Film James Bond yang akan dirilis diperkirakan akan kembali diundur hingga musim gugur, setelah kasus Covid-19 kembali melonjak di Inggris dan AS. Sampai saat ini, seri James Bond dengan judul No Time To Die sendiri telah ditunda sebanyak dua kali, yang awalnya akan dirilis pada April 2020, kemudian dipindahkan ke November 2020 dan kemudian ke April 2021.
Media Deadline melaporkan bahwa walaupun belum ada tanggal spesifik yang ditetapkan, tetapi mengingat bahwa Inggris dalam masa penguncian dan juga bahwa Amerika Serikat baru-baru ini mengalami masa terburuk untuk kasus kematian Covid-19, tampaknya film itu pasti akan ditunda lagi penayangannya. Namun kabar baiknya, situs berita online menulis bahwa mereka yang telah menonton film tersebut, yang juga dibintangi oleh Lashana Lynch dan Rami Malek, mengatakan bahwa film tersebut "layak untuk ditunggu".
Ketika film tersebut diundur ke November, dilaporkan bahwa 38 persen keuntungan box office dari seri film Bond terakhir, Spectre, berasal dari negara-negara yang sekarang terkena virus corona. MGM sendiri telah mengantisipasi keuntungan besar mengingat kesuksesan seri 007 sebelumnya dengan Spectre berhasil meraup 880,6 juta dolar pada tahun 2015, dan mengingat juga film Skyfall, yang rilis pada tahun 2012, adalah film Bond dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa tepatnya 1,1 miliar dolar.
No Time to Die yang disutradarai oleh Cary Joji Fukunaga, akan menjadi film Bond terakhir bagi aktor Daniel Craig. Kemudian meski telah dibahas secara luas, namun sampai saat ini belum ada nama yang diumumkan untuk pengganti Daniel. Nama terbaru yang muncul adalah aktor Regé-Jean Page dari serial Bridgerton, yang telah terbukti sukses besar dalam serial garapan Netflix.
Mengnai berita terkait Bond, Phoebe Waller-Bridge, yang diketahui mengerjakan skrip untuk No Time To Die dilaporkan telah diminta untuk mengembangkan spin-off 007 yang akan mengangkat kisah James Bond yang melatih putrinya untuk menjadi seorang mata-mata.
(Penulis:Harper's Bazaar UK; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar UK)