Salah satu perdebatan mengenai fungsi kutikel pada kuku akhirnya terjawab.
Ketika Anda sedang melakukan perawatan manicure, umumnya para terapis akan memulai proses dengan membersihkan seluruh kuku terlebih dahulu. Salah satunya adalah menggunting kutikel atau bahkan membuang habis kulit tipis yang terbentuk di antara kuku dan jari tangan tersebut. Teksturnya rapuh sehingga cepat mengelupas dan terkadang malah merusak tampilan. Namun bila tidak dirawat, kutikel bisa menjadi kering dan dapat mempengaruhi kekuatan seluruh kuku. Jadi bagaimana cara untuk merawatnya dengan benar? Bazaar berkonsultasi dengan seorang ahli kuku, Deborah Lippmann.
Apakah Anda semestinya memotong kutikel?
“Sebelum booking perawatan saya akan memastikan terapis untuk tidak mengikis kutikel,” tutur ahli kuku sekaligus brand founder Deborah Lippmann. “Hindari penggunaan cuticles nipper (penggunting kutikel) bila kulit masih terlihat sehat, karena dapat membuat kuku Anda berdarah. Lebih baik gunakan pada kulit yang sudah mati,” lanjutnya lagi.Deborah lebih menyarankan untuk mendorong kutikel pada bagian dalam secara perlahan, sehingga tidak perlu mencabutnya dan berakhir berdarah. Ada baiknya juga bila dilakukan dalam keadaan tangan kering, karena biasanya kutikel akan mengecil saat basah.
Rekomendasi Bazaar:
Perawatan: Lupakan produk kecantikan basis minyak karena dapat tumpah pada tas Anda. Maybelline Dr Rescue SOS Balm cukup ringan dan portable. Meskipun ringan, pelembap ini kaya akan vitamin untuk menjaga kutikel. Aplikasikan setiap harinya setelah mencuci tangan.
Eksfoliasi: Lapisi Deborah Lippmann Cuticle Remover pada kutikel dan diamkan menyerap sebelum mendorongnya dengan perangkat pembersih.
(Victoria Hall untuk Harper's Bazaar UK; Alih bahasa: Valerie Stephanie; Foto: Thinkstock)