Sejarah mencatat fakta bahwa material kulit atau leather menjadi salah satu penemuan tertua dan paling berguna dalam kehidupan manusia.
Sejak zaman primitif, manusia purba tak hanya berburu hewan dan menjadikannya sebagai sumber makanan, namun juga mengolah kulit sisa untuk dikenakan sebagai pakaian, alas kaki, serta tenda untuk berlindung.
Realitanya, pada periode itu terdapat urgensi untuk melindungi diri, apalagi untuk bertahan dari kondisi alam dan cuaca.
Kembali pada tahun 5000 sebelum masehi, fakta penggunaan material ini juga didukung oleh lukisan dinding dan artefak dari peradaban Mesir kuno.
Namun, pengolahan bahan kulit sudah lebih beragam seperti sandal, pakaian, sarung tangan, botol, wadah, juga lapisan untuk mumi, termasuk juga peralatan militer.
Teknologi dalam memproses bahan kulit juga telah lahir di era Yunani kuno, berupa pengembangan formula tanning yang menggunakan bahan-bahan alami.
Hal ini tercatat sebagai vegetable tanned leather pertama yang kemudian menjadi komoditi dagang di sekitar tahun 500 sebelum masehi.
Setelah menjajaki catatan sejarah, berikut jenis-jenis material kulit dan istilahnya yang populer digunakan industri mode:
1. Calfskin
Bahan kulit dari sapi muda, memiliki tekstur tipis, lembut dan halus. Sifatnya tidak kaku, walaupun masih baru. Banyak digunakan untuk materi aksesori tas/sepatu.
2. Goatskin
Bahan kulit dari kambing yang menawarkan kekuatan, kehalusan, keawetan, dan keringanan lebih baik jika dibandingkan kulit sapi dewasa.
3. Lambskin
Bahan kulit dari domba, memiliki tekstur lebih lembut dibanding calfskin, sehingga banyak digunakan untuk bahan pakaian.
4. Nubuck
Jenis kulit dengan tekstur permukaan yang berserabut. Serabut dari kulit ini dihasilkan dari proses ampelas yang dilakukan ke bagian permukaan kulit.
5. Suede
Terbuat dari bagian bawah kulit, bisa kulit apa saja, domba, kambing, sapi, babi, rusa atau anak sapi. Teksturnya lembut dan sedikit berbulu seperti beledu.
6. Shell Cordovan
Kulit yang sangat padat, keras, dan kuat, dan terbuat dari bokong kuda. Umumnya memiliki hasil akhir yang mengilap.
7. Chamois Leather
Terbuat dari kulit chamois, yakni jenis kambing gunung asal Eropa. Kadang juga diketahui sebagai wash-leather, atau shammy.
8. Pigskin
Bahan kulit dari babi, salah satu tipe kulit terkuat setingkat di bawah kanguru.
9. Bison/Buffalo Leather
Terbuat dari kulit bison, dan sering kali berpola unik dengan tekstur kulit lebih menonjol. Grain-nya lebih terlihat dan kasar.
10. Kangaroo Leather
Bahan kulit dari kanguru, beratnya lebih ringan dari kulit sapi atau kambing. Merupakan tipe kulit yang paling kuat.
11. Exotic Leather
Pada dasarnya ada 4 tipe untuk jenis material ini. Ada spesies buaya, spesies ular, spesies lizard, dan spesies lainnya seperti kulit ocelot, jaguar, dan juga termasuk ostrich.
12. Crocodile Leather
Terbuat dari kulit buaya, termasuk jenis kulit premium karena pesonanya, kelangkaan, dan kerumitan tingkat produksinya.
Baca juga: Cara Merawat dan Membersihkan Jaket Kulit
13. Snake Skin
Terbuat dari kulit ular, pada umumnya halus, lembut, dan tipis (sehingga tidak begitu kuat). Namun satu hal yang unik dari kulit ular adalah teksturnya yang unik berkat sisik-sisiknya, serta coraknya yang sangat menarik dan indah.
14. Lizard Skin
Jenis kulit yang terbuat dari spesies reptil lizard. Lebih tipis dibanding kebanyakan kulit eksotis lainnya, dan tidak memiliki kandungan kalsium, sehingga lebih fleksibel dan lembut.
15. Ostrich Leather
Terbuat dari kulit burung unta Afrika. Proses produksinya terbilang mahal dan rumit. Memiliki kulit yang unik, berbintik-bintik dari bulunya.
16. Grain Leather
Biasanya terbuat dari kulit sapi. Saat diraba terasa lentur dan teksturnya menyerupai kulit aslinya. Umumnya, Anda akan merasakan tekstur seperti kulit jeruk. Kulit jenis ini masih dibagi lagi ke beberapa grade: full-grain, top-grain, corrected grain, dibedakan oleh banyaknya proses kimia yang dilakukan sampai mendapatkan hasil akhir.
17. Patent Leather
Kulit yang permukaannya dilapisi pewarna atau lapisan yang mengilapkan.
(Foto: Andrekart Photography, Nixx Photography, Ohmega1982, optimarc/Shutterstock.com)