1. Menurunkan resiko stroke
Pada tahun 2011, sebuah penelitian dari Swedia menunjukan bahwa perempuan yang mengonsumsi cokelat dalam jumlah banyak (sekitar 45 gram atau lebih) memiliki resiko stroke yang lebih rendah ketimbang wanita yang mengonsumsi cokelat lebih sedikit.
Standar konsumsi cokelat yang terhitung tinggi yakni sekitar 66 gram per minggu, atau sekitar satu atau dua batang cokelat untuk manfaat yang maksimal.
2. Melindungi jantung Anda
Tahun 2011 adalah momen yang istimewa bagi chocoholic, di mana pada tahun tersebut juga diterbitkan hasil penelitian yang menunjukan bahwa tingginya level konsumsi cokelat berdampak pada penurunan resiko penyakit jantung hingga 37%.
3. Bisa menurunkan tekanan darah Anda
Dark chocolate memiliki kandungan polyphenol yang cukup tinggi. Zat ini merupakan anti-oksidan yang membawa banyak manfaat bagi kesehatan Anda. Hasil penelitian menunjukan, mengonsumsi dark cokelat bisa menurunkan kadar tekanan darah, sementara white chocolate yang polyphenol-free tidak memiliki dampak apapun bagi tubuh Anda.
4. Mengurangi resiko diabetes
Insulin dalam tubuh adalah penangkal alami untuk penyakit diabetes, jika kadar insulin turun, Anda akan mengalami kesulitan untuk mencerna karbo dan makin rentan terkena diabetes. Dark chocolate berfungsi untuk meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh Anda. Hal ini disebabkan oleh antioksidan yang dikandung oleh flavanol.
5. Dark chocolate berfungsi sebagai aspirin alami
Cokelat bukanlah sebuah penghilang rasa sakit (namun cukup untuk menghibur sakit hati), akan tetapi ia memiliki dampak yang menyerupai aspirin.
Cokelat bertindak sebagai blood-thinner yang mencegah pembekuan darah, sehingga bisa menimbulkan efek yang mirip seperti aspirin.
6. Cokelat menurunkan kadar stres
Dalam sebuah studi yang dilakukan di tahun 2009, sekelompok orang yang menderita stress kemudian diminta untuk mengonsumsi cokelat sebanyal 40 gram per hari (sekitar satu batang cokelat), dan setelah dua minggu tingkat hormon stres kelompok tersebut menurun.
Jadi bukanlah hal yang buruk untuk mengatasi stres Anda dengan cokelat.
Peneliti dari University of Copenhagen menemukan bahwa dark chocolate bisa lebih memuaskan ketimbang cokelat susu atau white chocolate, sehingga Anda tak perlu khawatir makan secara berlebihan.
Artikel disadur dari Harper's Bazaar UK
Baca juga:
5 Destinasi Wajib untuk Para Chocoholics
8 Aktivitas untuk Liburan Anak di Bali
7 Minuman Anti Aging
(Alih bahasa: Daniar Cikita. Foto: Getty Images)