan khas Swedia yang disajikan pada Malam Natal dan mencakup berbagai makanan tradisional. Diantaranya ada ikan haring acar, gravlax (salmon asap), pâté hati, bakso, sosis, Jansson's Temptation (hidangan kentang berkrim dengan ikan teri), dan lutefisk (ikan kering yang direndam dalam larutan alkali). Julbord sendiri merupakan sajian melimpah yang dimaksudkan untuk dinikmati bersama keluarga besar menjelang Natal tiba.
4. Caga Tió atau Tió de Nadal (Catalonia, Spanyol)
Hidangan ini unik karena tradisi yang mengelilinginya! Di Catalonia, Spanyol, ada batang kayu berongga bernama Caga Tió atau "pooping log" yang diberi "makan" oleh anak-anak selama beberapa hari menjelang Malam Natal. Setelah itu, anak-anak tersebut akan mulai menyanyikan lagu tradisional sambil memukul-mukul kayu tersebut hingga mengeluarkan permen atau hadiah-hadiah kecil dari dalamnya. Makanan yang dimaksud memang terdengar sederhana, tetapi ritual ini menjadikannya salah satu tradisi Natal paling unik di dunia yang mungkin tak ada lagi yang menyerupainya.
5. Nyama Choma (Kenya)
Di Kenya, Natal sering dirayakan dengan hidangan nyama choma, yang berarti "daging bakar." Daging kambing adalah yang paling populer untuk dibuat nyama choma, meski daging sapi atau daging ayam juga bisa digunakan. Cara membuatnya pun tak terlalu sulit. Daging kambing yang sudah siap kemudian dimarinasi dengan rempah-rempah dan dipanggang perlahan di atas api terbuka lalu disajikan dengan lauk lokal seperti ugali (bubur jagung) dan sayuran. Nyama choma pun bukan sekedar makanan atau acara makan-makan bagi orang Kenya. melainkan acara sosial yang menjadi bagian penting dari perayaan Natal masyarakat pendukungnya.
6. Tamales (Amerika Latin)
Tamales adalah hidangan Natal yang sangat populer di seluruh Amerika Latin, terutama di Meksiko, Guatemala, dan negara-negara Amerika Tengah lainnya. Tamales terbuat dari adonan berbahan dasar jagung (masa) yang diisi dengan daging, keju, atau isian manis, kemudian dibungkus dalam kulit jagung atau daun pisang dan dikukus. Membuat tamales adalah kegiatan yang melibatkan seluruh keluarga sehingga kehangatannya mampu menjadikannya salah satu sajian yang istimewa saat hari Natal tiba.
7. Bûche de Noël (Prancis)
Di Prancis, hidangan penutup khas Natal yang terkenal adalah Bûche de Noël atau kue batang kayu. Kue ini berbentuk seperti kayu bakar dan dibuat dari kue bolu yang digulung dengan krim mentega, biasanya rasa cokelat. Bagian luar dihias agar terlihat seperti kulit kayu, kadang dengan tambahan jamur marzipan atau meringue. Kue ini tidak hanya lezat, tetapi juga menjadi pusat perhatian karena keindahan tampilannya.
8. Risalamande (Denmark)
Terakhir ada Risalamande. Makanan ini adalah hidangan penutup khas Denmark pada saat Natal, berupa puding beras yang dicampur dengan whipped cream, vanila, dan kacang almond cincang, lalu diberi saus ceri hangat yang begitu lezat. Cara manikmatinya ialah, sebuah almond utuh awalnya disembunyikan dulu di dalam puding. Lalu siapa pun yang menemukannya akan mendapat hadiah kecil. Permainan ini kemudian sungguh menambah keseruan dalam menikmati risalamande saat sedang kumpul dengan keluarga dan menjadikannya hidangan yang unik untuk disantap bersama-sama.