10 Hal yang Jadi Penyebab Rambut Rontok Anda Secara Alami

Bisa disebabkan karena usia, genetik, atau kondisi medis tertentu.



Sangat normal jika Anda kehilangan beberapa helai rambut per harinya, bahkan hingga 100 helai per hari. Akan tetapi, jika kehilangan helai rambut dalam jumlah yang banyak per harinya, tentu saja ini terbilang tidak normal dan bisa menyebabkan kekhawatiran.

Pada artikel ini, Bazaar akan menjabarkan kepada Anda beberapa penyebab rambut rontok. Simak!

Penyebab rambut rontok

Kemungkinan penyebab rambut rontok antara lain:

1. Alopecia areata

Alopecia areata adalah salah satu penyebab rambut rontok yang sangat umum. Mengutip dari laman American Academy of Dermatology, Alopecia areata adalah suatu kondisi yang berkembang ketika sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut, sehingga menyebabkan kerontokan rambut secara tiba-tiba.

Kondisi ini umumnya memengaruhi rambut di kulit kepala. Namun, bersamaan dengan itu kerontokan juga dapat terjadi pada beberapa bagian tubuh lainnya, seperti alis, bulu mata, bulu hidung, ketiak, bulu kemaluan, kumis, atau janggut. Bahkan, dalam kasus ekstrim, kerontokan dapat terjadi pada seluruh tubuh, atau disebut Alopecia universalis.

Kondisi ini dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin, meskipun sebagian besar kasus terjadi sebelum usia 30 tahun.

2. Penurunan kadar estrogen

Kerontokan rambut yang berlebihan dapat disebabkan karena adanya penurunan kadar estrogen dalam tubuh. Hormon estrogen sangat berkaitan erat dengan rambut rontok maupun pertumbuhan rambut. Saat kadar estrogen turun, ini dapat menyebabkan kerontokan pada rambut, Misalnya, pada saat setelah melahirkan atau menopause.

Tak heran jika beberapa wanita mungkin mengalami kerontokan rambut yang berlebihan setelah melahirkan, yang disebabkan oleh penurunan kadar estrogen. Kerontokan rambut yang disebabkan oleh hal ini biasanya bersifat sementara dan dapat kembali normal dalam waktu satu tahun atau lebih cepat. Pastikan Anda merawat rambut dengan benar untuk membantu rambut kembali ke kondisi normal.

Jika kerontokan rambut disebabkan karena menurunnya kadar estrogen akibat menopause, Anda bisa melakukan Hormone Replacement Therapy (HRT) atau terapi penggantian hormon, sehingga dapat membantu mengurangi kerontokan pada rambut.

3. Alopecia traksi (Traction alopecia)

Penyebab rambut rontok berikutnya yaitu Alopecia traksi, kerontokan rambut yang disebabkan karena tarikan yang ketat secara terus-menerus, sehingga membuat batang rambut di folikel melonggar. Ini menyebabkan rambut patah dan rontok.

Kondisi ini bisa terjadi pada seseorang yang sering mengikat rambutnya dengan kencang, misalnya dengan mengikat kuncir kuda, kepang rambut yang ketat, membuat gaya rambut cornrows, atau sering menggunakan rambut ekstension. Alopecia traksi dapat semakin parah jika disertai dengan seringnya penggunaan alat styling rambut dan penggunaan bahan kimia keras pada produk penataan rambut.

Jika kondisi Alopecia traksi dibiarkan, ini dapat meningkatkan risiko penipisan rambut dan kebotakan. Maka dari itu, menghindari gaya rambut yang terlalu ketat dapat mencegah kerontokan dan kerusakan rambut lebih lanjut.

4. Stres

Bukan mitos bahwa stres yang berlebihan dapat membuat rambut Anda rontok. Bagaimana ini bisa terjadi? Dikutip dari salah satu majalah lifestyle, menurut Anabel Kingsley, seorang trichologist terkemuka di London, ini terjadi karena, stres berlebihan dapat meningkatkan kadar hormon androgen, yang pada akhirnya bisa menyebabkan rambut rontok. Selain itu, stres juga dapat memicu masalah kulit kepala, seperti ketombe, mengganggu kebiasaan makan, dan mengacaukan sistem pencernaan yang semuanya dapat berdampak negatif pada rambut.

5. Telogen effluvium

Telogen effluvium (TE) bisa menjadi penyebab lain kerontokan pada rambut. Ini ditandai dengan penipisan rambut atau peningkatan kerontokan rambut. Umumnya, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita, yang biasanya dipicu karena adanya gangguan pada siklus rambut. Siklus rambut biasanya memiliki tiga fase: Anagen atau fase pertumbuhan, Katagen atau fase transisi, dan Telogen atau fase istirahat.

Dengan telogen effluvium, fase anagen melambat, artinya lebih sedikit folikel rambut yang memasuki dua tahap berikutnya, sekitar 30 persen folikel rambut bergerak ke fase telogen, yang mengakibatkan terjadinya kerontokan rambut.

6. Kekurangan zat besi

Menjalani diet ekstrem yang bisa membuat Anda kehilangan vitamin atau mineral tertentu, seperti zat besi, bisa menjadi penyebab kerontokan pada rambut. Menurut sebuah studi tahun 2006 yang dipublikasikan dalam Journal of The American Academy of Dermatology, sel-sel folikel rambut bisa sangat sensitif terhadap penurunan kadar zat besi, yang bisa menghambat pertumbuhan rambut Anda. Hal ini dapat menyebabkan rambut Anda mulai menipis dan rontok.

Menjelaskan lebih lanjut, dikutip dari laman kesehatan, menurut Abraham Armani, MD, ahli bedah restorasi rambut dan ahli rambut rontok, Zat besi berkontribusi pada produksi hemoglobin, yang membantu mengantarkan nutrisi dan oksigen ke folikel rambut. Tanpa zat besi yang cukup, rambut tidak akan tumbuh, menyebabkan rambut semakin tipis dan rontok.

Biasanya, kerontokan rambut akibat kekurangan zat besi hampir selalu dapat kembali normal. Singkatnya, ini bersifat sementara. Memperbaiki pola makan dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi, dan mengatasi masalah pencernaan yang menghalangi tubuh Anda menyerap zat besi, hampir selalu mungkin untuk menumbuhkan kembali rambut yang telah hilang.

7. Kekurangan vitamin B12

Tak hanya kekurangan zat besi saja yang dapat menyebabkan kerontokan pada rambut, tetapi juga kekurangan vitamin B12. Ini karena, vitamin B12 membantu memproduksi sel darah merah yang membawa oksigen ke kulit kepala dan menjaganya tetap sehat serta merangsang pertumbuhan rambut.

Menurut sebuah studi tahun 2016 dalam Journal of Drugs in Dermatology, menemukan bahwa penderita Telogen effluvium (TE) memiliki kadar vitamin B12 yang rendah. Dengan kata lain, kadar vitamin B12 yang rendah dikaitkan dengan kerontokan pada rambut.

8. Gangguan tiroid

Adanya gangguan tiroid, seperti hipotiroidisme dan hipertiroidisme yang parah dan berkepanjangan dapat menyebabkan kerontokan dan penipisan rambut. Hormon tiroid memainkan peran penting dalam mengembangkan dan memelihara folikel rambut.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, menjelaskan bahwa ketika disfungsi tiroid (produksi hormon tiroid terganggu) akan memengaruhi folikel rambut. Ini dapat menyebabkan kerontokan dan penipisan rambut. Di banyak kasus, rambut bisa kembali tumbuh normal setelah gangguan tiroid diobati.

9. Genetik

Kerontokan rambut yang Anda alami juga bisa disebabkan karena faktor genetik. Ketika rambut mengalami kerontokan akibat genetik, sering disebut sebagai Alopecia androgenetik. Jadi, jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat kerontokan rambut, Anda juga berisiko mengalami hal yang sama.

10. Usia

Usia juga bisa menjadi penyebab terjadinya kerontokan pada rambut. Anabel Kingsley, trichologist, menjelaskan bahwa sangat penting untuk menyadari bahwa rambut akan ikut menua seiring dengan bertambahnya usia, membuat rambut secara alami mengalami kerontokan dan penipisan. Ini adalah hal yang normal dan bagian dari proses penuaan.

(Teaser by Eugenepartyzan / 123rf)