Pekan lalu, ibu kota Jakarta disemarakkan oleh presentasi mode dari label asal Berlin, Marina Hoermanseder. Didirikan pada tahun 2013, sang desainer kelahiran Prancis-Austria tersebut mengawali karirnya dengan magang di rumah mode Alexander McQueen, setelah menimba ilmu fashion di Berlin dan London's Central Saint Martin.
Memadukan unsur fetish dengan nuansa eksentrik, ia pun usung gaya korset Orthopedi abad ke-18 sebagai sumber inspirasi rancangannya. Desain siluet ramping, kerumitan detail, dan penggunaan bahan dasarvegetable-tanned leather,jenis kulit diproses dengan tanin nabati, yakni konon ditemui pada kulit kayu, ataupun buah-buahan yang sanggup suguhkan rona menawan, adalahsignature style sang desainer satu ini.
Pada showcase kali ini, elemen gesper dan flora menjadi bintang utama. Dari busana siap pakai hingga gaun pengantin, simak berikut kreasi Marina Hoermanseder.
Semarak ornamen bunga warna-warni yang berdampingan serasi dengan gaun korset kaya akan detail penuhstatement.
Persatuan modis antara gesper dan rok ketat. Ciptakan gaya smart casual dengan white tee dan sling bag.
Suguhan aksesoribelt dalam kontruksi busana avant garde.
Lilitan sabuk tipis berbahan denim yang ditimpa lagi dengan ikat pinggang kulit besar.
Keindahan ukiran bordir dan taburan bunga menyelimuti gaun pengantin dengan penuh estetika.
Rangkaian busana pun hadir bersama aksesori pemanis, yaitu tas kreasi Weat, singkatan dari We Eat Avocado Toast, dan sepatu cantik rancangan Ittaherl. Tak terlewatkan, para influencer, blogger, dan selebriti tampil modis dengan balutan korset dan sabuk rancangan Marina.
Patricia Gouw & Kryz Uy
Luna Maya & Marina Hoermanseder
(Foto: Christian Manafe dan Michelle Othman)