Back Side: Pameran Fashion dengan Kreasi Detail Sensual

Sebuah pameran mode yang unik di Paris menggelar berbagai kreasi sensual untuk gaun dengan detail di punggung.



Muncul sebuah polemik ketika Melania Trump mengenakan parka berwarna khaki dari brand Zara di tahun 2018, dengan tulisan di punggung I really don’t care, do u? Apakah ini sebuah pesan politik atau hanya sebuah kebetulan? Dalam dimensi politik, ekonomi dan sosial, bagaimana hubungan mode dengan punggung, penunjang badan yang penting tetapi sering kali tidak ditampakkan?




Punggung merupakan bagian yang tidak terlihat dan tidak tersentuh, tetapi mode membuat punggung menjadi sebuah bagian tubuh yang bernilai, dengan detail dekorasi ataupun siluet punggung yang transparan bahkan telanjang.

Sebuah pameran di Paris berjudul Back Side memberi sebuah pencerahan bagaimana bagian dari tubuh yang misterius ini berevolusi dalam dunia mode.




Dimulai dari abad 18, dress-tail menjadi sebuah simbol kekayaan dan kekuasaan, dengan panjang dan banyaknya kain seolah-olah memberi sebuah jarak agar orang tidak dapat mendekat dan menjadi pusat perhatian. Di lingkup kerajaan Prancis di Versailles, para bangsawan mempunyai "ekor" sepanjang 3 meter, tapi ratu Prancis mempunyai "ekor" sepanjang 13 meter. Di abad 19, mode ini beralih sehingga hanya gaun pengantin dan gaun malam saja yang berekor.

Paul Poiret di awal abad 20 membebaskan wanita dari korset, tetapi keindahan punggung baru muncul di saat Rita de Acosta Lydig, seorang selebriti dari New York menghadiri konser di Metropolitan Opera House. Dia mengenakan baju hitam yang kelihatan sederhana dengan punggung terbuka dan membentuk tubuhnya. Saat itu banyak kritik berdatangan dari media yang menulis negatif tentang penampilannya. Tetapi sejak saat itu, jenis baju malam tersebut langsung ditiru oleh para wanita dari berbagai belahan dunia.




Sedangkan untuk kaum lelaki, baru di tahun 1983 Jean paul Gaultier membuat baju pria dengan punggung terbuka, dan hingga sekarang desainer ini memberi sebuah visi unik untuk detail punggung bagi wanita dan pria.

Salah satu gaun yang menjadi pusat perhatian adalah gaun adibusana buatan Guy Laroche tahun 1972 yang dipakai oleh aktris Prancis Mieille Darc untuk sebuah film komedi. Sebelum syuting dimulai, aktris ini mencari gaun yang sesuai untuk dirinya, dan berpikir untuk membuat sebuah kejutan di mana dia menjadi pusat perhatian dan perannya akan terus diingat. Dia bertemu dengan desainer Guy Laroche yang menyarankan sebuah gaun malam dengan punggung terbuka hingga menyentuh lekuk pinggang. Ketika dia mengenakan baju tersebut di depan sutradara film, skenario langsung berubah dan dia diberi sebuah scene khusus yang menjadi sebuah adegan simbolis. Film ini sukses di Prancis dan dibuat ulang oleh produser asal Amerika Serikat dengan Tom Hanks sebagai aktor utamanya.




Di bawah pimpinan komisaris pameran Alexander Samson, ratusan baju dan aksesori dari berbagai desainer ternama seperti Yohji Yamamoto, Yves saint-Laurent, Givenchy, Christobal Balenciaga, Karl Lagerfeld dan Thierry Mugler ditata dalam sebuah eksposisi apik dan tematik yang berdialog dengan berbagai patung karya Antoine Bourdelle.

Pameran unik dalam dunia mode yang berlangsung hingga 17 November ini merupakan hasil kerja sama antara museum fashion Galliera di Paris yang sedang dalam tahap renovasi dengan museum Bourdelle.




Di era modern sekarang ini, berbagai foto yang muncul di media sosial membuat publik terpesona oleh tampak depan dan wajah. Pameran ini memberi sebuah sudut pandang lain tentang struktur arsitek dan bentuk dari gaun di mana lekuk punggung merupakan bagian yang penting dan menarik dalam dunia mode.



(Foto: Courtesy of Pierre Antoine)