Meghan Markle Mengukir Sejarah Kerajaan Inggris Sehubungan Pemilihan Umum di Amerika Serikat

Duchess of Sussex ini mengungkapkan pentingnya untuk mendukung dalam Pemilihan Umum.



Meghan Markle dikabarkan kembali mencatat sejarah, dengan menjadi anggota keluarga kerajaan Inggris pertama yang memilih dalam Pemilihan Umum Amerika Serikat. Beberapa kanal media melaporkan bahwa Meghan turut memilih pada pemilihan tahun ini. Pada 3 November silam, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan kandidat Partai Demokrat, Joe Biden bertarung memenangkan hati pemilih Amerika Serikat.

Perempuan 39 tahun tersebut, yang lahir di Amerika Serikat, dikabarkan menjadi satu-satunya anggota keluarga kerajaan yang memilih dalam pemilihan umum dan belum diketahui apakah Putri Windsor, Wallis Simpson pernah memilih sebelumnya. Perwakilan dari sang putri belum memberikan keterangan terkait kabar tersebut.

Ketika putra Meghan dan Harry, Archie berusia 18 tahun, ia juga berhak untuk menentukan pilihannya dalam pemilihan umum Amerika Serikat karena dua kewarganegaraan yang diberikan kepadanya. Pada September lalu, Meghan dan Harry menekankan pentingnya terlibat dalam pemilihan umum dalam perhelatan spesial Time 100.

Ketika Harry menitikberatkan bahwa ia tidak dapat memilih di Amerika Serikat dan tidak dapat memilih di Inggris seumur hidupnya, karena keluarga kerajaan menjaga netralitas dalam politik., sang istri menunjukkan sikapnya terkait pemilihan di Amerika.

Ia mengungkapkan, “Enam minggu dari Hari Pemilihan dan hari ini adalah Hari Pendaftaran Pemilih Nasional. Setiap empat tahun, kami diberitahu hal yang sama, bahwa ini adalah momen terpenting dalam hidup. Namun, momen ini sangat penting. Ketika kita memilih, nilai hidup kita dibuktikan dengan aksi dan suara kita didengar. Suara Anda menandakan bahwa Anda berharga dan patut untuk didengarkan.”

Tanggapan Meghan muncul setelah aktivis gerakan feminisme, Gloria Steinem mengungkapkan kepada sebuah media bahwa ia dan Meghan mengajak publik untuk membicarakan tentang pemilihan. Ketika mengingat tentang pertemuan mereka pada musim panas silam, Gloria mengingat, “Hal pertama yang kami lakukan, alasannya menemui saya adalah… kami duduk di meja ruang makan yang saya tempati saat ini dan memanggil sesama pemilih, ‘Halo, saya Meg’ dan ‘Halo, saya Gloria…apakah Anda akan memilih?’ Itu adalah inisiatifnya.

Pada awal tahun ini, sang putri juga mengungkapkan sebuah pernyataan yang mengekspresikan gambaran pribadinya tentang hak masyarakat untuk memilih. “Saya tahu rasanya memiliki suara dan tahu perasaannya ketika tidak mendapat ruang untuk beraspirasi,” ungkapnya kepada sebuah media dalam acara khusus, 100 Influential Women on Why They’re Voting in the 2020 Election yang diadakan media bersangkutan.

“Saya juga banyak laki-laki dan perempuan yang mempertaruhkan nyawa mereka sehingga kami dapat didengar. Kesempatan tersebut, yang merupakan hak terutama, adalah kemampuan kami untuk melatih hak kita dalam memilih dan membuat suara kita didengar. Salah satu kutipan favorit saya dan kerap digunakan oleh saya beserta suami, berasal dari Kate Sheppard, pemimpin dari gerakan pemilih di Selandia Baru yang mengatakan bahwa, “Jangan mengira bahwa satu suara Anda tidak berarti. Hujan yang menyegarkan tanah kering dibuat dari satu tetes.’ Itulah alasannya saya memilih.”

(Penulis: Katie O’ Malley; Alih Bahasa: Vanessa Masli; Artikel ini disadur dari BAZAAR UK; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)