Let's do The Green Living: Wujudkan Gaya Hidup yang Lebih Sehat, Bahagia, dan Berkelanjutan

Green living (hidup hijau) merupakan gaya hidup pilihan untuk jadi pribadi yang lebih sehat dan bertanggung-jawab terutama pada diri, bumi, dan lingkungan. Sebarkan positivitas ini pada sesama dan lihat bagaimana Anda akhirnya bisa jadi inspirasi bagi mereka yang juga ingin berbenah diri.

Courtesy of Pexels/Thirdman


Sejatinya, hidup berkelanjutan bukanlah tren semata tetapi memang sebentuk keharusan. Dengan menghadapi perubahan iklim, pengurangan sumber daya, dan kerusakan lingkungan, kita perlu mengadopsi praktik hidup hijau dalam kehidupan kita sehari-hari. Hal ini jelas bisa berdampak besar pada kesehatan planet bumi. Dengan secara sadar Anda berkeputusan untuk mengaplikasikan green living atau hidup hijau dalam keseharian, Maka Anda harus bisa mulai mengurangi jejak karbon dan mendukung kesejahteraan lingkungan sehingga gaya hidup Anda mulai mencakup hal-hal yang bersifat keberlanjutan, konservasi, dan rasa hormat terhadap alam.

Transformasi Rumah Ramah Lingkungan

Courtesy of Pexels/Eric Anada

Mengubah rumah Anda menjadi surga ramah lingkungan adalah langkah awal yang SANGAT bagus. Survei terbaru dari International Energy Agency (IEA) menunjukkan bahwa penggunaan peralatan hemat energi dapat mengurangi konsumsi energi rumah tangga hingga 30%. Gunakan juga termostat yang dapat diprogram untuk menghemat energi dan pilih sumber energi terbarukan seperti panel surya. Perbaiki kebocoran, pasang keran serta pancuran hemat air, dan kumpulkan air hujan untuk berkebun serta keperluan luar ruangan lainnya. Gunakan tanaman tahan kekeringan untuk mengurangi penggunaan air berlebih. Anda pun bisa pilih furnitur dan dekorasi dari bahan daur ulang atau yang bersumber dari konsep sustainability. Pakai cat dan finishing ramah lingkungan yang tidak beracun, serta pilih serat alami seperti kapas organik, bambu, dan wol untuk tekstil rumah Anda.

Pemasangan keran hemat air dan pancuran berteknologi rendah aliran air juga menjadi langkah penting untuk menghemat air. Data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan bahwa sektor rumah tangga menyumbang lebih dari 60% dari total konsumsi air di Indonesia.

Lebih daripada itu, menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), penggunaan energi di sektor rumah tangga juga menyumbang hampir 30% dari total konsumsi energi nasional. Untuk itu, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengganti peralatan rumah tangga dengan yang hemat energi dan menggunakan pencahayaan LED yang bisa mengurangi konsumsi listrik hingga 85% dibandingkan dengan lampu pijar konvensional.

Ruang Luar yang Berkelanjutan

Courtesy of Pexels/Jill Wellington

Ruang luar Anda juga dapat mencerminkan komitmen Anda terhadap keberlanjutan. Menurut penelitian dari University of California, Berkeley, penggunaan tanaman asli dapat mengurangi kebutuhan air hingga 50% dibandingkan dengan tanaman-tanaman non-pribumi. Tanam spesies asli yang membutuhkan sedikit air dan tahan terhadap hama lokal, serta hindari spesies invasif yang dapat mengganggu ekosistem lokal. Buat kompos dari sisa makanan dan limbah pekarangan, dan gunakan kompos tersebut untuk memperkaya tanah, mengurangi kebutuhan pupuk kimia, dan meminimalkan limbah. Terapkan teknik xeriscaping untuk menghemat air, gunakan mulsa organik untuk mempertahankan kelembaban tanah dan menekan gulma, serta pasang sistem irigasi tetes untuk mengurangi penguapan air.

Beralih ke urusan sampah, data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa hampir 60% sampah yang dihasilkan di Indonesia berasal dari sampah organik. Oleh sebab itu, praktik kompos aadalah salah satu praktik yang paling bisa dibenarkan dalam menjalani hidup hijau agar sampah organik bisa terurai dan kembali ke tanah untuk dijadikan manfaat bagi makhluk hidup lainnya seperti tanah, tumbuhan, dan hewan-hewan kecil seperti cacing dan sejenisnya. Perputaran kehidupan pun terjadi dengan diberlakukannya sistem pengomposan ini.

Transportasi Ramah Lingkungan

Courtesy of Pexels/Pixabay

Mengurangi jejak karbon Anda juga dapat dilakukan di luar rumah. Studi dari National Renewable Energy Laboratory (NREL) menunjukkan bahwa bersepeda atau berjalan kaki untuk perjalanan pendek dapat mengurangi emisi karbon hingga 25% per tahun. Manfaatkan transportasi umum seperti bus, kereta, dan kereta bawah tanah untuk mengurangi jumlah mobil di jalan. Jika memungkinkan, beralihlah ke kendaraan listrik atau hibrida untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan manfaatkan insentif pemerintah untuk membeli kendaraan ramah lingkungan. Berbagi kendaraan dengan teman atau rekan kerja juga dapat menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi. Sebagai informasi tambahan, penelitian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga menunjukkan bahwa beralih ke kendaraan listrik dapat mengurangi emisi karbon hingga 40%. Pemerintah Indonesia juga telah memberikan berbagai insentif untuk membeli kendaraan listrik, sebagai bagian dari komitmennya untuk mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060.

Konsumsi Ramah Lingkungan

Courtesy of Pexels/Anna Shvets

Mengadopsi praktik hidup hijau juga berarti memperhatikan apa yang Anda beli dan konsumsi. Data dari Environmental Protection Agency (EPA) menunjukkan bahwa 75% sampah di Amerika Serikat dapat didaur ulang, namun hanya 34% yang benar-benar didaur ulang. Pilih produk dengan kemasan minimal dan yang terbuat dari bahan daur ulang atau biodegradable. Dukung perusahaan dengan komitmen lingkungan yang kuat. Kurangi limbah dengan hanya membeli apa yang diperlukan, gunakan kembali barang-barang jika memungkinkan, dan daur ulang dengan benar. Donasikan atau gunakan kembali barang daripada membuangnya. Beli produk lokal dan organik untuk mendukung pertanian berkelanjutan, kurangi konsumsi daging, dan tambahkan lebih banyak makanan nabati ke dalam diet Anda. Tanam rempah-rempah dan sayuran sendiri untuk menikmati hasil segar dari kebun Anda.

Kolaborasi untuk Dampak Lebih Besar

Courtesy of Pexels/Cottonbro Studio

Kesimplannya, hidup hijau akan lebih berdampak ketika diadopsi secara kolektif. Libatkan diri dengan komunitas untuk mempromosikan keberlanjutan yang nyata. Menurut sebuah studi dari Yale Program on Climate Change Communication, lebih dari 70% orang Amerika percaya bahwa perlindungan lingkungan sangat penting, dan 60% mendukung kebijakan pemerintah yang mendukung energi terbarukan. Ikuti kelompok dan inisiatif lingkungan lokal, edukasi orang lain tentang pentingnya hidup hijau, dan bagikan tips praktis. Selenggarakan atau hadiri kegiatan bersih-bersih lingkungan, penanaman pohon, dan lokakarya keberlanjutan. Dukung pasar petani lokal dan bisnis ramah lingkungan, serta kebijakan yang mempromosikan energi terbarukan, konservasi, dan pembangunan berkelanjutan. Pilih pemimpin yang berkomitmen untuk melindungi lingkungan dan tindakan iklim.

Di tingkat global, laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menunjukkan bahwa jika kita tidak mengambil tindakan segera untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, suhu global bisa meningkat hingga 1,5 derajat Celsius pada tahun 2030. Dengan bergabung dalam gerakan hidup hijau, kita dapat berkontribusi untuk memperlambat perubahan iklim yang dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan kita, dari pertanian hingga ketersediaan air bersih.

So, hidup hijau adalah perjalanan yang melibatkan membuat pilihan bijaksana dan mengadopsi gaya hidup yang menghormati planet kita. Dengan memasukkan praktik ramah lingkungan ke dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengurangi dampak lingkungan kita dan berkontribusi pada dunia yang lebih sehat dan berkelanjutan. Menurut survei global oleh Nielsen pada tahun 2021 silam, 66% konsumen di seluruh dunia siap membayar lebih untuk produk ramah lingkungan. Dengan memasukkan praktik ramah lingkungan ke dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengurangi dampak lingkungan kita dan berkontribusi pada dunia yang lebih sehat dan berkelanjutan.Mulailah dari hal kecil, tetap berkomitmen, dan inspirasikan orang lain untuk bergabung dalam gerakan hidup hijau. Bersama-sama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih cerah dan hijau.