Kate Middleton Beri Dukungan Pada Adiknya Dalam Sesi Terapi

James Middleton menjalani terapi selama satu tahun setelah ia mengungkapkan bahwa dirinya memiliki kecenderungan bunuh diri.



James Middleton menceritakan tentang perjuangannya melawan depresi dan bagaimana saudarinya, Kate, turut membantunya selama masa penyembuhannya.

Dalam sesi wawancara yang baru-baru ini ia lakukan bersama The Telegraph, James mendeskripsikan bahwa ia tak jauh berbeda dengan orang lain yang cenderung menyembunyikan depresinya dalam waktu yang lama. Namun James menyadari ia butuh pertolongan dan lantas mengunjungi psikiater di rumah sakit swasta. Ia pun mengungkapkan bahwa dirinya memiliki pemikiran bunuh diri untuk pertama kalinya.

"Saya ingat saat itu pernah terbesit di pikiran saya kalau saya harus menjawabnya dengan jujur karena saya ingin mereka membantu saya," jelasnya ketika ditanya oleh dokternya tentang keinginannya untuk bunuh diri. "Jadi saya mengatakan kepadanya bahwa sebenarnya pemikiran itu ada tetapi rasanya saya tidak akan pernah melakukannya. Dalam laporannya tertulis kalau saya memiliki kecenderungan bunuh diri, hanya saja tidak membahayakan."

Perjalanannya untuk sembuh dimulai ketika adik laki-laki Duchess of Cambridge tersebut mulai terbuka dan jujur tentang apa yang sedang dialaminya. Proses penyembuhan yang ia lakukan hampir selama satu tahun juga termasuk dengan terapi perilaku kognitif.

"Sebelum memulai terapi, saya merasa sangat tersesat," tuturnya. Ia menjelaskan bahwa proses terapi yang ia jalani layaknya duduk di sebuah kursi yang dipenuhi dengan delapan benang wol berwarna berbeda. Sang ahli terapi duduk di hadapannya dengan sebuah jarum dan berusaha untuk melepas ikatannya. "Ketika kami mulai memetakan semuanya, keadaannya benar-benar kacau," lanjutnya.




Untungnya, James tidak berjuang sendirian selama proses penyembuhannya. Ia mendapat dukungan dari seluruh keluarganya, termasuk Kate Middleton yang turut bergabung dalam sesi terapinya.

"Semua ikut hadir," katanya. Ia mengonfirmasi bahwa Kate juga mengambil bagian dalam proses terapi bersamanya. "Tidak semuanya ada di waktu yang sama. Mereka datang sendiri-sendiri atau terkadang bersama-sama. Ini sangat penting bagi saya karena dengan demikian mereka terbantu untuk memahami saya dan mengetahui bagaimana jalan pikiran saya bekerja. Menurut saya terapi ini berhasil. Keluarga saya tidak perlu berpikir tentang apa yang bisa mereka lakukan. Satu-satunya yang dapat mereka lakukan untuk membantu adalah dengan datang ke sesi terapi dan mulai mengerti."



(Penulis: Kayleigh Roberts; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Erlissa Florencia; Foto: Courtesy of Bazaar UK)