Pernah bermimpi untuk menjadi seorang travel blogger? Mengintip konten Instagram seorang travel blogger memang selalu saja membuat iri! Bahkan, kadang tercetus kalimat sindiran, “Nikmat sekali isi hidupnya hanya bermain saja!”
Tetapi tentu saja segala hal tidak seperti yang terlihat di konten foto semata. Tidak semudah dan sesempurna itu, diperlukan komitmen, ketekunan, serta passion untuk menjadi seorang travel blogger.Tidak semua orang ingin masa liburannya dibagikan ke publik. Bagaimanapun, bagi sebagian orang liburan merupakan sebuah masa pause di mana koneksi dengan teknologi dan dunia luar dibatasi seminim mungkin.
Namun apabila Anda bertujuan untuk menjadi seorang blogger di bidang travel, mimpi tersebut juga amat menarik. Anda harus bisa mengajak para pengikut akun sosial media Anda untuk berkeliling melihat dunia! Medianya? Tentu saja melalui konten foto yang secara apik diambil pada masa liburan.
1. Menjinjing kamera ke mana-mana
First thing first! Tidak ada seorang pun travel blogger yang bepergian tanpa membawa kameranya. Ibarat senjata bagi seorang tentara dalam berperang, demikian peran kamera bagi para travel blogger. A good brand is a must.
2. Membawa baterai cadangan dan power bank
Berlaku baik untuk kamera maupun smartphone, tentu setiap travel blogger tidak ingin kehilangan momen saat perjalanannya hanya karena low battery!
3. Menyusun itineraryuntuk lokasi yang dituju
Krusial dan signifikan, estetika konten Instagram seorang travel blogger akan sangat bergantung dari hal yang satu ini. Sebelum bepergian, umumnya travel blogger sudah mencari informasi dan sejumlah tempat Instagrammable yang akan dituju.
4. Menyiapkan pakaian yang tepat untuk dijadikan konten foto
Selanjutnya, sudah pasti tampilan. Seorang travel blogger biasanya pandai mengombinasikan konten foto Instagramnya. Tidak hanya keindahan tempat yang tengah ia kunjungi, namun juga foto dirinya sendiri.
5. Mencantumkan lokasi di setiap konten fotonya
Perhatikan, seorang travel blogger yang cakap tidak pernah lupa untuk mencantumkan nama lokasi di setiap foto yang ia unggah. Selain bersifat informatif, hal ini juga yang membuat jumlah para pengikutnya bertambah banyak. Seperti yang dilakukan Arnold Teja, salah satu fashion dan travel blogger muda dalam negeri.
6. Menulis caption informatif
Sebuah foto atraktif mengenai perjalanan traveling tidak akan lengkap tanpa caption menarik yang mendukung. Untuk itu, selain peka akan visual, seorang travel blogger juga biasanya kreatif dalam soal menceritakan isi fotonya melalui caption.
7. Aplikasi filter menarik
Setiap destinasi menghadirkan keunikannya masing-masing. Misalnya saja, Iceland. Agak tidak sesuai rasanya untuk menggunakan filter vintage dengan nuansa cokelat grainy untuk mengunggah keindahan lanskapnya. Seorang travel blogger umumnya paling peka soal pemilihan filter yang tepat.
8. Memadukan produk endorsement dengan keindahan lanskap
Entah itu koleksi fashion, gadget, dan lainnya, seorang travel blogger biasanya selalu membawa produk endorsement mereka saat bepergian. Konten yang didapatkan pun akan lebih maksimal.
9. Diselingi dengan Instagram Stories
Selain, konten Instagram feed yang bertahan dengan durasi cukup lama. Instagram Stories juga tidak kalah signifikan bagi seorang travel blogger. Otomatis para pengikutnya serasa diajak melakukan traveling bersama. Karena cenderung diunggah lebih cepat, ketimbang konten feed.
10. Mengunggah ulang momen perjalanannya
Memories. Salah satu fitur terbaru dari Instagram yang belum lama dirilis ini juga tidak dilewatkan begitu saja oleh para travel blogger. Mereka sering mengunggah ulang konten foto mereka.
(Foto: Courtesy of Instagram @theslowtraveller, @rinrinmarinka, @arnoldteja, @samkolder)