Dua tahun telah berlalu sejak pertama kali pandemi Covid-19 melanda, banyak perubahan kebijakan yang diambil, salah satunya adalah ditutupnya perbatasan berbagai negara demi menekan angka penyebaran.
Namun, kabar baiknya lambat laun dunia telah kembali memulihkan diri, termasuk dibukanya kembali perbatasan, tak terkecuali dengan Australia. Dan untuk menyambut kembalinya para turis ke Negeri Kanguru, Australia resmi merilis film pendek live-action bertajuk G’day!
Berkesempatan untuk bertolak ke Singapura untuk menjadi salah satu orang pertama yang menyaksikan langsung pemutaran perdana film pendek ini. Film yang disutradarai oleh sosok di balik film hits The Greatest Showman, Michael Gracey, dan menampilkan aktris, Rose Byrne, yang untuk menyuarakan karakter animasi CGI kanguru bernama Ruby dan Will Arnett yang dipercaya untuk mengisi suara karakter mainan unicorn bernama Louie mengajak Anda untuk berkelana menjelajah alam tanah Australia yang spektakuler.
Mulai dari spot ikonis Sydney Harbour, lorong-lorong kafe di Melbourne, hingga pemandangan alam di Uluru, dan Ngarai Nitmiluk yang menakjubkan, Anda dapat melihat sisi lain dari Australia yang selama ini belum Anda sadari.
Dijumpai secara langsung selama acara perilisan, General Manager Regional Tourism Australia, South & South East Asia, Brent Anderson, mengatakan bahwa film pendek G'day menandai babak baru yang menarik dalam menceritakan kisah Australia kepada dunia.
“Pasar Asia Selatan dan Asia Tenggara sangat penting bagi pemulihan pariwisata Australia tahun ini, dan saya sangat antusias mempersembahkan kampanye terbaru kami yang menginspirasi lebih banyak lagi pengunjung regional untuk mengunjungi Australia. Kami mengerti bahwa para wisatawan dari negara-negara ini ingin berlibur ke tempat wisata yang terasa familier dan ramah juga menawarkan kesempatan untuk menjelajahi kota-kota baru, pemandangan dan kebudayaan.
Melalui petualangan Ruby dan Louie, kami mengundang wisatawan ke ‘Come and Say G'day’, di mana Anda dapat membangun ikatan autentik baru dengan penduduk setempat dan komunitas Australia yang ramah, juga alam, margasatwa, pulau, dan pantai kami yang luar biasa, serta menikmati makanan dan minuman lezat kami,” tutur Brent.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai bagaimana statistik turis Indonesia yang berkunjung ke Australia terutama sejak perbatasan telah kembali dibuka pada pertenangan tahun 2022 ini, Brent berbagi fakta bahwa angkanya telah mengalami peningkatan.
“Pada tahun 2019, Indonesia merupakan pangsa pasar Australia terbesar ke 11 untuk kunjungan wisatawan internasional dan terbesar ke 14 yang membelanjakan uangnya di Australia. Sedangkan setelah pandemi mulai membaik, tepatnya sampai bulan Juli 2022, tercatat ada sebanyak 1,5 juta kunjungan wisatawan Indonesia,” tutupnya.
Klik di sini untuk menyaksikan film pendeknya, dan Come and Say G'day!
(Foto: Courtesy of Tourism Australia)