- Lady Gaga mengatakan kemenangan Oscar untuk lagu "Shallow" membawa kembali "banyak kenangan buruk," termasuk diperkosa "berulang kali" pada usia 19 tahun dan "trauma dalam berbagai cara" sepanjang kariernya.
- Penyanyi yang dikenal sebagai pendukung korban pelecehan seksual, mengatakan bahwa ia menderita PTSD dan mengalami rasa sakit yang kronis, tetapi sedang mengonsumsi obat dan menemui "beberapa dokter" untuk tetap "bertahan hidup."
- Ia juga membagikan pesan yang menggembirakan dan menghibur kepada sesama penyintas.
Kemenangan Oscar Lady Gaga tahun ini adalah tonggak utama dalam kariernya, tetapi di lain sisi juga membawa kembali beberapa momen yang menyiksa dari masa lalunya.
"Ketika saya memenangkan Oscar untuk Shallow,seorang reporter bertanya kepada saya, 'Ketika Anda melihat Oscar itu, apa yang Anda lihat?' Dan saya berkata, "Saya melihat banyak rasa sakit." Dan saya tidak berbohong pada saat itu," kata sangsuperstarkepada Oprah Winfrey dalam sebuah wawancara ketika ia menjadi model di sampul salah satu majalah lifestyle ternama.
"Saya diperkosa ketika saya berusia 19 tahun, berulang kali," lanjutnya. "Saya mengalami trauma dalam karier saya selama bertahun-tahun karena berbagai hal, tetapi saya bertahan, dan saya terus berjuang. Dan ketika saya melihat Oscar itu, saya melihat rasa sakit. Saya tidak tahu apakah ada yang memahaminya ketika saya mengatakannya di dalam ruangan, tetapi saya memahaminya."
Lady Gaga menerima penghargaan Oscar untuk karyanya yang bertajuk Shallow.
Bertahun-tahun kemudian, Lady Gaga, 33 tahun, masih mengalami imbas dari pelecehan seksual yang dialaminya secara mental dan fisik. "Saya memiliki PTSD," katanya. "Saya mengidap penyakit tersebut di tingkat sangat kronis. Respons trauma nyeri neuropatik adalah bagian mingguan dari hidup saya. Saya sedang menjalani masa pengobatan; saya punya beberapa dokter. Inilah cara saya bertahan hidup."
Penyanyi itu melanjutkan berbagi pesan yang menggembirakan bagi para penyintas lainnya yang mungkin memiliki pengalaman seperti dirinya. Ia juga meyakinkan bahwa tidak apa-apa untuk menjangkau keluar dan meminta bantuan ketika orang itu siap untuk membuka diri.
"Tapi Anda tahu, Oprah? Saya terus berjalan, dan anak-anak atau bahkan orang dewasa di luar sana yang sudah melalui begitu banyak, saya ingin mereka tahu bahwa mereka bisa terus berjalan, dan mereka bisa bertahan, dan mereka juga bisa memenangkan Oscar. Saya juga akan memberi dukungan kepada siapa pun untuk mencoba, ketika mereka merasa siap, untuk meminta bantuan. Dan saya akan memberi dukungan kepada orang lain bahwa jika mereka melihat seseorang menderita, untuk mendekati mereka dan berkata, hei, saya melihat Anda. Saya melihat bahwa Anda menderita, dan saya di sini. Ceritakan kisah Anda."
Lady Gaga juga merupakan seorang advokat vokal untuk penyintas kekerasan seksual. Ia menulis lagu nominasi Oscar "Til It Happens to You" yangterinspirasi dari The Hunting Ground, film dokumenter 2015 tentang kekerasan seksual di kampus-kampus. Ketika ia membawakan lagu itu di Academy Awards 2016, ia mengundang sekelompok penyintas untuk naik ke atas panggung bersamanya.
Oktober lalu, Lady Gaga juga berbicara tentang trauma akibat kekerasan seksual saat membela Dr. Christine Blasey Ford di The Late Show with Stephen Colbert.
"Jika seseorang diserang atau mengalami trauma, ada sains dan bukti ilmiah, itu adalah biologi, bahwa orang itu berubah. Otak berubah. Dan secara harfiah yang dilakukan adalah mengambil trauma dan memasukkannya ke dalam sebuah kotak, menyimpannya, dan menutupnya agar kita bisa selamat dari rasa sakit tersebut.
"Ini juga melakukan banyak hal lain, dapat menyebabkan rasa sakit pada tubuh, peningkatan kecemasan awal, dapat menyebabkan penghindaran total dari keinginan untuk bahkan mengingat atau berpikir tentang apa yang terjadi pada Anda.
"Tetapi yang saya yakini dan telah saya lihat adalah bahwa ketika wanita ini melihat bahwa Hakim Kavanaugh akan ditempatkan di posisi kekuasaan tertinggi dalam sistem peradilan di negara ini, ia menjadi terpicu. Dan kotak itu terbuka. Dan ketika kotak tersebut kembali terbuka, ia cukup berani untuk membaginya dengan dunia untuk melindungi negara ini."
(Penulis: Erica Gonzales; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar US)