Ibu Lady Gaga Bercerita Tentang Kesehatan Mental Putrinya

Cynthia Germanotta mengungkapkan bahwa pertempuran putri superstarnya dengan kesehatan mental dimulai sedari umur belia.



- Ibu Lady Gaga, Cynthia Germanotta, bercerita di acara Sheinelle Jones of the Today tentang kesulitan membesarkan seorang anak perempuan yang berurusan dengan masalah kesehatan mental dan depresi.

- “Saya merasa membuat kesalahan karena saya tidak benar-benar tahu tanda-tanda peringatan yang harus saya temukan,” ungkap Cynthia.

- Lady Gaga sangat terbuka tentang perjuangan kesehatan mentalnya di masa lalu, mengakui ia mengalami PTSD dan merupakan penyintas kekerasan seksual.


Ibu Lady Gaga berbagi wawasan tentang perjalanan seumur hidup putrinya yang seorang superstar dengan mengelola kesehatan mentalnya.

Cynthia Germanotta mengungkapkan kesulitan membesarkan anak perempuan remaja yang menghadapi depresi pada seri digital Today's show Through Mom’s Eyes, yang dipandu oleh Sheinelle Jones. Menurut People, Cynthia mengatakan, Lady Gaga muda dihadapkan dengan intimidasi parah saat bersekolah, dimulai pada usia yang sangat muda.

"Di sekolah menengah, karena ia unik, ia mulai mengalami banyak perjuangan," kata Cynthia. “Anda tahu, merasa terasing dari kejadian. Dipermalukan. Diejek. Dan ia akan mulai mempertanyakan dirinya sendiri dan meragukan kemampuannya sendiri. Dan saat itulah ia mengalami depresi." Cynthia mengakui bahwa ia dan suaminya, Joe Germanotta, melakukan yang terbaik untuk membantu Lady Gaga mengatasinya, tetapi sebagai orang tua, mereka tidak selalu tahu cara terbaik untuk membantu anak perempuan mereka.

“Saya merasa membuat kesalahan karena saya tidak benar-benar tahu tanda-tanda peringatan yang harus dicari,” ujar Cynthia.



Setelah Lady Gaga tiba-tiba mendapatkan ketenaran, penyanyi itu dan ibunya memulai Born This Way Foundation, yang bertujuan untuk membantu generasi muda berikutnya menaklukkan dan mengendalikan perjuangan mereka dengan kesehatan mental. Cynthia berbagi bahwa pada awalnya, ia tidak yakin mengapa putrinya memutuskan untuk bersikap begitu terbuka tentang kesulitan emosional dalam hidupnya, tetapi kemudian menyadari bahwa transparansinya dengan mengungkapkan perjuangannya akhirnya membantu menyembuhkannya.

Lady Gaga telah berbicara sebelumnya tentang hidup dengan PTSD, menjadi korban kekerasan seksual, dan bergulat dengan keinginan bunuh diri.

“Saya berharap ada sistem untuk melindungi dan membimbing saya. Sebuah sistem untuk memberdayakan saya untuk mengatakan tidak pada hal-hal yang saya rasa harus saya lakukan. Sebuah sistem yang diterapkan untuk memberdayakan saya agar menjauh dari lingkungan kerja yang beracun atau bekerja dengan orang-orang yang memiliki karakter yang sangat dipertanyakan,” kata Lady Gaga dalam pidato penerimaan penghargaan tahun lalu. "Ada hari-hari saya berjuang atau tidak bisa membuatnya bekerja, dan saya tidak menginginkan itu untuk artis lain, atau untuk siapa pun."




(Penulis: Bianca Betancourt; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar US)