Kilas Balik Perjalanan Museum MACAN di Jakarta

Selama kurang lebih satu tahun, Museum Macan hadir sebagai museum modern dan kontemporer pertama di Indonesia.



Jika berbicara mengenai museum seni modern dan kontemporer di Jakarta, Anda pasti tidak dapat melewatkan Museum MACAN. Museum yang terletak di kawasan Jakarta Barat ini pertama kali dibuka untuk umum pada bulan November 2017 dan berdedikasi pada seni rupa kontemporer dan seni rupa modern.

Fanessa Adikoesoemo selaku chairwoman museum menjelaskan latar belakang berdirinya Museum MACAN merupakan perwujudan cita-cita ayahnya bernama Haryanto Adikoesoemo yang juga seorang kolektor karya seni rupa yang telah dicita-citakan selama satu dekade. Selama lebih dari 25 tahun, Haryanto mengoleksi karya seni rupa dan telah mengumpulkan lebih dari 800 karya seni rupa dari berbagai era, baik yang diperoleh dari seniman lokal maupun seniman mancanegara.



Dalam pameran perdananya, museum ini melakukan kolaborasi bersama dua orang kurator yaitu Agung Hujatnikajennong dan Charles Esche untuk menyusun sebuah pameran bertajuk Seni Berubah. Dunia Berubah (Art Turns. World Turns). Sesuai dengan judul tersebut, pameran ini disusun berdasarkan kronologi waktu.



Selanjutnya, setelah enam bulan resmi dibuka untuk umum, museum ini mengadakan sebuah pameran berkelas internasional dengan mengahdirkan koleksi ikonik dari seniman kontemporer asal Jepang, Yayoi Kusama. Pameran ini bertajuk Yayoi Kusama: Life Is the Heart of the Rainbow ini memamerkan karya-karya terkenal dan mendunia dari seniman berusia 89 tahun ini. Pameran ini hadir selama kurang lebih 3 bulan dan berhasil menciptakan antusiasme yang tinggi bagi seluruh masyarakat pecinta seni kontemporer Nusantara khususnya dari Jakarta dan sekitarnya.



Dengan begitu banyak pameran seni modern dan kontemporer yang sudah hadir dan menjamu kecintaan masyarakat terhadap seni rupa, Museum MACAN menghadirkan sebuah acara sebagai bentuk apresiasi bagi para pengunjung dan anggota yang sudah mendukung keberadaan dari museum ini. Acara bertajuk Malam di Macan: Ayo Disko! ini berlangsung pada 15 Desember 2018 silam dengan menghadirkan beberapa penampilan dari Pemuda Sinarmas, White Shoes & the Couples Company, dan DJ Hogi dan dihadiri oleh lebih dari 700 tamu. Acara ini juga merupakan bentuk perayaan dari satu tahun Museum MACAN hadir bagi pecinta seni modern dan kontemporer Indonesia.


(Penulis: Meiske Fabiola; Foto: Instagram @museummacan)