Kenzo Takada, desainer asal Jepang yang juga pendiri brand ikonis Kenzo telah meninggal di usia 81, akibat komplikasi virus COVID-19. Menurut laporan media, sebuah pernyataan mengungkapkan bahwa Kenzo menghembuskan napas terakhir di American Hospital of Paris di Neuilly-sur-Seine. Sang desainer telah menetap di Prancis sepanjang perjalanan kariernya, dan menurut laporan BBC, “Lahir di wilayah dekat Osaka pada 1939, Kenzō Takada tiba di Prancis pada 1965 dengan kapal dan tinggal di Paris.”
Sebuah media mencatat bahwa label Kenzo telah diakuisi oleh LVMH sebesar 80,5 juta Dolar Amerika Serikat pada 1993. Meski telah meninggalkan brand miliknya terseubt di tahun 1999, sang desainer terus berkolaborasi dengan Kenzo selama bertahun-tahun, selagi menyelami bentuk seni lain. Baru-baru ini, Kenzo meluncurkan sebuah brand rumah tangga dan gaya hidup, K3. Ia berperan sebagai koordinator artistik berkolaborasi dengan Jonathan Bouchet Manheim, Engelbert Honorat, dan Wanda Jelmini.
Melalui situs resminya, sentuhan Prancis dalam diri seorang desainer Jepang telah mehadirkan sebuah koleksi yang dikurasi secara detail meliputi kursi, sofa, meja, karpet, sprei ranjang, dan aksesori dengan bantuan tim.
Akun resmi brand tersebut juga memberikan penghormatan terakhir kepada sang desainer. “Dengan berat hati, kami mengetahui bahwa teman baik kami, Kenzo Takada telah meninggal hari ini,” tulis dalam caption. “Ia adalah seorang kreator yang menginspirasi dan kami sangat bangga dapat berkolaborasi bersamanya dan tim yang luar bisa. Kami akan selalu mengingat senyum dan keceriaannya.”
Semasa hidupnya, sang desainer telah menjadi presiden dari Asian Couture Federation pada 2013 dan Knight of the Legion of Honor di Paris pada 2016.
(Penulis: Amy Mackelden; Alih Bahasa: Vanessa Masli; Artikel ini disadur dari BAZAAR US; Foto: Courtesy of BAZAAR US)